Keempat ABK Dinyatakan Dalam Kondisi Sehat dan Prima

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/05/keempat-abk-dinyatakan-dalam-kondisi.html
Jakarta
(satunusantara) Hasilnya Alhamdulillah seluruhnya keempat
ABK secara fisik maupun hasil pemeriksaan sarana penunjang dalam kondisi sehat
walafiat kondisinya prima termasuk keadaan kesehatan jiwanya dalam kondisi
stabil. Demikian disampaikan Kolonel Ckm Bambang Dwi Hasto, Sp.B FinaCS., M.Si.
selaku Wakil Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto dalam
keterangan persnya saat jumpa pers di Auditorium Bedah Rumah Sakit Kepresidenan
RSPAD Gatot Subroto, Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No 24, Jakarta Pusat.
Keempat orang Anak Buah
Kapal (ABK) Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristy yang merupakan Warga Negara Indonesia disandera kelompok Abu Sayyaf pada tanggal 15 April 2016. Kapal mereka
dibajak saat melintas di perairan perbatasan Malaysia-Filipina saat kembali
dari Filipina menuju Tarakan, Kalimantan Timur. Para ABK tersebut adalah
Mochammad Ariyanto Misnan sebagai Master (Nakhoda) yang bertempat tinggal di
Bekasi Jawa Barat, Loren Marinus Petrus Rumawi sebagai Chief Officer bertempat
tinggal di Sorong, Papua Barat, Dede Irfan Hilmi sebagai Second Officer
bertempat tinggal di Ciamis, Jawa Barat, dan Samsir sebagai Juru Mudi bertempat
tinggal di Palopo, Sulawesi Selatan.
Setelah tiba di Bandara
Halim Perdanakusuma keempat ABK tersebut melanjutkan pemeriksaan kesehatan di
Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto, Seperti dikatakan Kolonel Ckm
Bambang, siang ini pukul 11.10 kita telah menerima 4 ABK WNI yang telah
dibebaskan dari penyanderaan di Filipina, kita melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Pemeriksaan kesehatan fisik
dilakukan oleh para tim dokter spesialis dilanjutkan dengan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan jantung, thorax, dan laboratorium lengkap,
kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan jiwa oleh tim Kesehatan Jiwa
(Keswa) kita,” kata Kolonel Ckm Bambang.
“Oleh karena itu, hasil ini
akan kami serahkan kepada Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) untuk diserahkan
kepada keluarganya,” pungkas Kolonel Ckm Bambang saat mengakhiri keterangan
persnya dan dilanjutkan dengan penyerahan berkas hasil pemeriksaan kesehatan
kepada perwakilan dari Kemenlu RI.
Sebagaimana dikatakan
Pangkostrad sebelumnya didepan awak media bahwa, penjemputan empat ABK tersebut
atas perintah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Saya. “Perintah
itu saya lakukan, apapun resikonya tetap Saya akan laksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab,” tegasnya.
Proses serah terima sandera
antara pemerintah Filipina dengan Indonesia terwujud atas usaha diplomasi
pemerintah Indonesia yang merupakan tindak lanjut kerja sama Trilateral yang
ditindaklanjuti melalui pengembangan aturan kesepakatan bersama Standart
Operational Procedure (SOP) yang segera didiskusikan bersama oleh pihak militer
Indonesia, Filipina dan Malaysia.puspen/linda.