348 Masyarakat Pulau Liran Dapat Pelayanan Pengobatan di KRI dr. Soeharso
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/348-masyarakat-pulau-liran-dapat.html
Jakarta (satunusantara) 13 Februari 2016). Sebanyak 348
masyarakat di Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku,
mendapat pelayanan pengobatan di atas KRI dr. Soeharso-990, kemarin. Pengobatan yang
dilaksanakan di dalam KRI dr. Soeharso dengan Komandan Letkol (P)
Ashari Alamsyah dikarenakan situasi medan yang kurang baik, sehingga
masyarakat di evakuasi dengan menggunakan perahu.
Misi Kemanusiaan dalam Pelayanan Kesehatan yang
dilakukan oleh TNI di Pulau-Pulau Terluar Indonesia, seperti Pulau Lakor,
Moa, Leti, Kisar, Wetar dan Liran, sebagai tindak lanjut perintah Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu, usai melakukan kunjungan
ke beberapa Pulau Terluar di wilayah Indonesia bagian Timur.
Para Tim Kesehatan TNI sudah dapat menerima pasien yang berobat
sebanyak 348 orang dari 1.000 jumlah penduduk, terdiri dari : 146 orang Poli
Umum, 12 orang Poli Gigi, 20 orang THT, 9 orang Bedah Minor, 17 orang Bedah
Umum, 30 orang Poli Mata, 27 orang Poli Penyakit Dalam, 14 orang Poli Spesialis
Syaraf, 57 orang Poli Spesialis Anak, 1 (satu) orang Poli Spesialis Jantung dan
15 orang Poli Kulit / Kelamin.
Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS selaku
Komandan Satgas Bantuan Sosial (DansatgasBansos) pada saat pelayanan
pengobatan di Pulau Liran mengatakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap
melaksanakan segala situasi yang ada dengan perencanaan yang demikian singkat, dengan kesiapan
yang terdadak ternyata kita mampu membuktikan, bagaimana sulit medannya dan
bagaimana motivasi serta semangat jiwa juang dan solidaritas dari Prajurit TNI. “Satgas
Bansos TNI telah melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan di enam Pulau
Terluar Indonesia yaitu, Pulau Lakor, Moa, Leti, Kisar, Wetar dan terakhir di
Pulau Liran,” ujarnya.
“Enam hari Satgas Bansos TNI melaksanakan kegiatan. Satu
hari satu Pulau, biasanya kalau operasi seperti ini 3 (tiga) hari, satu hari
mendarat, satu hari dilakukan pelayanan, dengan penuh tekad langsung
melaksanakan pelayanan, kemudian kembali ke kapal. Ini membuktikan bahwa
TNI mampu melaksanakan tugas dengan baik, serta bersyukur pada Tuhan Yang Maha
Esa semua dapat berjalan dengan baik, tanggapan dari masyarakat juga baik, dan
sampai saat ini seluruh personel dalam keadaan aman dan baik,” ujar Dansatgas
Bansos TNI.
Mayjen TNI dr. Ben Yura Rimba, MARS juga menuturkan,
kendala yang dihadapi selama bertugas adalah medan dan cuaca dengan kondisi
keterbatasan saluran internet yang tidak dapat akses. Namun demikian, seberat
apapun kendala ini bisa dilewati walaupun gelombang sampai dua meter tetap di
tempuh dengan baik. Kendala yang berikutnya masalah personel, kemampuan
kapal tidak ada masalah, yang dikhawatirkan pada saat itu adalah kalau
sampai kehabisan obat-obatan, tapi berkat bekerja sama dengan Menteri
Kesehatan, hal ini dapat teratasi. Situasi saat ini obat cukup, asumsi
hanya 1.500 pasien ternyata dibawah 1.000, sisa obat dikembalikan ke
Puskemas setempat.Sistem koordinasi tim konsolidasi semua berjalan baik, sehingga
operasi berjalan sempurna.
Sementara itu, Kepala Staf Operasi Kolonel Laut (K) dr. Wiweka
yang kesehariannya menjabat Kadiskes Lantamal III Jakarta mengatakan antara
lain, kegiatan ini direncanakan sesingkat mungkin, harus bisa merencanakan
dalam waktu yang singkat, perkiraan waktu yang cepat dan
perkiraan-perkiraan yang akan terjadi di lapangan serta membutuhkan putusan
yang sangat sulit, tapi itu harus dilakukan demi kelancaran dan
terlaksananya kegiatan Bakti Sosial TNI.puspen/linda.





