Kasdam Jaya Sambut Presiden Jokowi di Kawasan Industri Cakung

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/kasdam-jaya-sambut-presiden-jokowi-di.html
Jakarta
(satunusantara) Salah satu tugas Pokok Kodam Jaya
diantaranya menyelenggarakan pengamanan Pejabat Penting Negara/VIP & Tamu
Negara, serta Pejabat Perwakilan Negara sahabat yang berada di wilayah Kodam
Jaya/Jayakarta berdasarkan petunjuk serta kebijakan panglima TNI.
Kepala Staf Kodam
Jaya/Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo mewakili Pangdam Jaya melaksanakan
Pengamanan VVIP serta menyambut Presiden Ir.H.Joko Widodo (Jokowi) yang akan
meresmikan pengoperasian pusat logistik berikat (PLB) di kawasan industri Cipta
Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara. PLB merupakan realisasi dari paket
kebijakan jilid II yang telah diluncurkan pada Oktober 2015.
Pusat Logistik Berikat
merupakan realisasi dari Paket Kebijakan Ekonomi pemerintah jilid kedua. Payung
hukum dari pembangunan pusat logistik ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 85
Tahun 2015 mengenai Perubahan atas PP No.32 Tahun 2009 tentang Tempat
Penimbunan Berikat serta PMK No. 272/PMK.04/2015 tentang Pusat Logistik
Berikat.
Pusat Logistik
Berikat tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Jenis komoditas yang disimpan
antara lain produk susu dan turunannya di pusat logistik di Cikarang, spare
part otomotif di Karawang, peralatan penunjang industri hulu migas di
Balikpapan, produk pertanian dan alat berat di Marunda dan penimbunan BBM di
Merak Banten.
Adapun Pusat logistik di
Cakung memiliki luas sebesar 11.960 meter. Gerbang Teknologi Cikarang tengah
membangun gudang kapas seluas empat hektare di atas lahan seluas 8 hektar.
Tahap pertama seluas satu hektare diharapkan selesai pada Agustus 2016 dengan
investasi Rp 160 miliar.
Sejak pukul 07.30 pagi tadi
Kasdam Jaya yang juga didampingi Irwasda Metro Jaya bersiaga menyambut Presiden
Jokowi beserta rombongan.
Dalam kegiatan ini tampak
Prajurit Paspampres bersama Prajurit Kodam Jaya berjaga disekitar area.
Kegiatan ini turut dihadiri beberapa Menteri diantaranya Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.