PT Asabri Berikan Santunan Keluarga Prajurit TNI Yang Gugur di Poso

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/pt-asabri-berikan-santunan-keluarga.html
Jakarta
(satunusantara) PT. Asabri memberikan Santunan Resiko
Kematian Khusus (SRKK) kepada keluarga Prajurit TNI yang gugur akibat jatuhnya
Helly Bell 412 di Poso, yang diterimakan oleh keluarga ahli waris. Masing-masing
keluarga korban mendapatkan santunan senilai Rp 400 juta dan bantuan beasiswa
bagi 1 (satu) orang anak sebesar Rp 30 juta sampai tamat perguruan tinggi serta
tabungan asuransi yang nilai/besarnya disesuaikan dengan riwayat jabatan,
kepangkatan dan masa kerja masing-masing.
Santunan tersebut diberikan
secara simbolis oleh Direktur Utama PT Asabri Mayjen TNI (Purn) Adam R. Damiri
di Gedung Asabri, Jalan Mayjen Sutoyo No. 11, Jakarta Timur. Menurutnya,
prajurit TNI dan anggota Polri dalam menjalankan tugas dihadapkan pada
resiko paling tinggi terhadap
kemungkinan gugur/tewas/hilang/cacat di daerah operasi dalam mengemban tugas
demi bangsa dan negara NKRI, seperti
halnya para prajurit yang gugur di daerah Poso tersebut. “Kepada keluarga yang ditinggalkan saya
mengharapkan untuk selalu tabah, tawakal, sabar dan ikhlas menghadapi cobaan
tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Panglima TNI
melalui Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, S.Sos., M.M.,
menyampaikan bahwa TNI juga akan memberikan santunan kepada keluarga korban
prajurit TNI yang gugur akibat jatuhnya Helly Bell milik TNI AD di Poso berupa
biaya pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi kepada anak-anak, istri-istri
prajurit yang kuliah, pekerjaan tetap
bagi istri-istri yang tidak mempunyai pekerjaan serta perumahan.
Tentara Nasional Indonesia
(TNI) juga memberikan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB)
satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama kepada 13 Prajurit TNI yang gugur
akibat jatuhnya Helly Bell 412 di Poso serta berdasarkan Surat Keputusan
Panglima TNI Nomor Skep/212/III/2016 tanggal 21 Maret 2016 menetapkan status
GUGUR pada korban kecelakaan jatuhnya Helikopter tersebut.
Adapun 13 prajurit yang gugur
didalam musibah Helikopter tersebut yaitu : 7 penumpang dan 6 crew,
dengan rincian sebagai berikut : Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl),
Kolonel Inf Heri Setiyadi, Kolonel Inf Ontang R.P., Letkol Cpm Tedy, Mayor Inf
Faqih, Kapten Ckm Dr. Yanto, Prada Kiki,
Kapten Cpn Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus
dan Pratu Bangkit.puspen/linda.