TNI Kirim KRI dr. Soeharso Untuk Misi Kemanusiaan di Pulau Terluar Indonesia
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/tni-kirim-kri-dr-soeharso-untuk-misi.html
Jakarta (satunusantara) Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan KRI dr.
Soeharso untuk Misi Kemanusiaan Pelayanan Kesehatan di Pulau-Pulau Terluar
wilayah Indonesia, yaitu Pulau Kisar, Wetar, Liran, Moa,Lakor dan Leti.
Misi Kemanusiaan dalam Pelayanan Kesehatan tersebut akan berlangsung mulai tanggal 6 s.d 15
Februari 2015. Hal ini sebagai
tindak lanjut perintah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beberapa waktu
lalu, usai melakukan
kunjungan ke beberapa
Pulau Terluar di wilayah Indonesia bagian Timur.
KRI dr. Soeharso
dengan nomor lambung 990 sebelumnya bernama KRI Tanjung Dalpele 972, adalah
kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS). Awalnya kapal ini berfungsi sebagai Bantu Angkut
Personel (BAP) bernama KRI Tanjung Dalpele (972), karena perubahan fungsi maka
pada tanggal 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, dikukuhkan
oleh Kasal Laksamana TNI
Slamet Soebijanto, saat itu.
Kapal ini
diklasifikasikan sebagai kapal LPD (Landing
Platform Dock). Nama Dalpele diambil dari sebuah tanjung yang terletak di
pulau paling timur gugusan pulau di Provinsi Papua. Nama tanjung tersebut
diabadikan sebagai nama KRI karena di tempat itu para sukarelawan yang terdiri
atas putra-putri terbaik Indonesia rela mengorbankan jiwa ketika berlangsungnya
operasi Komando Trikora untuk membebaskan Irian Barat.
Kapal produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan Korea Selatan ini tiba di
Indonesia tahun 2003.
Seiring dengan
kebutuhan TNI AL secara umum dalam menjalankan tugas-tugas negara, TNI AL
memesan 2 unit kapal yang menyerupai kapal ini dan telah beroperasi dan diberi
nama KRI Surabaya dan KRI Makassar. Nama dr. Soeharso diambil dari nama seorang
Dokter Orthopedi (Dokter Ahli Bedah Tulang) yakni Prof. dr. Soeharso nama yang
sama dengan nama Rumah Sakit Orthopedi dan Rehabilitasi di Solo. Ia telah
banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan membantu menolong dan
merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki
akibat peperangan.
Kapal ini
berbobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh. Kapal sepanjang 122
meter, lebar 22 m, dandraft 6,7
m ini mempunyai geladak yang panjang dan luas sehingga mampu mengoperasikan dua
buah Helikopter sekelas Super Puma sekaligus. Kapal ini juga dilengkapi sebuah
hanggar untuk menampung Helikopter satu lagi dan juga melakukan perawatan
terhadap Helikopter. Sebagai kapal rumah sakit, telah disediakan 1 ruang UGD, 3
ruang Bedah, 6 ruang Poliklinik, 14 ruang P-jang Klinik dan 2 ruang Perawatan
dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Kapal ini
memiliki 75 Anak Buah Kapal (ABK), 65 Staf Medis dan mampu menampung 40 pasien
rawat inap. Jika dalam keadaan darurat, KRI dr. Soeharso juga dapat menampung 400
pasukan dan 3000 penumpang. Dalam fungsinya sebagai kapal angkut, kapal ini
mampu mengangkut 14 Truk/Tank dengan bobot per Truk/Tank 8 ton, 3 Helikopter
tipe Super Puma, 2 Landing
Craft Unit (LCU) tipe 23 M
dan 1 Hovercraft.
Persenjataan, kapal ini dilengkapi senjata 2 pucuk meriam Penangkis Serangan
Udara (PSU) Rheinmetall 20 mm, tenaga penggeraknya adalah mesin Diesel.
Selain itu, KRI dr. Soeharso juga sudah mengenyam beberapa Satgas
Operasi yaitu : Operasi Bhakti Sosial Kesehatan setiap tahun (Surya Bhaskara
Jaya dan Baksos TNI Terpadu) di pulau-pulau terdepan dan pulau terpencil,
Operasi Bantuan Bencana Tsunami 2004, dan Operasi Bantuan Bencana Gempa
di Sumatera Barat (Sumbar) 2009.
Sementara itu,
sebagai Komandan Kapal mulai dari dikukuhkannya KRI dr. Soeharso adalah Letkol Laut (P) Prasetyo
(2003-2005), Letkol Laut (P) Estu Prabowo (2005-2007), Letkol Laut (P) Purwanto
(2007-2008 ), Letkol Laut (P) Hadi Prayitno (2008), Letkol Laut (P) Indarto
Budiarto (2008), Letkol Laut (P) Basri Mustari (2008-2009), Letkol Laut (P)
Heribertus Yudho Warsono (2009-2011), Letkol Laut (P) Ari Widyatmoko
(2011-2012), Letkol Laut (P) Dede Burhanudin (2012-2013), Letkol Laut (P) I
Putu Darjatna (2013-sekarang).puspen/linda.





