Blok Masela, banyak Manfaat Produksi di Darat
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/blok-masela-banyak-manfaat-produksi-di.html
Jakarta
(satunusantara) Beberapa waktu lalu masyarakat disuguhkan
kegaduhan blok Masela, antara memproduksi di laut atau di darat. Menurut Deputi
III Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin, lihat mana yang paling
memberikan manfaat untuk daerah, dan wilayah seputar blok tersebut.
Lebih lanjut dikatakan,Kalau
di darat bisa didistribusikan ke pulau-pulau sekitarnya, untuk power plant
listrik dan sebagainya. Kalau di laut, langsung LNG saja. Kalau on shore itu lebih
murah, kita punya referensi 16 kilang di tempat lain.
“Apapun keputusannya, final
invesmentnya 2018 setelah perpanjangan blok. Cadangan segini besar, kita tidak
akan ditinggalkan begitu saja oleh investor. Inpex tidak akan lari. Mereka
sudah bekerja disini dari 98, sudah mengeluarkan banyak uang, tapi belum
dibayar karena ketentuan bayar itu setelah sudah produksi kiahnya.
Jika keputusan yang diambil
memilih darat, itu lebih baik menurutnya. Dan jelas lebih murah di darat, dan
ini belum berbicara soal multiplier efeknya. Bila di laut tidak ada industri petrokimia,
hanya LNG yang dijual langsung.
Kilang LNG Terapung bukan
solusi untuk diterapkan di Masela, tapi merupakan solusi pengembanhan lapangan
gas stranded dan marjinal yang tidak ekonomis jika harus ditransportasikan
dengan menggunakan jalur pipa bawah laut ke darat. Floaating LNG yang sudah
disetujui di 2010, diusulkan Kepala SKK Migas ke Menrteri dan disetujui bulan
desember 2010.
Produksi Masela bisa bersaing
dengan Bangladesh dan India, sebaiknya gas bisa dialirkan ke darat tak perlu
lewat laut. Dan pihak Kementerian Maritim sudah mengantongi refrensi harga
tersebut.
“Ada hasil kajiannya dari Oxford
Institut, kita sudah punya referensi biaya. Sekarang kalau kita di darat, kita
bisa tinggal pilih, kalau di laut hanya Shell yang punya, harus Shell yang
mengarsiteki, tidak bisa yang lain. Kalau di laut, kapalnya dibangun di Korea,
alatnya dibawa ke Indonesia. Jadi tidak ada pilihan hanya buatan Shell”,
paparnya.
Pembiayaan proyek
pengembangan Blok Masela akan dibayar kemudian oleh pemerintah melalui
mekanisme Cost Recovery, artinya pemerintah bersama rakyatlah yang akan
menanggung seluruh biaya proyek. Konsekuensinya, pemerintah yang harus membuat
keputusan pemilihan lokasi pengembangan proyek, apakah di darat atau laut.
Mempertimbangkan peluang
memproduksikan cadangan mungkin dan cadangan harapan di Blok Masela,
diperkirakan akan mampu menyuplai gas lebih dari 70 tahun. Dengan dukungan
sumber daya alam gas bumu selama lebih dari 70 tahun.
Pembangunan Kilang LNG Darat
di Pulau Selaru (Kep. Tanimbar) mengharusnya pembangunan sarana transportasi
jalur pipa gas di kedalaman 1.500 m dengan kelandaian dasar laut 2-3. Tidak mungkin
di laut lebih murah biaya operasionalnya, pekerjanya harus diterbangkan ke
laut, kalau di darat, bisa memperkerjakan orang darat dengan mudah. Perhitungan
sudah yang paling mahal untuk di darat, tetap lebih murah di darat dibanding di
laut. Indonesia sudah punya pengalaman membangun kilang darat, 100 persen mampu
membangun di darat.linda.




