Gerai Sehat Rorotan Sumbang 101 Alat Bantu Gerak bagi Perempuan Difabel
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/gerai-sehat-rorotan-sumbang-101-alat.html
Jakarta
(satunusantara) Modernisasi telah menjadikan perempuan dapat
melakukan banyak hal serta mampu memberikan pengaruh yang positif bagi
masyarakat dan negara secara lebih luas.
Namun bagi beberapa
perempuan, keterbatasan fisik (difabel) terkadang menjadi kendala yang
menghambat mereka untuk dapat berkontribusi dan mengaktualisasikan diri secara
maksimal.
Untuk itu perlu adanya
dorongan dalam meminimalisir kendala tersebut agar dapat menjadi peluang untuk
terus maju dan mandiri.
Dompet Dhuafa (DD) – PTT
Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) melanjutkan upayanya
dalam mendukung perempuan yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) untuk
berkontribusi positif bagi masyarakat.
Melalui pemberian alat bantu
gerak bagi 101 perempuan di wilayah Jabodetabek secara cuma-cuma, DD dan PTTEP
membantu para perempuan yang memiliki keterbatasan dalam bergerak agar dapat
beraktivitas secara maksimal. Bantuan yang diberikan berupa alat bantu kursi
roda dan skrup yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemberian bantuan ini juga
bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh tanggal 8
Maret 2016, serta berkaitan dengan rangkaian peringatan ulang tahun Gerai Sehat
Rorotan ke 1 tahun. Gerai Sehat Rorotan adalah klinik pelayanan kesehatan
gratis bagi dhuafa, yang juga merupakan hasil kerjasama PTTEP dengan Dompet
Dhuafa.
General Affairs Manager
PTTEP Afiat Djajanegara mengatakan, bantuan alat gerak yang diberikan secara
cuma-cuma ini tidak dibatasi oleh usia. "Kami memberikan bantuan ini
khusus kepada para perempuan yang memiliki keterbatasan dalam bergerak dan
memerlukan alat bantu gerak untuk mendukung aktivitas kegiatan sehari-hari,
baik perempuan tua, anak-anak atau anak muda," ujar Afiat.
Penjaringan peserta bantuan
dilakukan berkerjasama dengan yayasan, LKC Dompet Dhuafa, Gerai Sehat Rorotan
dan Yayasan Sosial di sekitar Jabodetabek.
”Saat ini alat bantu gerak
yang diberikan sebanyak 101, namun ke depan kami berencana untuk bisa
memberikan sebanyak 1.001 alat bantu gerak bagi mereka yang membutuhkan,” ujar
Ismail A. Said selaku President Director Dompet Dhuafa Social Enterprise.
Salah satu sosok perempuan
inspiratif yang ikut mendukung program ini adalah Angkie Yudistia. CEO Thisable
Enterprise yang memiliki keterbatasan pendengaran sejak usia 10 tahun ini telah
membuktikan bahwa ia mampu mandiri dan berprestasi lebih.
“Keterbatasan memang
acapkali menjadi batu sandungan bagi beberapa penyandang disabilitas untuk
mewujudkan impian. Rasa minder dan perlakuan diskriminasi orang-orang
sekelilingnya inilah yang seringkali membuat orang-orang difabel atau
disabilitas sangat sulit untuk mengembangkan dirinya,” ujar Angkie.
Angkie menegaskan di balik
keterbatasan pasti ada kelebihan. Walaupun terbatas, bukan berarti harus
terbatas melakukan apapun. Semua batas harus ditembus, karena setiap masalah
pasti ada jalan keluarnya.
Lewat pemberian 101 alat
bantu gerak bagi perempuan difabel ini, Angkie pun berharap para perempuan
difabel di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, bisa lebih berdaya dan berkaya,
dalam artian mampu menjangkau aksesibilitas dan mandiri secara finansial, tanpa
harus bergantung dengan orang lain.linda.




