Peluncuran “Megawati dalam Catatan Wartawan”, Rizal Ramli : Ingatkan Kita di Masa itu

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menghadiri peluncuran buku “Menangis & Tertawa Bersama Rakyat” karya 22 jurnalis mengenai kisah Megawati Soekarnoputri dalam perjalan politiknya. Menurut Rizal, pelucuran ini mengingatkan kita dalam masa itu, di gedung Arsip, Jakarta.

Pelucuran ini sangat informal bukan acara yang dikemas secara ‘kaku’ dengan aturan-aturan sebagaimana acara formal, meski yang hadir banyak petinggi negeri. Mulai dari Menteri, kalangan istana, kepala daerah, anggota dewan atau tokoh politik yang namanya jadi pembicaraan publik.

Rizal selaku Menko pun sepertinya merasakan hal itu, bagaimana panitia menyusun acara se-informal mungkin. Secara kebetulan dia duduk di barisan depan, dimana satu meja dengan 8 – 10 kursi seperti jamuan makan malam di ballroom hotel. Rizal terlihat semeja dengan Kepala BIN, mantan Kepala BIN era Megawati, Seskab, dan Menko PMK.


Saat diminta tanggapannya mengenai acara tersebut, Rizal mengatakan,  acaranya dikemas dengan baik, dan sangat informal. Tamu yang datang begitu cair satu dengan yang lain tak ada pembatas antara tamu satu dengan lainnya.

Menurutnya, menarik sejarah Megawati yang menjadi tokoh sentral dalam buku tersebut. Secara jujur dia mengakui, mantan Presiden kelima itu punya peran yang besar dalam poses transisi demokrasi. Dan itu mengingatkan kita semua di dalam peran tersebut.

Sementara Megawati selaku tokoh dalam buku yang ditulis para jurnalis ini, diapuk sebagai narasumber bersama beberapa penulisnya dengan moderator budayawan kondang Butet kertaradjasa.

Saat diminta menceritakan satu kejadian yang menjadi inspirasi tulisan dalam buku itu, Mega menuturkan kisah yang menurutnya penuh ketegangan tapi juga lucu ketika KLB (kongres luar biasa) partai berlambang banteng sebelum menjadi PDIP di Surabaya. Kisahnya seputar inteljen yang kerap membuntuti dirinya kemana ia melangkah.

Menurutnya, saat itu ia menginap di salah satu hotel di kawasan Sukolilo, Surabaya, kebetulan kamar persis didepan kamarnya ditempati seorang intel. Mega tahu itu, karena menurutnya di masa itu, intel Indonesia mudah sekali diketahui kalau mereka anggota intel. Jadi antara Mega dan si intel selalu mengintip dari lubang kunci untuk  melihat situasi, dan saling mengawasi.

Ketika KLB mendekati puncak acara, terjadi deadlock seperti yang diinginkan penguasa saat itu, yang akhirnya berujung ricuh. Mega yang berada di kamar, keluar begitu pula si intel. Saat itu Mega langsung menarik baju si intel dan membawa ke kamarnya, lalu diajak bicara dan meminta dia membuat laporan bahwa dirinya ditahan Megawati.

Si intel bimbang takut komandannya tak percaya dengan laporannya, akhirnya Mega memberi alasan kenapa dia harus membuat laporan itu. “Bilang saja kamu ditahan saya, jadi kamu tidak tahu situasi bagaimana ricuhnya konggres dibawah”, kilah Mega.

Dengan alasan itu, akhirnya si intel mau membuat laporan mengenai KLB. Beberapa tahun kemudian si intel kembali mendatangi Mega, namun kali ini tak bermaksud mengawasi tapi meminta Mega hadir dalam pernikahannya.


Sayangnya hingga saat ini Mega tak kenal siapa si intel tersebut. Meski peristiwa yang dialami dengan intel itu begitu membekas dalam benak Mega. Ia pun berpesan, jika ada media khususnya elektronik yang menayangkan apa yang ia ceritakan, Mega ingin bertemu dengan si intel tersebut.linda.

Konsultan HRD

Related

News 3092791407645220088

Post a Comment

emo-but-icon

item