Kasal : Daki Aconcagua, Pembinaan Mental Prajurit

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/kasal-daki-aconcagua-pembinaan-mental.html
Jakarta
(satunusantara) Hal yang positif apapun itu baik untuk
pembinaan mental.seperti halnya tim Indonesia Raya dimana lima anggota Marinir
mendukung ekspedisi penaklukan 7 puncak tertinggu di dunia. Demikian menurut
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi S.E., M.A.P, di mabesal.
Cilangkap, Jakarta.
Selaku komandan, Ade merasa
bangga dengan kelima anak buahnya yang ikut mengibarkan Merah Putih di gunung Aconcagua.
Gunung yang terletak di Argentina ini merupakan pegunungan kedua yang
ditaklukan tim Indonesia Raya, sebelumnya puncak Cartenz Papua, Indonesia.
“Bagi saya ini adalah
penaklukan terhadap ruang wilayah yang berbeda, itu salah satunya tolak ukur
pembinaan prajurit Angkatan Laut. Pelatihan fisik untuk operasi maritim, tentu
juga harus didukung dengan kemampuan yang baik terutama adalah daya juang dan
mentalitas”, pungkasnya.
Menurutnya, penaklukan medan
yang jadi sasaran seperti puncak gunung itu mempunyai keterbatasan oksigen
sepertinya hal di dalam laut. Karena anggota marinir melakukan pelatihan fisik
di puncak gunung, seperti di Bromo, Jawa Timur yang sudah menjadi tradisi
mereka.
Selain mendaki gunung
tertinggi di dunia, TNI AL juga mempunyai beberapa kegiatan yang menjadi agenda
rutin mereka, dalam waktu dekat sekitar Aprl mendatang mereka akan menggelar
tiga kegiatan salah satunya adalah multilateral naval komodo, sebuah latihan non
perang namun berupa kegiatan sosial. Rencananya akan digelar di perairan
Sumatera Barat.
Sementara itu Sabar Gorky
salah satu anggota tim mengungkapkan, tim terhenti di ketinggian 6.600 beberapa
ratus meter lagi sebelum puncak Aconcagua (6.962) karena cuaca yang kurang
bersahabat. Mereka memutuskan turun akibat badai salju yang menghadang, jika
nekad meneruskan tentunya mengancam keselamatan tim.
“itu keputusan tim bukan
hanya saya saja. Daripada bunuh diri, kalau mau bunuh diri di jalan raya ga
usah jauh-jauh. Ini bukan masalah medan tapi cuaca, alam mengatakan lain yang
dikalahkan adalah kesombongan kita. Tim memtuskan kita tidak bisa meneruskan”,
kilahnya.
Keputusan itu diperkuat
pemandu yang mendampingi tim tersebut, dan pemandu tersebut sudah mengantar 3
jenazah ke puncak Aconcagua karena memaksa lanjut meski badai salju menghadang.
Dia tak ingin mengulangi peristiwa mengenas itu, karena itu dia menyarankan tim
tak meneruskan keinginannya hingga puncak Aconcagua.
Usai ke Aconcagua, Gorky
belum mempunyai rencana puncak mana yang akan ditaklukan, menurutnya, itu semua
tergantung manajer memutuskan gunung mana selanjutnya yang akan didaki tim Indonesia
Raya.linda.