Ekspedisi Maritim dan GMT Sukses, Kemenko Maritim Siapkan Program Lain

Tertawalah selagi Gratis
Jakarta (satunusantara) sukses dengan program Ekspedisi Maritim dan GMT 2016, Kementerian Maritim dan Sumber Daya siap melaksanakan program selanjut demi kemajuan bangsa. Program tersebut guna mewujudkan Indonesia sebagai bangsa maritim yang tangguh dan sebagai poros maritim dunia.

Tentunya sebuah keberhasilan tak mungkin berjalan sendiri tanpa ada pihak lain yang mendukung kegiatan itu berjalan. lalu  seperti apa cerita sukses pelajar, peneliti, dan ilmuwan bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total di perairan Belitung?. Karena itu satunusantara bersama beberapa media lain memwawancarai Deputi IV Bidang Kordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin.

Bagaimana kita bisa dapat posisi terbaik menyaksikan gerhana?

Kami bekerjasama dengan BMKG untuk mencari posisi terbaik, 14 - 18 jam sebelum GMT kami masih diskusi untuk mendapatkan posisi terbaik. Sampai dilokasi kodisinya tidak seperti apa yang kita bayangkan masih tetap berawan, jadi kita harus buat manuver secara manual. tadi pagi kita melihat 4 dimensi, dimensi pertama kami lihat datar, dimensi kedua petanya, dimensi ketiga harus lihat langsung, dimensi keempat kami harus meramal pergerakan awan. Mulai pukul 06.00 kita hitung awan bergerak kemana. nah syukur kita berhasil, peserta bisa lihat meski awan tipis tapi itu area terbaik di lokasi tersebut.

Selain sukses melihat GMT, apakah ada keberhasilan lain menurut Anda?

Ada, keberhasilan kedua bagamana menggugah para pemuda itu melihat maritim lebih dekat, dan mereka mulai tertarik. Dengan ketertarikan itu, ada keberhasilan kita dimana cinta mereka mulai tumbuh ternyata maritim itu menarik. Mungkin selama ini tidak jadi perhatian mereka, ini penting. Kalau itu bisa berjalan dengan baik, maka harapan kita mereka sebagai calon pimpinan 10-20 tahun mendatang. Saat jadi pimpinan mereka sudah punya sisi kemaritiman yang bagus, ini membantu percepatan untuk menjadi Indonesia negara maritim yang kuat yang behasil membangun masyarakatnya. Itulah gambarannya.

Ketiga bagaimana kami bekerjasama dengan Kementerian lain, kerjasama dengan daerah, kerjasama dengan tim.mengatur kegiatan tersebut. Ini bukan perkara mudah, 1100 orang dengan irama yang bagus, semua bisa kompak tidak ada konflik semua bisa lancer. Dan itu  merupakan salah satu seni tersendiri.


Saat menyaksikan gerhana, posisi kita dimana?

Posisi kita ada di sebelah barat pulau Tanjung Lengkuas, berdasarkan data BMKG, setelah sampai di titik masih agak berawan kami bergeser ke arah utara ternyata awan msh berkumpul. Lalu kami turun ke selatan kira-kra 20 mil dari pulau Lengkuas saat pukul 07.00 kurang 10, kami mengajak kapten kapal karena posisi menentukan, dia bekerjasama dengan baik dan mengatakan “heading timur dan semua bisa berhadapan dengan matahari. Posisi kita tidak di ikon pariwisata, kalau harus ada ikon tpi tidak melihat gerhananya buat apa. Sebenarnya kami ingin posisi itu tapi karena berawan jadi kami bergeser ke posisi itu.

Setelah sukses dengan ekspedisi ini, apa program selanjutnya?

Perkemahan, pertemuan bahari pemuda di pulau Pramuka Kepulauan Seribu kita usahakan musim libur. Itu salah satu kegiatan budaya bersih, kita kesana menggunakan kapal perintis,. kita ajak anak-anak pelajar untuk bersihkan pulau lalu  kita diskusikan setelah itu terjun ke laut merasakan artinya laut. Kalau tidak mereka akan berpikir apa itu laut.

Lalu mengajak mahasiswa melakukan baksos di pulau, mereka yang menentukan pulaunya. Dan setiap di daerah kita naikan 50-100 peserta Ini juga akan menggunakan kapal perintis, dan nanti target kita ada 500 pelabuhan di Indonesia dan 98 kapal perintis.


