Panglima TNI : Prioritas Utama Bangun Pulau Terluar
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/05/panglima-tni-prioritas-utama-bangun.html
Jakarta
(satunusantara) Pembangunan Pangkalan bukan hanya di Natuna
tetapi juga di Morotai, Biak, Saumlaki dan tempat-tempat terluar, jadi
prioritas utama pembangunan sekarang adalah Natuna, Morotai, Biak dan Saumlaki.
Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media
disela-sela acara Forum Tematik Bakohumas di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
juga mengatakan bahwa, laut perlu pengawasan, semua batas laut harus diawasi,
bila ada ancaman bisa segera untuk mengatasi, jika diperlukan alat utama dan
sistem senjata yang tertinggi dan tercanggih, berdasarkan hasil simposium
Angkatan Udara, maka yang terbaik saat ini adalah Sukhoi 35. “Kalau kita
memiliki Sukhoi 35, sudah dipastikan kita menjadi yang terbaik,” imbuhnya.
Untuk kebutuhan pengadaan
Alutsista TNI, Panglima TNI mengatakan bahwa, TNI tidak membeli, namun
mengajukan Spec kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) karena yang mengadakan
pemerintah. “Kebutuhan sekarang yang diusulkan adalah seperti dikatakan
Presiden RI Ir. Joko Widodo bahwa poros maritim dunia otomatis laut kita luas
terbuka,” ucapnya.
Disamping terus
mengembangkan kekuatan TNI di Natuna yang terpenting Diplomasi Peace and
Stability di Laut Cina Selatan, Panglima TNI menyampaikan bahwa, TNI berpedoman
pada kebijakan pemerintah yaitu: Pertama; himbauan pemerintah agar semua negara
bersama-sama untuk mewujudkan situasi keamanan dan damai di Laut Cina Selatan,
karena jalur urat nadi ekonomi di dunia. Kedua,
pemerintah menghimbau kesemua pihak untuk tidak melakukan tindakan yang
bisa membuat instabilitas di Laut Cina Selatan.
“Jadi semua yang dilakukan
TNI pasti berpedoman kepada dua poin ini, karena Laut Cina Selatan ini menjadi
fokus, kemungkinan terjadi konflik dan lain sebagainya, maka kita harus
menyiapkan segala kemungkinan, sehingga jangan sampai orang lain yang bertikai
kita kena imbasnya,” pungkas Panglima TNI.
Disinggung tentang progres
pertemuan Trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk membahas
keamanan laut dan joint deklarasi, Panglima TNI mengatakan akan ada lagi
pembahasan teknisnya, itu baru tingkat Menteri, TNI sudah merumuskan, dan hasilnya dikirim ke Filipina dan Malaysia. “Dalam
joint deklarasi di area yang human interest tersebut, memang memungkinkan tidak
hanya di laut Sulu. Di wilayah-wilayah perbatasan dengan Malaysia kita bisa
lakukan, kemudian kita dengan Filipina yang berbatasan dengan Sulawesi Utara,”
katanya.puspen/linda.




