Latihan AL Non Perang, Kordinasi antar Negara Cegah Penyusup

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) TNI AL siap menggelar latihan non perang antara kapal Angkatan Laut dari sekitar 24 negara, dalam latihan itu menurut Komandan Satgas Komodo 2016, Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat M.M.S., bagaimana koordinasi AL negara-negara yang tergabung dalam latihan tersebut jika ada suatu kegiatan yang mencurigakan seperti penyelundupan dan cara menanggulanginya.

Dikatakan, latihan ini lebih mengutamakan pada Maritime Peaces Keeping Operation (operasi penjaga perdamaian maritim), misalnya di laut terjadi ketidakamanan antara negra satu dengan negara lain, distulah operasi tersebut dilakukan.

Nanti dalam kegiatan itu, diberi latihan untuk kapal yang memiliki kualifikasi untuk melakukan hal tersebut. Bentuk latihannya dalam bentuk simulasi atau skenario terjadinya penyelundupan yang dilakukan oleh sebuah kapal asing yang masuk wilayah negara lain, lalu dilakukan pemeriksaan. Melakukan pemeriksaan secara terkoordinasi antar Negara inilah yang akan dilatih dalam Komodo 2016.


“Ini dilakukan kalau ada beberapa negara, bagaimana kordinasinya. Kalau satu Negara, saya sudah melakukannya sejak Letnan Dua, kalau ini dilakukan oleh negara dalam satu organisasi terpimpin, ini tantangan”, kilahnya.

Kenapa dilakukan di wilayah barat Indonesia, menurutnya kegiatan ini pertama kali dilaksanakan di wilayah barat tahun 20, dan Menlu dan Kasal pemerintah sebelumnya menginginkan kegiatan latihan selanjut di lakukan di Padang, Sumatera Barat. Kebetulan beberapa tahun belakangan ini kawasan itu terjadi gempa dan bencana alam lainnya, sehingga latihan non perang yang didalamnya ada kegiatan sosial cocok dilaksanakan di sana.

Selain Jepang, Korea dan USA, negara yang ikut kegiatan ini adalah China dimana mereka akan mengirim dua kapal perangnya dalam latihan Komodo 2016. Seperti diketahui belakangan ini di kawasan laut China Selatan memanas antara negara-negara seputar kawasan itu. Apakah nantinya ada pembicaraan mengenai isu itu? Selaku Dansatgas Komodo 2016 Hutabarat belum bisa memastikan ada tidaknya pembicaraan soal laut China Selatan.

Begitu pula soal insiden yang terjadi di perairan Kepulauan Natuna, apakah nanti akan ada pembicaraan bilateral antara Indonesia dan China  bagaimana tata karma di perairan tersebut. “Pembicaraan bilateral bisa saja, tapi sejauh ini tidak ada permintaan itu”, tambahnya.


Menurutnya, melihat lautan itu bukan seperti daratan, apalagi dalam menjaga kawasan bukan memagari tapi dengan cara intelejen, dan teknologi. Karena bila memagari lautan berapa banyak bahan bakar yang terpakai hanya untuk memutari kawasan. Namun dengan kapal bersandar tapi senjata tetap mengarah ke batas wilayah jauh lebih efektif dibanding memagari lautan.linda.

Konsultan HRD

Related

News 7852358813910211032

Post a Comment

emo-but-icon

item