Panglima TNI Ceramah Dihadapan 300 Peserta Munas ke-2 Ikadi
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/panglima-tni-ceramah-dihadapan-300.html
Jakarta (satunusantara) Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
didampingi Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI Mayjen TNI
Tatang Sulaiman, menyampaikan ceramah tentang “Peran Da’i Dalam Mengatasi Ancaman dan Pembangunan Bangsa Menuju
Indonesia Emas”, kepada 300 peserta Musyawarah Nasional (Munas) ke-2
Ikadi (Ikatan Da’i Indonesia), di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat.
Musyawarah Nasional ke-2
Ikadi dengan tema “Mengokohkan
Dakwah Menuju Bangsa Berkarakter Islam Rahmatan Lil’Alamin”, akan
berlangsung selama 3 (tiga) hari, diikuti dari 32 Provinsi Pengurus Daerah.
Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, banyak cara yang dilakukan
negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia, salah satu cara yaitu
dengan membuat Proxy War. Saat ini sudah terasa adanya Proxy
War dan kita harus waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Caranya dengan menguasai media di Indonesia
dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya,
pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan.
“Saat ini, ancaman
bangsa Indonesia adalah melalui Proxy War tersebut yaitu
perang melalui berbangsa dan bernegara, khususnya perang melalui berbagai
kehidupan berkeluarga,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu terkait pergeseran
peta konflik dunia pada masa depan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
menyampaikan, di prediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil,
konflik yang terjadi berlatar belakang penguasaan energi fosil, maka
konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan
energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator.
Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi
sepanjang tahun dan kekayaan alamnya maka Indonesia merupakan sumber energi,
sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan
nasional negara-negara asing di masa depan.
“Agar Indonesia ke depan
tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air,
maka harus adanya revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila
dari sila pertama sampai kelima dengan benar, berdemokrasi sesuai dengan
Pancasila maka kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia”, tutur
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo juga mengatakan, kita semua harus memahami apa
sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk
memberikan warning bagi kita semua, bahwa kedepan bangsa
ini seperti apa. “Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan
tentaranya tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan
menjadi kekuatan yang besar bagi suatu Negara,” katanya.
Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo juga menyampaikan bahwa dimasa yang akan datang bangsa Indonesia
menghadapi ancaman yang berat, yaitu membludaknya jumlah penduduk dunia dimana
saat ini jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milliar jiwa. Dalam penelitian
idealnya, bumi ini hanya mampu menghidupi 3-4 milliar penduduk. “Dengan semakin
membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak
bumi pada tahun 2043, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia”, ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan
penekanan dalam rangka menghadapi ancaman ke depan yang semakin nyata dan perlu
diantispasi sejak dini, yaitu mengharapkan peran para Da’i sebagai pemersatu
dan menyiapkan mental bangsa. “Dakwah hendaknya diarahkan untuk membela bangsa
dengan membangun iman umat, membangun pribadi yang sholeh secara
vertikal dan sholeh secara sosial, memelihara toleransi antar umat beragama,
mengirim para Da’i Ikadi ke desa-desa terpencil untuk mengajak masyarakat
berbuat baik dan mencegah kemungkaran,” tegasnya.
Mengakhiri ceramahnya
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak para Da’i, untuk bekerja
bersama-sama guna kemajuan dan kejayaan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.puspen/linda.



