Blok Masela, banyak Manfaat Produksi di Darat

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Beberapa waktu lalu masyarakat disuguhkan kegaduhan blok Masela, antara memproduksi di laut atau di darat. Menurut Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin, lihat mana yang paling memberikan manfaat untuk daerah, dan wilayah seputar blok tersebut.

Lebih lanjut dikatakan,Kalau di darat bisa didistribusikan ke pulau-pulau sekitarnya, untuk power plant listrik dan sebagainya. Kalau di laut, langsung LNG saja. Kalau on shore itu lebih murah, kita punya referensi 16 kilang di tempat lain.

“Apapun keputusannya, final invesmentnya 2018 setelah perpanjangan blok. Cadangan segini besar, kita tidak akan ditinggalkan begitu saja oleh investor. Inpex tidak akan lari. Mereka sudah bekerja disini dari 98, sudah mengeluarkan banyak uang, tapi belum dibayar karena ketentuan bayar itu setelah sudah produksi kiahnya.

Jika keputusan yang diambil memilih darat, itu lebih baik menurutnya. Dan jelas lebih murah di darat, dan ini belum berbicara soal multiplier efeknya. Bila di laut tidak ada industri petrokimia, hanya LNG yang dijual langsung.


Kilang LNG Terapung bukan solusi untuk diterapkan di Masela, tapi merupakan solusi pengembanhan lapangan gas stranded dan marjinal yang tidak ekonomis jika harus ditransportasikan dengan menggunakan jalur pipa bawah laut ke darat. Floaating LNG yang sudah disetujui di 2010, diusulkan Kepala SKK Migas ke Menrteri dan disetujui bulan desember 2010.

Produksi Masela bisa bersaing dengan Bangladesh dan India, sebaiknya gas bisa dialirkan ke darat tak perlu lewat laut. Dan pihak Kementerian Maritim sudah mengantongi refrensi harga tersebut.

“Ada hasil kajiannya dari Oxford Institut, kita sudah punya referensi biaya. Sekarang kalau kita di darat, kita bisa tinggal pilih, kalau di laut hanya Shell yang punya, harus Shell yang mengarsiteki, tidak bisa yang lain. Kalau di laut, kapalnya dibangun di Korea, alatnya dibawa ke Indonesia. Jadi tidak ada pilihan hanya buatan Shell”, paparnya.

Pembiayaan proyek pengembangan Blok Masela akan dibayar kemudian oleh pemerintah melalui mekanisme Cost Recovery, artinya pemerintah bersama rakyatlah yang akan menanggung seluruh biaya proyek. Konsekuensinya, pemerintah yang harus membuat keputusan pemilihan lokasi pengembangan proyek, apakah di darat atau laut.

Mempertimbangkan peluang memproduksikan cadangan mungkin dan cadangan harapan di Blok Masela, diperkirakan akan mampu menyuplai gas lebih dari 70 tahun. Dengan dukungan sumber daya alam gas bumu selama lebih dari 70 tahun.


Pembangunan Kilang LNG Darat di Pulau Selaru (Kep. Tanimbar) mengharusnya pembangunan sarana transportasi jalur pipa gas di kedalaman 1.500 m dengan kelandaian dasar laut 2-3. Tidak mungkin di laut lebih murah biaya operasionalnya, pekerjanya harus diterbangkan ke laut, kalau di darat, bisa memperkerjakan orang darat dengan mudah. Perhitungan sudah yang paling mahal untuk di darat, tetap lebih murah di darat dibanding di laut. Indonesia sudah punya pengalaman membangun kilang darat, 100 persen mampu membangun di darat.linda.

Konsultan HRD

Related

News 2873826327046227239

Post a Comment

emo-but-icon

item