Roadmap Standardisasi Keamanan Siber Jadi Fokus Pemerintah
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/08/roadmap-standardisasi-keamanan-siber.html
Jakarta (Satu Nusantara) - Keamanan siber menjadi perhatian yang mendesak bagi pemerintah.
Oleh karenanya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
Rudiantara, menegaskan bahwa prioritas kementeriannya yakni bagaimana
menangkal segala jenis kejahatan siber yang terus berkembang pesat itu,
disela-sela Indonesia Cyber Security Summit (ICSS), yang berlangsung
24-25 Agustus di Jakarta.
Sebagai langkah protektif
terhadap keamanan siber dibutuhkan roadmap standarisasi penanganan
keamanan siber tersebut. Standarisasi dimaksudkan nantinya untuk semua
sektor pemerintahan. Dengan demikian roadmap yang selesai Oktober
mendatang ini tak hanya datang dari pihak Kemkominfo saja, namun dari
para multi stakeholder seperti swasta , pemerintah, Persatuan Nama
Domain Indonesia (PANDI), akademisi, kalangan bisnis maupun para
developer lokal untuk berkontribusi dalam tahap tersebut.
Kemkominfo,
jelas Rudiantara akan lebih fokus ke bagian non-defense (public
utilities) dari kejahatan siber itu, khususnya yang terjadi di sektor
transportasi, kelistrikan, perbankan dan keuangan.
Sementara
Ketua PANDI, Andi Budimansyah mengatakan bahwa semua pihak baik
instansi militer, polisi, akademisi, bahkan praktisi pun perlu untuk
memahami soal kejahatan siber yang telah merambah ke seluruh sektor
tersebut.
"Semua sektor memang membutuhkan keamanan siber
untuk menjaga sektornya masing-masing. Dan Badan Siber Nasional
diharapkan menjadi `koordinator` untuk menjaga sektor yang belum
tersentuh oleh bidang tertentu," tambahnya.
Sedangkan, Dewan
Pengawas Masyarakat Telematika (Mastel), Setyanto P. Santosa,
berpendapat Indonesia Cyber Security Summit merupakan upaya nyata
untuk memberikan pemahaman dan kesadaran bagi semua pemangku
kepentingan mengenai bahayanya kejahatan siber di sendi kehidupan negara
ini.
"Tidak mungkin masalah ICT dihadapi pemerintah seorang
diri. Tugas kita untuk `menggerakkan` multi stakeholder dalam hal ini,
karena dahulu ego sektoral masih begitu kuatnya, " jelas Setyanto.
Seperti
diketahui pemanfaatan dunia siber memiliki potensi serta kontribusi
besar dalam perekonomian Tanah Air, namun sayangnya Indonesia belum
memiliki sistem keamanan siber dalam konsep yang jelas. Kini upaya
pembangunan sistem keamanan siber yang tangguh tengah disusun.
Kemkominfo pun dalam waktu dekat segera menyelesaikan standarisasi
proteksi keamanan siber di semua sektor pemerintah.
"Jadi,
yang harus men-drive ya pemerintah, implementasi justru dilakukan ke
masing-masing sektor dan organisasi, kalau itu swasta ya ke perseronya,"
lanjutnya.
Standarisasi pedoman proteksi keamanan siber
tidak akan menjadi sesuatu yang baru, tambah Rudiantara, karena
setiap sektor akan menyesuaikan pedoman yang telah distandarisasikan.
Sehingga dari standarisasi yang telah dibuat, terus diimplementasikan
masing-masing sektor. Nantinya kurang lebih akan menjadi standar
nasional.
Roadmap tersebut akan digunakan sebagai sebuah
acuan nasional bagi sektor-sektor pemerintah non-militer. Roadmap pun
mengakomodir pengalaman beberapa negara yang sudah lebih dulu memiliki
pertahanan sibernya. Kemudian mengadopsi dan disesuaikan dengan konten
lokal Indonesia pastinya.
"Dengan demikian, hasilnya akan
lebih optimal dan mampu menjaga keamanan dan ketahanan dunia siber,"
papar Rudiantara mengakhiri.mdtj ; foto pik