Gathering Kasal, “Jajal” Tank Amfibi dan Lomba Tembak
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/gathering-kasal-jajal-tank-amfibi-dan.html
Jakarta
(satunusantara) Guna menjalin sinergitas antara media massa
dengan TNI Angkatan Laut, digelar acara Gathering Kasal Laksamana TNI Ade Supandi
S.E., M.A.P., dengan para jurnalis, sekaligus Tour by Tank, dan lomba menembak,
di Ksatrian Marinir, Cilandak, Jakarta.
Acara diawali pemeriksaan
pasukan Marinir yang tergabung dalam satuan PPRC, sekaligus pelepasan 1500
personil menuju lokasi pelatihan. Saat pemeriksaan ketegasan Kasal terlihat
kala menegur salah satu prajurit yang kurang rapih dalam mengenakan seragam loreng
kebanggaan pasukan Baret \Ungu.
Hukuman pun dijatuhkan ke
prajurit tersebut, berupa push up sebanyak 20 kali. Namun tak hanya itu, selaku
komandan Kasal juga memberi petunjuk bagaimana menggunakan pelontar granat lebih
efektif, tak perlu personil tambahan untuk mengarahkan kordinat sasaran tembak.
Selepas pemeriksaan pasukan
dan persenjataan yang akan digunakan, Kasal mengajak para rombongan jurnalis
menikmati “tour by tank” keliling komplek Ksatrian Marinir menggunakan tank
amfibi BMP-3F. Tour diakhiri di lapangan tembak, sebelum lombak tembak digelar Laksamana
TNI Ade Supandi memberi sambutan serta ramah tamah guna lebih mempererat
jalinan silahturahmi yang sudah dekat selama ini.
Suasana yang dibangun begitu
kekeluargaan, jauh dari kesan “kaku” tak seperti anggapan sebagian besar masyarakat
yang menilai sulit “dekat” dengan mereka. Disela-sela ramah tamah kadang Kasal
melontarkan candaan membuat mereka yang hadir tersenyum dan juga tertawa lepas. Suasana pun semakin hangat.
Tak hanya ramah tamah dan
candaan, Kasal juga menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
waktu dekta yaitu, Western Pacific Naval Symposium, Multilateral Naval Exercise
Komodo kedua, dan Indonesia Flat Review yang akan dibuka Presiden Joko Widodo
di Padang, Sumatera Barat.
Lomba menembak ternyata
menjadi pemuncak acara, dari 143 awak media yang hadir hanya 84 yang
mendaftarkan diri sebagai peserta. Lomba menggunakan senjata genggam kaliber 9mm,
setiap peserta diberi 10 peluru yang wajib menembus sasaran sejauh 20 meter.
Di saat lomba berlangsung
ada sedikit kelucuan, dimana salah satu peserta mengundurkan diri karena takut
dengan suara letusan senjata. “Jalur 15 tidak menembak, karena takut”. Teriak instruktur
yang mendampingi. Peserta lain memaklumi, mereka sadar menembak itu butuh latihan
fisik dan kesiapan mental.
Lombak menembak ini bukan
untuk mencari juara tapi bentuk partisipasi awak media untuk merasakan sendiri,
bagaimana prajurit TNI berlatih setiap saat, guna menjaga keutuhan NKRI.apr/foto:linda.




