Peluncuran “Megawati dalam Catatan Wartawan”, Rizal Ramli : Ingatkan Kita di Masa itu

Tertawalah selagi Gratis
Jakarta (satunusantara) Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menghadiri peluncuran buku “Menangis & Tertawa Bersama Rakyat” karya 22 jurnalis mengenai kisah Megawati Soekarnoputri dalam perjalan politiknya. Menurut Rizal, pelucuran ini mengingatkan kita dalam masa itu, di gedung Arsip, Jakarta.

Pelucuran ini sangat informal bukan acara yang dikemas secara ‘kaku’ dengan aturan-aturan sebagaimana acara formal, meski yang hadir banyak petinggi negeri. Mulai dari Menteri, kalangan istana, kepala daerah, anggota dewan atau tokoh politik yang namanya jadi pembicaraan publik.

Rizal selaku Menko pun sepertinya merasakan hal itu, bagaimana panitia menyusun acara se-informal mungkin. Secara kebetulan dia duduk di barisan depan, dimana satu meja dengan 8 – 10 kursi seperti jamuan makan malam di ballroom hotel. Rizal terlihat semeja dengan Kepala BIN, mantan Kepala BIN era Megawati, Seskab, dan Menko PMK.


Saat diminta tanggapannya mengenai acara tersebut, Rizal mengatakan,  acaranya dikemas dengan baik, dan sangat informal. Tamu yang datang begitu cair satu dengan yang lain tak ada pembatas antara tamu satu dengan lainnya.

Menurutnya, menarik sejarah Megawati yang menjadi tokoh sentral dalam buku tersebut. Secara jujur dia mengakui, mantan Presiden kelima itu punya peran yang besar dalam poses transisi demokrasi. Dan itu mengingatkan kita semua di dalam peran tersebut.

Sementara Megawati selaku tokoh dalam buku yang ditulis para jurnalis ini, diapuk sebagai narasumber bersama beberapa penulisnya dengan moderator budayawan kondang Butet kertaradjasa.

Saat diminta menceritakan satu kejadian yang menjadi inspirasi tulisan dalam buku itu, Mega menuturkan kisah yang menurutnya penuh ketegangan tapi juga lucu ketika KLB (kongres luar biasa) partai berlambang banteng sebelum menjadi PDIP di Surabaya. Kisahnya seputar inteljen yang kerap membuntuti dirinya kemana ia melangkah.

Menurutnya, saat itu ia menginap di salah satu hotel di kawasan Sukolilo, Surabaya, kebetulan kamar persis didepan kamarnya ditempati seorang intel. Mega tahu itu, karena menurutnya di masa itu, intel Indonesia mudah sekali diketahui kalau mereka anggota intel. Jadi antara Mega dan si intel selalu mengintip dari lubang kunci untuk  melihat situasi, dan saling mengawasi.

Ketika KLB mendekati puncak acara, terjadi deadlock seperti yang diinginkan penguasa saat itu, yang akhirnya berujung ricuh. Mega yang berada di kamar, keluar begitu pula si intel. Saat itu Mega langsung menarik baju si intel dan membawa ke kamarnya, lalu diajak bicara dan meminta dia membuat laporan bahwa dirinya ditahan Megawati.

Si intel bimbang takut komandannya tak percaya dengan laporannya, akhirnya Mega memberi alasan kenapa dia harus membuat laporan itu. “Bilang saja kamu ditahan saya, jadi kamu tidak tahu situasi bagaimana ricuhnya konggres dibawah”, kilah Mega.

Dengan alasan itu, akhirnya si intel mau membuat laporan mengenai KLB. Beberapa tahun kemudian si intel kembali mendatangi Mega, namun kali ini tak bermaksud mengawasi tapi meminta Mega hadir dalam pernikahannya.


Sayangnya hingga saat ini Mega tak kenal siapa si intel tersebut. Meski peristiwa yang dialami dengan intel itu begitu membekas dalam benak Mega. Ia pun berpesan, jika ada media khususnya elektronik yang menayangkan apa yang ia ceritakan, Mega ingin bertemu dengan si intel tersebut.linda.

Konsultan HRD

Related

News 3092791407645220088

Post a Comment

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Satu Nusantara via Twitter

TerbaruPopulerRandom

Terbaru

Layang-layang

Sebuah layang-layang yang baru saja selesai dibuat. Pemiliknya membawa ia ke lapangan terbuka. Secara perlahan-lahan layang-layang itu menemukan dirinya terbang semakin lama semakin tinggi. Ketika ia...

Experiential Marketing Tukang Ojek

Ini adalah cerita teman lama saya, Beni namanya, yang tinggal di perumahan di pinggiran Jakarta. Suatu pagi dia keluar rumah dengan mobil untuk mengantar istrinya ke terminal shuttle bus yang menghu...

Kho Ping Hoo - BKS#09 - Kisah Sepasang Rajawali

Kisah Sepasang Rajawali Seri : Bu Kek Siansu #09 Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo "Haaiiiii.... hiiyooooo.... huiiiiii....!" "Eh, Bu-te (adik Bu), jangan main-main! Angin bertiup begini kenc...

Maafkan Diriku

Mendekati bulan ramadhan ini, dapat kita lihat ada semacam tradisi pada sebagian besar masyarakat untuk datang ke kuburan. Tentunya mereka datang untuk mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal. ...

Wiro Sableng #90 : Kiamat Di Pangandaran

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : WASIAT IBLIS SATU LANGIT di atas teluk Penanjung di Pangandaran tampak bersih tak berawan sedikit pun. Sinar sang sury...

Mereka Bilang Aku Gila (Part 1)

Huh. Lagi-lagi masalah ini yang di bahas. Tahu tidak apa yang membuatku semakin kesal? Vater menyuruhku untuk membaca buku semacam Self Help yang dipopulerkan oleh M. Scott Peck. Well, lelaki yang lah...

Titik Kulminasi

Arti kata, Kulminasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; dan (2) titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelili...

Random

Tertawalah selagi Gratis Tertawalah selagi Gratis

HOT INFO

item