Panglima TNI : Hindari Benturan Dengan Pihak Polri
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/11/panglima-tni-hindari-benturan-dengan.html
Jakarta (Satunusantara) Hindari benturan dengan pihak Polri, karena
banyak pihak yang tidak menyukai kebersamaan antara TNI-Polri, sehingga
dimanfaatkan untuk hal-hal yang dapat merugikan TNI, patuhlah kepada hukum
karena hukum adalah panglima tertinggi. Demikian ditegaskan Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam pengarahannya didepan Prajurit TNI Korem
142/Tatag Kodam VII/Wirabuana.
Kunjungan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang
didampingi oleh Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington, Asops
Panglima TNI Mayjen TNI Fransen Siahaan, Kapuspen TNI Mayjen TNI
Tatang Sulaiman dan Dansatkomlek TNI Brigjen TNI Eddy ke Pare-Pare Kabupaten
Mamuju adalah dalam rangka meninjau pembangunan Markas Korem 142/Tatag Kodam
VII/Wirabuana.
Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Bandara Tampa Padang
Mamuju Jl. Poros Mamuju-Kalukku Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat disambut
Gubernur Prov. Sulbar Anwar Adnan Saleh, Wagub Prov. Sulbar Aladin S. Mengga,
Danrem 142/Tatag Kolonel Inf Syafaruddin, dan Korda Kemhan Sulbar Kolonel Inf
Denny Massengi.
Selanjutnya Panglima TNI beserta rombongan menuju Makorem
142/Tatag melalui jalur darat. Setibanya di Makorem 142/Tatag Jl. Abd. Malik
Pattana Endeng Kab. Mamuju, Panglima TNI disambut jajar kehormatan, dilanjutkan
memberikan pengarahan kepada seluruh Prajurit TNI Korem 142\Tatag.
“Kedatangan saya ke Korem 142/Tatag untuk mengecek kesiapan
Makorem serta segala sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan seperti
sekolah, pasar, lokasi asrama dan lain-lain”, kata Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa, pembangunan
Makorem di Kab. Mamuju ini atas prakarsa saya saat menjabat Kasad bersama
Panglima TNI saat itu Jenderal TNI Moeldoko. Pertimbangan dipilihnya
Kab. Mamuju karena dari segi sejarah dan geografi Kab. Mamuju persis berhadapan
dengan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia), dan berdasarkan pengalaman daerah
yang dekat dengan ALKI merupakan wilayah yang rawan konflik.
“Berdasarkan laporan yang saya terima dari Gubernur Prov. Sulbar,
hampir tidak ada permasalahan atau hal mendasar di Prov. Sulbar setelah
terbentuk menjadi provinsi”, tandas Panglima TNI.puspen/linda.