Ada kerjasama dengan daerah mensosialisakan budaya maritim?

Tentu, yang menarik nanti kita akan undang pihak yg kontradiktif, Jepang dan kelompok pecinta lingkungan Green Peace. Kita akan ajak mereka ke Lawalera, NTT melihat penangkapan ikan paus. Ada yang bilang boleh ada yang bilang tidak, biarkan pakar yang bicara. Kenapa?, karena kita punya budaya dimana antara Mei - Oktober mereka menangkap dan membunuh paus. oleh pecinta lingkunga itu idak diperkenankan, tapi masyarakat sana hal itu adalah adat, budaya yang ada disana. Sekarang kita harus carikan solusi, ini bekerjasama dengan Pemda NTT.  Jadi pembunuh paus tidak semua org bisa membunuh, itu tapi hanya orang tertenu dan turun temurun.


Demkian petikan wawancara dengan Safiri Burhanuddin. Pelajar, ilmuwan dan peneliti sudah dipuaskan pihak Kemenko Maritim, ikut ekspedisi Maritim menyaksikan gerhana matahari. Sebagai negeri pemilik lautan nomer dua di dunia, memang sudah semestinya Indonesia mampu menguasai bahari, karena itu masyarakat terus menanti upaya-puaya yang akan dilakukan mereka demi kejayaan bangsa.linda.

Konsultan HRD

Related

Minibus Tabrak Dinding Pagar Di Jalan Raya Bogor Jalarta Timur

Jakarta (Satu Nusantara)- Sebuah mobil kijang putih bernomor polisi B:1773 BRE, Mengalami kecelakaan di jalan raya bogor Pol Bis Mayasari Jakarta timur kurang lebih 100-200 m dari gelanggang olah ra...

Dampak Arus Mudik Lebaran 2015 dari Tol Cipali ke Jawa Tengah

Jakarta (Satu Nusantara)- Arus Mudik Lebaran 2015 akan tiba , kepadatan di jalan akan memberi warna tradisi itu buat pemecahannya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti segera menyalurkan instruksi pada jaj...

Menhub Ignasius Jonan Resmikan Stasiun Palmerah

Jakarta (Satu Nusantara)- Keseriusan Pemerintah untuk membenahi transportasi di Indonesia khususnya kereta api menjadi terbukti sudah. Senin (6/7) pemerintah melalui Kementerian Perhubungan meresmika...

Post a Comment

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Satu Nusantara via Twitter

TerbaruPopulerRandom

Terbaru

Layang-layang

Sebuah layang-layang yang baru saja selesai dibuat. Pemiliknya membawa ia ke lapangan terbuka. Secara perlahan-lahan layang-layang itu menemukan dirinya terbang semakin lama semakin tinggi. Ketika ia...

Experiential Marketing Tukang Ojek

Ini adalah cerita teman lama saya, Beni namanya, yang tinggal di perumahan di pinggiran Jakarta. Suatu pagi dia keluar rumah dengan mobil untuk mengantar istrinya ke terminal shuttle bus yang menghu...

Kho Ping Hoo - BKS#09 - Kisah Sepasang Rajawali

Kisah Sepasang Rajawali Seri : Bu Kek Siansu #09 Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo "Haaiiiii.... hiiyooooo.... huiiiiii....!" "Eh, Bu-te (adik Bu), jangan main-main! Angin bertiup begini kenc...

Maafkan Diriku

Mendekati bulan ramadhan ini, dapat kita lihat ada semacam tradisi pada sebagian besar masyarakat untuk datang ke kuburan. Tentunya mereka datang untuk mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal. ...

Wiro Sableng #90 : Kiamat Di Pangandaran

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : WASIAT IBLIS SATU LANGIT di atas teluk Penanjung di Pangandaran tampak bersih tak berawan sedikit pun. Sinar sang sury...

Mereka Bilang Aku Gila (Part 1)

Huh. Lagi-lagi masalah ini yang di bahas. Tahu tidak apa yang membuatku semakin kesal? Vater menyuruhku untuk membaca buku semacam Self Help yang dipopulerkan oleh M. Scott Peck. Well, lelaki yang lah...

Titik Kulminasi

Arti kata, Kulminasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; dan (2) titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelili...

Random

Tertawalah selagi Gratis Tertawalah selagi Gratis

HOT INFO

item