ICSS 2015: ‘Kesadaran Kejahatan Siber’ Masih Rendah

https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/08/icss-2015-kesadaran-kejahatan-siber.html
Jakarta (Satu Nusantara) - Kedua kalinya, “Indonesia Cyber Crime
Summit’ digelar di Jakarta, sebagai upaya mensosialisasikan kesadaran kejahatan
siber dan pentingnya melindungi diri dari kejahatan siber melalui
pendekatan multi stakeholder
(pemerintah, bisnis, akademisi, media dan masyarakat). Sekaligus peningkatan ketahanan nasional terhadap Cyber
crime di segenap sektor, demikian dikemukakan Ardi Sutedja K, CEO IDEX.
Kejahatan siber (cyber-crime) merupakan salah satu isu sentral yang memiliki
potensi melemahkan ketahanan nasional dan
tingkat
kejahatan dunia maya di Indonesia saat ini mengkhawatirkan. Dan Indonesia sebagai urutan pertama negara
yang paling banyak mendapatkan serangan di dunia maya, berdasarkan riset Telematika Sharing Vision.
Sementara Menteri Kominfo, Rudiantara menegaskan bahwa kementerian yang
dibawahinya lebih memfokuskan pada ‘non defense sector’ serta menekankan pada
bagaimana menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi kejahatan siber yang
sudah mendesak ini.
“Setidaknya dalam waktu dekat ada 6-8 sektor yang harus disegerakan
persiapannya atau standardisasinya dalam pengamanan terhadap kejahatan siber.
Mudah-mudahan standardisasinya Oktober mendatang sudah selesai dibuat bersama
Menkopolhukam dan tentunya para stakeholders,” jelas Rudiantara.
Seperti diketahui kejahatan siber telah menunjukkan adanya kerentanan yang
harus diperbaiki, diantaranya melalui penyiapan standardisasinya, penegakan
hukum, revitalisasi regulasi undang-undangnya, dan pembentukan badan khusus
yang memantau pergerakan jalur Internet atau pasukan cyber.
Seminar ICSS kedua kalinya ini didukung oleh cyber security agent seperti Boeing,
Pulseway, Paloalto Networks dan sebagainya. mdtj/ foto array