TNI Jemput 4 WNI ABK di Perairan Laut Filipina
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/05/tni-jemput-4-wni-abk-di-perairan-laut.html
Jakarta
(satunusantara) Pemerintah Indonesia diwakili TNI menjemput
4 (empat) WNI Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Tunda TB Henry yang disandera oleh
kelompok Abu Sayyaf dari Pemerintah Filipina. Empat WNI ABK tersebut tiba di
Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Saat tiba di Halim, ke empat
WNI yang didampingi oleh Pangkostrad selaku Pangkoops TNI Letjen TNI Edy
Rachmayadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Pangkoopsau II Marsda TNI
Dody Trisunu dan Danguspurlatim Laksma TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M., disambut
oleh Menlu RI Retno LP Marsudi dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Ke-4 sandera WNI ABK Kapal
Tunda TB Henry yang disandera pada tanggal 15 April 2016 telah diserahkan oleh
Pemerintah Filipina diwakili oleh AB Filipina kepada Indonesia yang diterima
oleh Pangkostrad Letjen TNI Edy Rachmayadi pada Kamis (12/5/2016) di KRI
Surabaya, yang berada di perairan laut Sulu Filipina.
Pangkostrad Letjen TNI Edy
Rachmayadi dihadapan para awak media mengatakan bahwa, penjemputan empat
sandera tersebut tidak ada tebusan-tebusan, walaupun ada tebusan, Saya tidak
tahu itu karena tugas Saya adalah mengamankan dan menyelamatkan WNI. “Itu
perintah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada Saya. Perintah itu Saya
lakukan, apapun resikonya tetap Saya akan laksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab,” tegasnya.
Menurut Pangkostrad, upaya
penyelamatan Warga Negara Indonesia di dalam maupun luar negeri merupakan
tanggung jawab Negara. Hal ini sesuai dengan Nawacita Presiden RI Joko Widodo
yang pertama yaitu kehadiran negara dalam rangka melindungi rakyatnya.
Dalam kesempatan tersebut,
Pangkostrad Letjen TNI Edy Rachmayadi juga menegaskan bahwa pengambilan dan
pengamanan empat WNI ABK tidak menggunakan operasi militer. “Kondisi para WNI
ABK tersebut dalam keadaan lengkap, sehat dan aman,” pungkasnya.
Sementara itu, Menlu RI
Retno LP Marsudi dalam sambutan singkatnya menyatakan bahwa, usaha pembebasan
ini merupakan hasil kerja sama dari semua pihak dan TNI telah memberikan kerja
sama yang luar biasa dalam operasi pembebasan empat WNI ABK tersebut.
Proses serah terima sandera
antara pemerintah Filipina dengan Indonesia dapat terwujud atas usaha diplomasi
pemerintah Indonesia sebagai tindak lanjut kerja sama Trilateral yang
dilaksanakan baru-baru ini di Indonesia. Tindak lanjut Trilateral Meeting akan
dikembangkan dalam aturan kesepakatan bersama Standart Operational Procedure
(SOP) yang lebih detail, dan saat ini sedang didiskusikan pihak militer
Indonesia, Filipina dan Malaysia.
Empat WNI yang ditawan
kelompok Abu Sayyaf pada tanggal 15
April 2016 itu adalah ABK Kapal Tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristy. Kapal
mereka dibajak saat melintas di perairan perbatasan Malaysia-Filipina saat kembali
dari Filipina menuju Tarakan, Kalimantan Timur. Dari Lanud Halim, keempat ABK
tersebut selanjutnya melaksanakan pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto.
Dari RSPAD diserahkan ke Kementerian Luar Negeri untuk selanjutnya diserahkan
kepada pihak keluarga masing-masing.
Mereka adalah Moch. Ariyanto
Misnan selaku Master (Nakhoda) bertempat tinggal di Bekasi Jawa Barat, Loren
Marinus Petrus Rumawi selaku Chief Officer bertempat tinggal di Sorong, Papua
Barat, Dede Irfan Hilmi selaku Second Officer bertempat tinggal di Ciamis, Jawa
Barat, dan Samsir selaku Juru Mudi bertempat tinggal di Palopo, Sulawesi
Selatan.
Adapun kronologis serah
terima ke-4 WNI ABK adalah sebagai berikut : Kamis, 12 Mei 2016 pukul 15.20
WITA di KRI Surabaya-591 dan KRI Ajak-653 tiba dilokasi RV. 05 26 24 U-121 00
36 T (koordinat titik penjemputan) di perairan laut Sulu Filipina berjarak 5
mil disebelah tenggara Pulau Siasi. Kemudian Pangkostrad Letjen TNI Edy
Rachmayadi didampingi Danguspurlatim, Kasdam VI/Mlw dan Danrem 091/Asn
menggunakan LCVP dari KRI Surabaya-591 menuju Kapal Perang Filipina Patrol Gun
Boat P. 392- Felix Apolinario untuk dibawa ke perairan laut Sulu yang dikawal
oleh Filipina Patrol Gun Boat P. 395-Juan Magluyan.
Sekitar pukul 16.15 WITA,
empat WNI ABK TB Henry diserahkan pihak militer Filipina yang didampingi Staf
Kedubes RI kepada TNI yang diterima oleh Pangkostrad. Kemudian pukul 16.30
WITA, empat ABK TB Henry, Pangkostrad, Danguspurlatim, Kasdam VI/Mlw,
Danrem-042/Asn on board KRI Surabaya-591, selanjutnya empat ABK melaksanakan
pengecekan kesehatan.
Kemudian pukul 17.00 WITA,
KRI Surabaya-591 dan KRI Ajak-653 melanjutkan perjalanan kembali Tarakan,
Kalimantan Utara. Pada hari Jumat, 13 Mei 2016 pukul 06.00 WITA, empat WNI
beserta rombongan take off KRI Surabaya-591 menuju Bandara Juwata Tarakan
dengan menggunakan Heli Bell TNI AL HU 416 dan HU 420. Ke-4 WNI tersebut tiba
di Bandara Juwata Tarakan pada pukul 06.30 WITA, selanjutnya empat WNI dan
rombongan langsung diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Boeing 737
TNI AU.puspen/linda.





