KOMI Gelar Penataran Pelatihan Terjun Payung
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/12/komi-gelar-penataran-pelatihan-terjun.html
Jakarta (satunusantara) Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) menggelar
Penataran Pelatihan Terjun Payung dengan menggunakan Wind Tunnel yang
dilaksanakan di Military Skydiving Tunnel Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Penataran Pelatihan Terjun Payung yang diikuti oleh 27 peserta, terdiri dari 8 personel
TNI AD, 8 Personel TNI AL, 7 personel TNI AU dan 4 personel KOMI, dengan
Komandan Latihan Letkol Psk Ahmad S.S Qodri yang sehari-hari menjabat sebagai
Komandan Batalyon Komando 461 Paskhas TNI AU, digelar mulai tanggal 7 Desember 2015 s.d 8
Januari 2016.
Upacara Penataran Pelatihan Terjun Payung dibuka secara resmi oleh Waaspers
Panglima TNI Brigjen TNI Achmad Yuliarto, S.Sos selaku Wakil Ketua KOMI
mewakili Asops Panglima TNI
Mayjen TNI Fransen G. Siahaan selaku Ketua KOMI. Penataran dihadiri oleh Ketua
KOMI masing-masing Angkatan dan Pejabat Mabes TNI serta Pejabat KOMI.
Asops Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan dalam amanat tertulisnya yang
dibacakan oleh Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Achmad Yuliarto, S.Sos
mengatakan bahwa, Military
Skydiving Tunnel merupakan
sebuah terowongan angin vertikal dengan sebuah mesin yang menggerakan udara
secara vertikal dalam beberapa mode untuk latihan teknik terjun payung oleh
Tentara Nasional Indonesia. Pada
prakteknya Military Skydiving
Tunnel digunakan untuk latihan teknik melayang dengan berbagai
manuver yang sangat efektif bagi peterjun pemula maupun profesional, dan dapat
difungsikan sebagai simulator terjun payung dengan melaksanakan latihan yang
intensif serta memberikan kesempatan kepada peterjun untuk melaksanakan
kegiatan ini secara berulang ulang.
“Saat ini, tenaga pelatih terjun payung dengan menggunakan Skydiving Tunnel relatif terbatas, sehingga perlu
diselenggarakan penataran untuk melahirkan pelatih baru yang handal, yang
nantinya akan dijadikan sebagai tenaga pelatih di masing-masing satuan untuk
dapat meningkatkan kemampuan terjun payung TNI,” ujar Asops Panglima TNI.
Lebih lanjut Mayjen TNI Fransen G. Siahaan mengatakan bahwa, tujuan pelaksanaan penataran bagi
pelatih adalah membentuk kader pelatih terjun payung yang profesional dengan
harapan masing-masing satuan TNI memiliki pelatih handal dan dapat berlatih
lebih leluasa dan optimal serta diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan terjun, baik dalam
hal tekhnik terjun secara individual maupun kerja sama tim di udara.
Mengakhiri amanatnya, Asops
Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan selaku Ketua KOMI menyampaikan, tuntutan kegiatan ini cukup berat karena kalian
harus mampu menjadi seorang pelatih profesional dan handal yang akan menjadi
tumpuan. “Laksanakan kegiatan ini dengan baik, serap pengetahuan dan
keterampilan yang disampaikan oleh pelatih secara optimal. Pedomani ketentuan
sebagai pelatih, kuasai materi, capai sasaran secara optimal serta pelihara
hubungan dan interaksi dengan pelaku agar terjalin komunikasi yang baik”,
tegasnya.puspen/linda.



