Polres Metro Jakut Ungkap 27 Kasus Narkoba

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Selama Januari 2017 Polres Metro Jakarta Utara berhasil mengungkap 27 kasus penyalahgunaan narkoba dengan jumlah 33 tersangka dan barang bukti 8,49 gram ganja serta 622,61 gram sabu. Mayoritas pelaku beroperasi di Kampung Muara Bahari dan melakukan aksinya ini karena menganggur atau desakan ekonomi.

Wakapolres Metro Jakut, AKBP Yulli Kurniawan, mengatakan penangkapan 33 pelaku sebagian besar merupakan bandar kecil dan orang suruhan (kurir) yang biasa beroperasi di wilayah hukum Jakarta Utara. "‎Yang cukup signifikan adalah jaringan LP yang kedapatan membawa 3 kg sabu kristal putih," kilahnya.

Menurutnya, pelaku biasa mengedarkan di tempat ramai seperti di bar dan kafe. Adapun pemesannya adalah pengunjung atau tamu di kafe tersebut. "Dengan pengungkapan kasus narkoba ini kita menyelamatkan 3.962 jiwa dengan nilai barang bukti Rp 622 juta," katanya.


Salah satu pengguna narkoba, Ade (30), mengatakan biasanya ‎ia mengambil barang di area Stasiun Jakarta Kota bertemu dengan seorang pemasok langganannya. "Saya gak terlalu kenal sama orangnya, tapi untuk beberapa paket ganja saya beli seharga Rp 100.000, tapi saya tidak mengedarkan lagi mas hanya memakai sendiri saja," ujarnya.

Saat mengambil barang, kata Ade, lokasinya tidak selalu di titik yang sama. "Bandarnya hati-hati banget," tambahnya.

Sementara itu, FR (30) salah seorang bandar sabu, mengaku biasa mengedarkan barang ke sejumlah anak buahnya di Tanjung Priok‎. "Saya kasih upah Rp 100.000 setiap anak buah saya yang berhasil mengantar sabu ke pemesan, dari situ saya dapat komisi 50 persen dari bandar besar yang juga teman lama saya di Sungai Bambu," pungkasnya.

Ia terpaksa menjadi bandar sabu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pasalnya ia baru saja di non-aktifkan sebagai pengajar di lembaga pendidikan swasta yang tutup tiga tahun terakhir.


Sedangkan, Ubai (42), warga Kelurahan Papanggo,Kecamatan Tanjung Priok yang juga pengguna sabu mengaku biasa membeli sabu di rumah temannya di Warakas seharga Rp 200.000 per paket ukuran kecil. "Soalnya kalau sekali udah makai susah berhentinya mas, kalau gak makai sehari aja rasanya sudah gak enak badan ini dan otak gak bisa konsentrasi kerja," kata Ubai yang sehari-hari berprofesi sebagai pengantar minuman galon isi ulang ke rumah-rumah warga.linda.

Konsultan HRD

Related

News 7040545378640558361

Post a Comment

emo-but-icon

item