Ekspedisi Spirit of Maritim, Napak Tilas Kapal Tradisional Majapahit
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/05/ekspedisi-spirit-of-maritim-napak-tilas.html
Jakarta
(satunusantara) Kemenko Maritim dan Sumber Daya rencananya
dalam minggu ini akan melepas tim ekspedisi Spirit of Majapahit. Napak tilas perjalanan
kapal abad ke-13, era kejayaan Majapahit yang sudah melakukan hubungan dengan
Jepang. Tim beranggitakan 11 awak dilepas langsung Menko Maritim Rizal Ramli,
di Jakarta.
Menurutnya, perjalanan ini merupakan
suatu yang luar biasa, karena mereka melakukan apa yang telah dilakukan pada
abad ke-13. Saat itu pelaut Indonesia dengan kapal yang sangat sederha sudah berlayar
ke Jepang. Ekspedisi ini ingin mengulangi perjalanan tersebut.
“Menggunakan kapal dengan panjangnya
20 meter danlebar 4,5 meter terbuat dari kayu, tidak ada tempat tidurnya hanya
ada koridor sedikit. Mereka akan berlayar dari Jakarta ke Pontianak, lalu ke Brunei
dan Manila lalu ke Kausung, Taiwan selatan, dan berakhir di Okinawa, Jepang.
Seharusnya ekspedisi ini melewati
Filipina selatan, karena dianggap jalur lautnya kurang aman, dimana ada 14 WNI
disandera kelompok bersenjata meski 10 orang telah dibebaskan. Akhirnya diputuskan
ekpedisi memutar jalur menghindari kepulauan Filipina Selatan.
Tim beranggotakan 11 awak
terdiri dari 10 warga Indonesia dan satu warga Jepang, dan awak termuda berusia
17 tahun dan tertua berumur 70 tahun. Kesemua awak pernah punya pengalaman
mengarungi lautan, seperti anggota termuda yang pernah merasakan ekspedisi “Arung
Samudera”, sementara warga Jepang ini pernah mengarungi lautan seorang diri.
Ekspedisi ini dimaksud menggugah
kita untuk kembali mencintai lautan, menurut Rizal, perlu tranformasi budaya yang
terlalu ke darat supaya kembali lagi ke laut. Karena tidak ada negara besar di dunia
yang tidak punya kekuatan dan pengaruh di laut.
“Di masa lalu kerajaan Sriwijaya
pengaruh maritimnya cukup besar hingga sampa Campa (Thailand) majapahit punya
pengaruh sampai Malaka (Malaysia). Kita ingin mengembalikan cinta laut, tiap
tahun ribuan anak muda kita kirim naik kapal, dan banyak dari mereka yang belum
pernah naik kapal sama sekali. Ini berlatih mencintai laut”, pungkasnya.
Sementara Deputi IV Bidang Kordinasi
SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin mengatakan, kapal yang akan
digunakan sudah ada sejak 2009, kapal replika persis yang ada di candi
Borobudur dibangun di Madura. Kegiatan ini untuk menghubungkan bagaimana kedekatan
antara Jepang dan Indonesia yang diketahui sejak abad ke-13 sudah ada hubungan.
“Ditandai dengan sudah beberapa
kali kapal Majapahit ke Jepang yaitu ke Okinawa, dan dibuktikan ada sebuah
pusaka berupa keris di Jepang dan huruf Imori yang khas Jepang di Majapahit”,
tandasnya.
Rencananya akhir minggu ini
ekspedisi Spirit of Majapahit diberangkatkan, dan nanti setiap sandar di kota
tujuan kapal akan lego jangkar antara 2-3 hari. Karena ini misi budaya juga akan
diisi dengan pengenalan budaya dan kesenian. Kenapa bulan Mei karena menunggu tiupan
angin karena kapal ini tanpa mesin dan hanya mengandalkan layar, sesampai di Jepang
kapal akan dimuseumkan disana.linda.




