Operasi Sweeping Simpatik Satgas Yonif 406/CK

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/01/operasi-sweeping-simpatik-satgas-yonif.html
Jakarta (satunusantara) Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas
Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma dibawah pimpinan Letkol Inf
Aswin Kartawijaya selaku Dansatgas, menggelar kegiatan sweeping simpatik
di Keerom Papua, beberapa waktu lalu.
Menurut Dansatgas Yonif
406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya, dalam kesempatan kali ini Prajurit Yonif
406/CK melaksanakan razia dengan menggunakan tutup kepala ala sinterklas dan
juga memberikan kartu ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru serta membagikan permen
gula-gula kepada anak kecil yang berada di kendaraan pada saat pemeriksaan
“Sweeping ini
dilaksanakan secara rutin untuk memberikan rasa aman, nyaman dan suasana yang
kondusif serta untuk mencegah adanya kegitan ilegal di wilayah perbatasan
RI-PNG. sesuai informasi yang didapat, wilayah ini berpotensi menjadi tempat
melintasnya para pengedar narkoba, termasuk miras serta senjata api illegal,”
ujar Letkol Inf Aswin Kartawijaya.
“Hal ini terbukti pada
bulan September 2015 Satgas Yonif 406/CK berhasil mengamankan senjata laras
panjang dan munisi tajam sebanyak 30 butir” kata Dansatgas.
Dansatgas Yonif 406/CK
juga menyampaikan bahwa, kegiatan sweeping saat ini dilakukan
dalam rangka memperingati Natal dan Tahun Baru, sebagai bentuk toleransi dalam
kehidupan antar umat beragama. Walaupun mayoritas prajurit Yonif 406/CK
beragama Islam, apabila ada umat agama lain yang sedang merayakan hari
besarnya, wajib menghormati dan menghargai antar umat beragama.
Lebih lanjut disampaikan
Letkol Inf Aswin Kartawijaya bahwa peredaran miras dan narkoba di Indonesia
semakin banyak dan memprihatinkan. Tidak hanya orang dewasa saja yang
mengunakan narkoba, tetapi juga remaja dan anak-anak sudah menjadi pengguna dan
mengkonsumsi miras serta narkoba. Tidak terkecuali di Papua, khususnya di
wilayah perbatasan RI-PNG.
“Peredaran miras dan
narkoba di wilayah tersebut sangat tinggi. Terutama menjelang Natal dan Tahun
baru, pada saat moment tersebut semakin banyaknya kita temukan masyarakat
perbatasan yang mabuk dipinggir jalan karena mengkonsumsi miras dan narkoba.
Bila hal ini dibiarkan maka akan memicu banyaknya pelanggaran dan masa depan
bangsa Indonesia akan terancam dan akan rusak karena miras serta narkoba,”
ungkap Dansatgas.puspen/linda.