Kemenko Maritim, Bahas Solusi Persingkat Dwelling Time

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Kemenko Maritim dan Sumber Daya terus berupaya menekan waktu tunggu container atau dwelling time. Sesuai permintaan Presiden waktunya dipersingkat dari 5 - 7 hari menjadi 4,7 hari, karena itu Deputi II Kemenko Maritim menggelar rapat bersama pihak terkait guna membahas ha itu.

Deputi II Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono mengatakan, saat Presiden berkunjung ke pelabuhan Tanjung Priok, ketika itu dwelling time 5 - 7 hari. Sekarang sudah 3,5 hari. Masyarakat bisa melihat real time dwelling time melalui website yang disediakan yaitu dwelling.indonesiaport.go.id.

Menurutnya, target pertama yang diinginkan Presiden pada satgas Dwelling time, sudah dipenuhi. Namun Presiden mengingkan kembali waktunya dikurangi menjadi 2 - 3 hari, dan ini masih menjadi pekerjaan besar pihaknya menjadi maksimum 3 hari.

“Salah satu yang kita bahas ini kereta api yang masuk JICT, dwelling time ini tak hanya mengurangi saja tapi aspek adminstrasinya harus kita pikirkan, ini tidak mudah. Karena kita bicara sistem bisnis yang disana ada unsur profit, unsur regulasi yang harus kita selesaikan semua, jadi itdak mudah” tandasnya.


Salah satu cara mengurangi waktu tunggu dengan jalan memberdayakan pelabuhan di Banten. Ada tiga pelabuhan disana yang  diinginkan untuk pengurangan di Tanjung Priok. Yaitu saat ini ketiga pelabuhan itu masih digunakan untuk barang yang bersifat curah. “Menko Maritim sudah melayangkan surat untuk memberdayakan ketiga pelabuhan itu ke Menhub”, kilahnya.

Rencananya senin depan pembicaraan untuk penggunaan tiga pelabuhan tersebut, mereka akan mengundang pihak terkait termasuk Pemprov Banten terkait dengan pemberdayaan daerah. Dan diharapankan tiga pelabuhan itu mendukung pelabuhan tanpa air (dry port) Cikarang.

Selain itu menurutnya, pelabuahn di Banten itu lautnya lebh baik karena lebh dalam jadi  kapal besar bisa masuk kesana. Nanti kapal kontainer masuk kesana untuk perusahaan yang ada di Banten, jadi tak hanya dwelling time turun tapi logistik cost juga turun. ini hal yang hrs mereka selesaikan.

Sementara penggunaan kereta api, bukan bermaksud mengganti semua kontainer yang menggunakan truk tetapi untuk mendukung itu. Dengan adanya kereta semoga mengurangi dwelling time dan kemacetan. “Evaluasi yang terakhir kereta api sudah bisa masuk JICT. Insyallah bisa lebh efisien”, tambahnya.


Dikatakan, selama ini pelabuhan dijadikan tempat penampungan container oleh para pemilik, padahal lapangan yang disediakan hanya untuk kontainer transit, sebelum atau sesudah diangkut kapal. Karena itu, pihak Pelindo menerapkan tariff progresif agar para pemilik tak lagi menyimpan kontainernya disana sehingga waktu tunggu kontainer bisa lebih efisien lagi.linda.

Konsultan HRD

Related

News 5693676389129954031

Post a Comment

emo-but-icon

item