Mari Bersama Kita Perangi Bahaya Proxy War
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/mari-bersama-kita-perangi-bahaya-proxy.html
Jakarta
(satunusantara) Pusat Penerangan (Puspen) atas nama negara
mari bersama kita memerangi bahaya Proxi War.
Karena dengan bersatu akan banyak yang kita perbuat untuk bangsa dan
negara, dan kuatkan ukhuwah Islamiah dengan tidak memperbesar perbedaan tetapi
memperbesar kebenaran karena kalau kita mudah diadu domba maka proxy war akan
berhasil. Demikian disampaikan salah satu perwakilan elemen masyarakat dari
tokoh agama Bpk.H. Umar Dimyati saat acara Sosisalisasi bahaya Proxi War yang
diselenggarakan oleh Puspen TNI di Balai Wartawan Gedung I Gusti Ngurah Rai
Puspen TNI Cilangkap Jakarta Timur.
Acara dialog yang mengambil
tema mewaspadai proxy war sebagai ancaman bangsa Indonesia dalam rangka menjaga
keutuhan dan kedaulatan negara kesatuan republik Indonesia berlangsung sangat
menarik dimana para peserta yang hadir sangat antusias dalam memberikan
tanggapan dan saran terkait bahaya proxy war. Dialog tentang proxy war tersebut
dipandu oleh moderator puspen TNI yaitu Letkol Heddy Sakti dan Sertu Fitri.
Sebelum acara dialog dimulai
para peserta mendapat peparan dari Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmardjo,
S.E. mengenai proxy war. Dalam
kesempatan tersebut Wakapuspen TNI mengatakan bahwa perang proxy atau proxy
war adalah sebuah konfrontasi antara dua
kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari
konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik
langsung yang beresiko pada kehancuran fatal.
“Proxy War tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan
dan siapa lawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh
dimana negara musuh akan membiayai semua
kebutuhan yang diperlukan oleh non state actors dengan imbalan mereka mau
melakukan segala sesuatu yang diinginkan penyandang dana untuk memecah belah
kekuatan negara yang menjadi sasarannya”, ujar Wakapuspen TNI.
Lebih lanjut Wakapuspen TNI
menjelaskan mengenai Bentuk-bentuk proxy war yang sering terjadi dan dapat
dengan jelas kita lihat antara lain, menjadikan Indonesia sebagai pasar
narkotika dan obat-obat terlarang serta menghancurkan generasi mudanya lewat
narkoba, dan Menciptakan eforia di kampus agar mahasiswanya meninggalkan
kampus, tidak belajar, ketagihan pesta, turun demo dan bertengkar. ’’Perang
proxy lebih berbahaya dari pada perang fisik’’ ucap Laksma Petrus.
Selanjutnya menanggapi
paparan dalam dialog tersebut Humas dan Dosen Universitas Respati Indonesia Ibu
Rim Muktiyorini mengatakan bahwa saat ini rasa memiliki terhadap bangsa
Indonesia sangat kurang contohnya banyak generasi muda yang tidak hafal dengan
Pancasila, ini yang harus kita tingkatkan kembali terutama tentang Penataran P4
sangat diperlukan untuk dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab sebagai
warga negara Indonesia.
Sementara itu, pendapat
senada juga disampaikan Bpk. Seto Sekjen FKPPI Jaktim mengatakan bahwa kita
sebagai warga negara Indonesia kurang memiliki rasa kepedulian karena sudah
telah disusupi oleh Proxi War tersebut.
Para Istri Prajurit Mabes
TNI yang terwadahi dalam organisasi IKKT Pragati Wira Anggini Cabang 10 Puspen
TNI yang diwakili oleh Ny. Ruth Samsirin juga memberikan tanggapan bahwa hal
yang paling pokok dalam membentengi atau menangkal Proxi War adalah keluarga dengan
cara melakukan pendidikan keagamaan di rumah, tidak mudah terprovokasi dan
semakin waspada dalam menyikapi segala sesuatu yang berbau ancaman.
Diakhir acara, Wakapuspen
TNI berharap dapat diperoleh informasi dan strategi dalam menghadapi proxy war
agar dapat saling mengingatkat tentang bahaya proxy war. Kita harus ingat bahwa
Indonesia adalah negara besar yang
memiliki sumber hayati yang sangat besar dan menjadi incaran
Negara-negara besar.
Acara tersebut dihadiri oleh
94 undangan terdiri dari staf kehumasan dari beberapa Perguruan Tinggi,
SMU/SMK, FKPPI, FBR, Pemuda Pancasila, Dewan Dakwah Islamiah, Pengurus Gereja,
Pondok Pensatren, Pengurus IKKT Cabang 10 Puspen TNI dan personel orgnaik
Puspen TNI.puspen/linda.



