Tularkan keahlian, Sidiq Lestarikan Batik Tulis

Tertawalah selagi Gratis
Jakarta (satunusantara) Mustar Sidiq kerap disapa dengan panggilan Sidik, merupakan salah satu generasi muda Indonesia yang memiliki semangat total untuk mempertahankan budaya leluhur bangsa nya.  Lewat  batik khususnya batik pesisir Pekalongan, Sidik sangat  peduli agar batik tulis pesisir Pekalongan tetap terjaga kelestariannya.
    
Kecintaan Pria yang lahir  di kota Pekalongan pada batik tulis pesisir Pekalongan dimulai sejak usia belia. Hidup di kota batik, Pekalongan. Sidik kecil,  setiap hari menyatu dengan lingkungan di sekitar rumahnya yang  menggantungkan kehidupan mereka dengan melakukan pekerjaan membatik. Sejak matahari terbit hingga matahari terbenam bahkan sampai larut malam.
   
Sidiq pria kelahiran kelahiran 10 Agustus 1982, harus berpikir dan bekerja keras untuk memajukan tradisi batik pesisir Pekalongan.  Jatuh bangun kehidupan telah dirasakan Sidik. Anak yatim yang telah ditinggalkan ayahnya sejak delapan tahun sehingga harus putus sekolah pada kelas empat SD karena terbentur biaya. Mengawali karir membatiknya sebagai buruh batik. Saat itu sebagai pewarna dahan atau yang disebut nyolori gagang. Pernah juga ikut  bekerja sebagai buruh kuli keceh (mewarna kain dan mencuci kain batik) pada tahun 1992 hingga 1993.
    


Dalam perjalanan hidupnya Sidiq pun pernah merantau ke berbagai daerah di Indonesia termasuk ke Jakarta pada tahun 1994. Hanya bertahan dua tahun saja di Jakarta, Sidik yang juga penggiat  “Gerakan Anak Indonesia Cinta Batik Indonesia” ini memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya Pekalongan. Ia pun hanya bisa bekerja sebagai buruh jahit karena pada kala itu masih sangat susah mencari pekerjaan yang layak.
    
Dan baru pada tahun 1998 - 1999, Sidiq ayah dua putra Alvien (11 tahun)  dan Alfan (7 tahun) berinisiatif  mendirikan usaha konveksi dengan membuat busana untuk wanita motif  batik jenis daster dan longdress. Berbagai peristiwa dan pengalaman dalam kehidupan Sidik dijadikan pelajaran yang  berharga.  Selain itu berbagai pekerjaan pun di tekuninya namun tetap di bidang konveksi, batik dan garmen.
           
Banyak sekali peristiwa suka dan duka yang dialami  pria yang sejak remaja bercita – cita mendirikan Yayasan Batik dan Budaya. Termasuk kejadian  yang sangat membekas di benak pikiran dan hatinya,  pada tahun 2002  ia mengalami kebangkrutan yang disebabkan  kebakaran di pasar Wonosobo -  Jawa Tengah  dan Tanah Abang – Jakarta.
             
Malang melintang dalam mencari peluang usaha serta jatuh, bangkit  dan bangun kembali, tidak membuat  Sidiq yang  menikahi Sugiharti  12  Juni 2004 ini putus asa. Tekun sebagai produsen yang memproduksi batik,  kerja keras Sidik membuahkan hasil.  Produksi batik jenis sarung  yang  dibuat  Sidik diekspor ke negara Thailand  dan Singapura.
           
Dalam menggeluti dunia batik Sidiq  diharuskan untuk memiliki mental kuat. Persaingan yang tak sehat kerap menghampiri, tidak jarang sampai bermusuhan.
           
“Batik itu panas karena di dalamnya mengandung  unsur  api. Dari proses pembuatan canting hingga pembuatan batik semuanya berhubungan dengan api. Batik adalah api,” tutur Sidiq.
             
Dan pada akhir tahun 2007 ia pun kembali mengalami  jatuh dari usahanya dan hanya menerima jasa produksi kembali. Sempat berpolitik dan membuka peluang usaha ayam goreng namun belum beruntung.  Sehingga  pada akhir tahun 2011 ia pun memutuskan untuk kembali kepada panggilan  jiwanya semula yakni membatik.
           
Keputusan untuk kembali menekuni pekerjaan batik membatik membuat Sidiq  yang memiliki  merk dagang AlvienAlfan untuk produksi batiknya yang diambil dari nama kedua putranya hingga saat ini tetap bertahan sebagai produsen batik tulis dan online shop batik lawas atau batik antik.

Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi!

Diakui Sidiq  generasi muda Indonesia saat ini khususnya di Pekalongan,  memandang  pekerjaan membatik merupakan pekerjaan tradisional, bukan pekerjaan modern.  Sehingga membatik  menurut mereka bukan pekerjaan yang menjanjikan untuk masa depan.
    
“Anak muda di daerah tempat saya Pekalongan lebih memilih menjadi sales promotion girl atau Sales counter hand phone,” ungkapnya prihatin.
    
Keprihatinan Mustar  Sidiq ingin menggugah rasa empati generasi muda terhadap keberadaan  batik  nusantara diwujudkannya dalam bentuk sebuah buku 110 halaman  yang berjudul “Panduan  Tekhnik Batik Tulis”.

Bagi Pria yang sejak kecil bercita-cita menjadi guru ini ingin mendorong kesadaran generasi muda Indonesia untuk mau berkecimpung di dunia batik membatik. Meskipun membatik itu susah dan harus memiliki keahlian khusus namun Sidik memiliki kiat-kiat  jitu  dalam membatik. Diantaranya kesabaran, ketekunan, kecintaan,  kreatif dan ketalenan.  Selain itu pria penggemar minum kopi ini bermaksud membantu mereka yang mau belajar serius menekuni dunia batik membatik tetapi tidak mempunyai uang.
    

Disadari oleh pria yang hobby membaca buku saat rehat dari rutinas  bahwa   batik sebagai warisan budaya leluhur Indonesia sangat berpotensi menjadi   salah  satu  produk unggulan yang  tidak kalah pamornya dengan adibusana bermerk yang dihasilkan mancanegara  karena itu batik mempunyai nilai lebih untuk dikembangkan sebagai komoditi. Batik juga bisa dijadikan produk unggulan para pengusaha UMKM (usaha kecil dan menengah serta koperasi)  untuk meningkatkan kesejahteraan dan  masyarakat  perekonomian Indonesia.

Mustar Sidiq berkeinginan adanya regenerasi pembatik di kalangan generasi muda Indonesia. Untuk itu ia berbagi ilmu kepada mereka melalui memberi pelatihan  di berbagai sekolah  maupun masyarakat umum.
   
Khusus untuk keberadaan sumber daya manusia pembatik dalam negeri, Sidiq merasa prihatin bila tidak berkembang dengan benar. Oleh sebab itu ia mengharapkan munculnya SDM pembatik yang berkualitas dalam tekhnik batik tulis maupun pewarnaanya.  Untuk mewujudkan gagasannya itu ia menerbitkan buku berjudul “Panduan Teknik Batik Tulis”.


“Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi,”ujar Sidiq dalam suatu kesempatan.apr.

Konsultan HRD

Related

News 7440442236227261466

Post a Comment

emo-but-icon

Satu Nusantara via Twitter

Terbaru

Populer

Random

Tertawalah selagi Gratis Tertawalah selagi Gratis

HOT INFO

item