Panglima TNI Buka Rapat Pimpinan TNI 2016
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/12/panglima-tni-buka-rapat-pimpinan-tni.html
Jakarta
(satunusantara) Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun
2016, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta. Rapim
TNI dengan tema “Meningkatkan
Loyalitas, Moralitas dan Integritas Sebagai Landasan Dalam Mewujudkan TNI Yang
Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat”, dihadiri 182 peserta terdiri
dari 4 Pimpinan TNI, 52 pejabat Mabes TNI, 49 pejabat Mabes TNI AD, 39 pejabat
TNI AL, 25 pejabat TNI AU serta 13 orang peninjau, akan berlangsung selama 3
(tiga) hari, mulai tanggal 16-18 Januari 2016.
Mengawali sambutannya, Panglima
TNI merasa bangga dan terima kasih, sekaligus menyampaikan
penghargaan kepada seluruh unsur pimpinan dan segenap prajurit TNI
dimanapun bertugas dan berada, dengan kebersamaan yang tulus ikhlas kita telah
melakukan peran dan menyelesaikan tugas pokok TNI dengan baik di tahun
2015. Di samping keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai, tentu
masih ada berbagai kelemahan maupun kekurangan yang perlu segera dibenahi, agar
lebih baik dan sempurna. “Melalui Rapim TNI Tahun 2016 kali ini kita
evaluasi dan diskusikan berbagai hal mengemuka yang terjadi pada tahun 2015,
untuk kita perbaiki pada tahun 2016. Muara semua itu adalah untuk mencapai
kemajuan TNI yang lebih hebat, profesional, dibanggakan dan dicintai Rakyat, ”
kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
“Dalam forum Rapim TNI
kali ini, saya selaku Panglima TNI menginginkan adanya kolaborasi
pemikiran kreatif dan cerdas secara top down dan bottom
up, untuk memberikan kejelasan bagi kepentingan dan kemajuan TNI ke depan.
Tentunya pelaksana dilapangan dengan berbagai karateristik setiap wilayah
yang berbeda akan menghadirkan problematika yang juga berbeda. Karenanya pada
kesempatan Rapim TNI inilah perlu didiskusikan secara cerdas, agar ke depan
kita dapat mengeliminasi dengan baik semua kompleksitas permasalahan di wilayah,”
ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI
menyampaikan bahwa, perubahan lingkungan strategis yang sedemikian cepat, akan
menghadirkan berbagai fenomena baru, yang memiliki relevansi dengan tugas-tugas
TNI saat ini dan ke depan. Berubahnya karateristik bentuk ancaman
yang dihadapi semua negara di dunia, seperti fenomena cepatnya pertumbuhan
penduduk dunia yang sudah melewati kapasitas bumi, kelangkaan energi yang tidak
terbarukan, keterbatasan sumber daya alam, kebutuhan pangan dan air, yang menjadikan
berbagai negara dunia mengembangkan kebijakan dan strateginya untuk memenuhi
kepentingan nasionalnya.
Tentunya potret fenomena
tersebut pada aspek realitas menjadi anomali bagi Indonesia yang memiliki
sumber daya alam berlimpah. Namun sebaliknya fenomena tersebut akan menjadi
ancaman nyata bagi bangsa Indonesia, sebagai negara terbesar di kawasan Asia
Tenggara, dan sebagai negara yang subur di wilayah ekuator.
Pada sisi lain, juga
masih mengemuka masalah-masalah Hak Azasi Manusia (HAM), Demokratisasi,
Lingkungan Hidup, Terorisme, Kejahatan lintas negara, Krisis pengungsian dunia.
Demikian juga pada lingkup nasional masih dihadapi dengan fenomena separatis
bersenjata, berbagai konflik sosial yang bernuansa SARA, serta problematika
bangsa yang berlarut. Berbagai fenomena tersebut tentunya tidak dapat dihindari
oleh TNI sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI sebagai Alat pertahanan
negara, TNI sebagai garda terdepan, dan sebagai benteng terakhir bangsa. “Berbagai
fenomena tersebut perlu segera direspons dan disikapi TNI sebagai inspirasi
untuk menumbuhkan berbagai inovasi baru yang lebih kreatif, cerdas dan bijak
yang melahirkan berbagai analisis strategis yang tepat dan akurat”, tutur
Panglima TNI.
Lebih lanjut Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, memasuki bulan Januari 2016, dihadapkan
dengan tuntutan dan tantangan tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis,
tidak lagi dapat dijalankan dengan mekanisme yang lambat namun efektifitas pencapaian
hasil harus dikedepankan. Dengan demikian keberadaan Staf Umum, Balakpus dan
para Pangkotamaops TNI harus bergerak cepat untuk mampu merespons dan menyikapi
berbagai bentuk ancaman yang sedemikian sulit untuk diprediksi. “Dalam
menjalankan program kerja dan anggaran, jangan terjebak dengan kegiatan yang
bersifat rutinitas dan monoton, yang akan membelenggu inisiatif. Tumbuh
kembangkan berbagai kreatifitas dan inovasi-inovasi baru yang lebih cerdas
dalam mendukung efektivitas pencapaian tugas pokok TNI”, tegas Panglima TNI.
Dalam rangka
meningkatkan dan mengefektifkan pelaksanaan tugas pokok TNI maka rencana
strategis TNI yang akan kita jalankan meliputi tiga program pokok yaitu: Pertama, meningkatkan
kesejahteraan prajurit yang meliputi bidang penghasilan, bidang pendidikan,
bidang kesehatan, dan bidang perumahan. Kedua, memelihara dan merawat Alutsista dan non Alutsista
dalam rangka tercapainya kondisi Alutsista yang siap operasional; dan Ketiga, meningkatkan pendidikan
dan latihan dalam rangka mewujudkan profesionalisme prajurit untuk mendukung
pencapaian tugas pokok TNI.
Mengakhiri amanatnya
Panglima TNI menyampaikan atensi dan harapan untuk dapat menggunakan
kesempatan ini dengan baik sebagai berikut: Pertama, jalin komunikasi yang harmonis, dalam penyamaan
persepsi dan pelihara terus sinergitas kekuatan guna memantapkan
profesionalitas TNI. Kedua, budayakan
cara berpikir sederhana namun menyentuh dan berpengaruh nyata, terhadap
percepatan pembangunan TNI yang lebih baik dalam menjaga keutuhan NKRI. Ketiga, inventarisasi segala
permasalahan satuan masing-masing, yang menjadi kendala bagi pelaksanaan tugas
dalam konteks pelaksanaan tugas gabungan, baik tugas OMP maupun OMSP untuk
dapat dikomunikasikan dan dicarikan jalan keluarnya, sesuai kemampuan dan batas
kemampuan yang kita miliki. Keempat, sampaikan
saran perbaikan bagi penyelenggaraan Rapim TNI pada masa yang akan datang,
dalam upaya mewujudkan efektivitas pencapaian tugas pokok TNI.puspen/linda.



