Polres Metro Jakut Ungkap 27 Kasus Narkoba

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/polres-metro-jakut-ungkap-27-kasus.html
Jakarta
(satunusantara) Selama Januari 2017 Polres Metro Jakarta
Utara berhasil mengungkap 27 kasus penyalahgunaan narkoba dengan jumlah 33
tersangka dan barang bukti 8,49 gram ganja serta 622,61 gram sabu. Mayoritas
pelaku beroperasi di Kampung Muara Bahari dan melakukan aksinya ini karena
menganggur atau desakan ekonomi.
Wakapolres Metro Jakut, AKBP
Yulli Kurniawan, mengatakan penangkapan 33 pelaku sebagian besar merupakan
bandar kecil dan orang suruhan (kurir) yang biasa beroperasi di wilayah hukum
Jakarta Utara. "Yang cukup signifikan adalah jaringan LP yang kedapatan
membawa 3 kg sabu kristal putih," kilahnya.
Menurutnya, pelaku biasa
mengedarkan di tempat ramai seperti di bar dan kafe. Adapun pemesannya adalah
pengunjung atau tamu di kafe tersebut. "Dengan pengungkapan kasus narkoba
ini kita menyelamatkan 3.962 jiwa dengan nilai barang bukti Rp 622 juta," katanya.
Salah satu pengguna narkoba,
Ade (30), mengatakan biasanya ia mengambil barang di area Stasiun Jakarta Kota
bertemu dengan seorang pemasok langganannya. "Saya gak terlalu kenal sama
orangnya, tapi untuk beberapa paket ganja saya beli seharga Rp 100.000, tapi
saya tidak mengedarkan lagi mas hanya memakai sendiri saja," ujarnya.
Saat mengambil barang, kata
Ade, lokasinya tidak selalu di titik yang sama. "Bandarnya hati-hati
banget," tambahnya.
Sementara itu, FR (30) salah
seorang bandar sabu, mengaku biasa mengedarkan barang ke sejumlah anak buahnya
di Tanjung Priok. "Saya kasih upah Rp 100.000 setiap anak buah saya yang
berhasil mengantar sabu ke pemesan, dari situ saya dapat komisi 50 persen dari
bandar besar yang juga teman lama saya di Sungai Bambu," pungkasnya.
Ia terpaksa menjadi bandar
sabu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Pasalnya ia baru saja di non-aktifkan
sebagai pengajar di lembaga pendidikan swasta yang tutup tiga tahun terakhir.
Sedangkan, Ubai (42), warga
Kelurahan Papanggo,Kecamatan Tanjung Priok yang juga pengguna sabu mengaku
biasa membeli sabu di rumah temannya di Warakas seharga Rp 200.000 per paket
ukuran kecil. "Soalnya kalau sekali udah makai susah berhentinya mas,
kalau gak makai sehari aja rasanya sudah gak enak badan ini dan otak gak bisa
konsentrasi kerja," kata Ubai yang sehari-hari berprofesi sebagai
pengantar minuman galon isi ulang ke rumah-rumah warga.linda.