Presiden RI : Sudah Lama Kita Memunggungi Laut
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/presiden-ri-sudah-lama-kita-memunggungi.html
Jakarta
(satunusantara) Sudah lama kita memunggungi laut,
memunggungi teluk, memunggungi samudera. Padahal masa depan kita ada di sana.
Padahal Poros Maritim Dunia ada di sana. Demikian dikatakan Presiden RI Ir. H.
Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasal
Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., saat membuka Komodo 2016 di Markas
Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut II (Lantamal II) Padang, Sumatera Barat.
Presiden RI juga
menyampaikan bahwa, kita harus bekerja keras untuk membangkitkan kembali budaya
Maritim Nusantara, menjaga sumber daya laut, membangun infrastruktur dan
konektivitas Maritim, memperkuat Diplomasi Maritim, dan membangun Pertahanan
Maritim. “Maka ayo ke laut. Di laut tersimpan harapan. Di laut tersimpan
kejayaan. Banyak ombak, banyak kehidupan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut,
Presiden RI menegaskan bahwasanya salah satu perang yang paling berat adalah
perang untuk memenangkan kemanusiaan. Dengan demikian, Operasi Militer Selain
Perang (OMSP) tidak bisa diremehkan. Operasi bantuan kemanusiaan khususnya
untuk penanganan bencana alam di laut dan SAR, membutuhkan kesigapan,
membutuhkan kecepatan, membutuhkan totalitas sumber daya.
“Operasi itu akan optimal
apabila tidak dilakukan sendiri. Kita butuh kerja sama dengan negara-negara
sahabat, khususnya Angkatan Laut dari negara-negara yang membentang di Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia. Oleh sebab itu, saya mendukung penuh Latihan
Multilateral Komodo 2016,” kata Joko Widodo.
Mengakhiri sambutannya,
Presiden RI Ir. H. Joko Widodo mengharapkan latihan ini semakin memperkokoh
budaya Maritim Indonesia. Semakin memperkuat kerja sama Angkatan Laut dari
negara-negara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, untuk melakukan bakti kesehatan
dan melakukan perbaikan serta pembangunan fisik fasilitas umum. “Latihan ini
juga diharapkan menumbuhkan pemahaman yang sama mengenai perlindungan sumber
daya laut, kerja sama regional, dan peningkatan sumber daya manusia di sektor
Maritim,” pungkasnya.
Selanjutnya, Presiden RI Ir.
H. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal
Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. dan
Menteri Kabinet Kerja juga melaksanakan Fleet Inspection dalam International
Fleet Review (IFR) 2016 dengan menggunakan KRI Frans Kaisiepo-368 yang diiringi
atraksi flying pass, fly board serta parade perahu hias. Tak kurang dari 20
kapal perang berbagai kelas dari 15 negara akan berpartisipasi dengan
melaksanakan lego jangkar dalam formasi di perairan Teluk Bayur.
Selain itu Presiden RI Ir.
H. Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasal
Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. juga meresmikan monumen “Merpati Perdamaian” (Peace Dove Monument) yang berselaras dengan
materi dari Komodo 2016 yaitu fokus pada kegiatan Maritime Peace Keeping
Operation (MPKO) di Taman Muaro Lasak.
Kegiatan ini melibatkan
Angkatan Laut dari 32 negara dan dalam latihan ini Angkatan Laut dari
negara-negara berbeda secara historis akan bekerjasama menjalankan kegiatan dengan skenario latihan
misi bantuan kemanusiaan seperti Medical Civic Action Project (Medcap) dan
Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace
Keeping Operation (MPKO).
Selain itu dalam Latihan
Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 berbagai kegiatan juga digelar seperti
Engineering Civic Action Project (Encap): pembangunan infrastruktur perbaikan
jalan yang dilaksanakan di Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai oleh
Pasukan Angkatan Laut Amerika (US Navy) dan Pasukan Marinir TNI Angkatan
Laut, (Medcap Project) : pelayanan
kesehatan umum, gigi dan khitan, pelayanan operasi katarak dan bedah,
penyuluhan kesehatan serta pemberian alat kesehatan perorangan, donasi alat
medis. (Medical Exercise) : pertolongan pertama, menentukan jenis perawatan
darurat, Medical Evacuation, serta Disaster Victim Identification.
“Komodo 2016” merupakan
rangkaian kegiatan dimana sebagai bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di
masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar
angkatan Laut negara-negara internasional. Kegiatan diselenggarakan selama 12
s.d. 16 April 2016. Kegiatan ini terdiri dari International Fleet Review (IFR)
2016, 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo
atau Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.puspen/linda.



