Juara Umum Lomba Tari Internasional, Perjuangan Terbayar
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/juara-umum-lomba-tari-internasional.html
Jakarta
(satunusantara) Menjadi kampiun di perhelatan internasional
bukan saja menjadi kebanggaan diri tapi nama bangsa dan negara juga terangkat. Duta
budaya Indonesia baru saja meraih gelar juara umum kejuaraan tari dan paduan
suara di Barcelona, Spanyol. Kedatangannya pun disambut masyarakat bahkan Menko
Maritim dan Sumber Daya ikut menyambut duta-duta bangsa dibidang kebudayaan dan
seni.
Indonesia sendiri membawa
empat tim penari yang membawakan tari tradisional Betawi, Kalimantan, Aceh, dan
Sumatera Selatan. Performa mereka sukses membuat juri terpanah, mereka menyabet
semua kategori yang dilombakan dan dinobatkan sebagai juara umum.
Adelia azakalya salah satu
penari yang berhasil mengharumkan Indonesia mengatakan, jauhnya lokasi latihan
dengan tempat rombongan menginap terbayar “lunas” dengan predikat juara umum. Selama
di Barcelona mereka menginap di pusat kota sementara lokasi latihannya berjarak
setengah jam yang ditempuh dengan jalan kaki.
Perjuangan mereka sudah
dimulai sebelum bertanding, selama di Jakarta mereka sudah latihan intents
selama 2,5 bulan. Saat di Barcelona, tantangan dan rintangan mereka lewati
seperti, jauhnya lokasi latihan dengan penginapan belum lagi diminta
menghentikan latihan oleh tamu yang juga menginap di hotel yang sama dengan
mereka.
“Latihan tanpa musik memang
kurang nyaman, namun kita semua bertekad tampil sebaik mungkin, meski banyak
tamu meminta kita untuk tidak memutar musik. Di sela-sela latihan kadang kita bercanda,
suara kita mungkin mengganggu, tamu-tamu pada bilang jangan berisik”, kilahnya.
Adelia dengan beberapa
temannya kebetulan membawakan tari Saman asal Aceh, gerakan yang kompak dalam
tarian itu memang indah, jangankan mereka yang belum pernah menyaksikan tari
Saman kita sebagai anak bangsa yang sering kali melihat tari itu pasti akan
terpesona dengan gerakan kompak para penarinya.
Begitu pula saat Adelia dan temannya
sesama penari Saman memukau para juri, dan ini juga dialami dengan tiga tim
penari lainnya yang mempesona juri. Namun sebelum dimumkan sebagai juara umum,
para duta kebudayaan itu sempat terharu karena nama Indonesia tak disebut-sebut,
sedangkan negara lain disebut dan naik ke podium.
“Kita nggak disebut namanya,
udah ada yang panik, ada yang nangis. Ternyata karena kita juara umum jadi
paling terakhir disebut”, pungkas pelajar kelas 9 di Labschool, Cibubur.
Nama Indonesia belum disebut
juri, bukan perwakilan dan Indonesia yang menanyakan kenapa itu bisa terjadi,
melainkan dari negara lain seperti Mesir dan Afrika Selatan. Mereka bertanya
pada pembawa acara kenapa Indonesia tak dipanggil, padahal penampilan penarinya
begitu memukau.
Menurutnya, begitu nama Indonesia
disebut dan dinobatkan sebagai juara umum, semua rombongan langsung sujud
syukur atas kemenangan itu. Dan secara tak terduga semua peserta memberi
selamat pada duta-duta kebudayaan yang telah mengharumkan Indonesia.
Kejuaraan itu merupakan lomba
pertama tingkat internasional yang diikuti Adelia, dan ia berjanji akan terus
menari dan ikut kejuaraan lagi di kesempatan lain. Beberapa bulan setelah
kejuaraan di Barcelona bakal ada kejuaraan lain, namun sayang Adelia tak
mungkin bisa tampil mewakili SMP Labschool karena kemungkinan besar saat
kejuaraan diadakan ia lulus.linda.





