Panglima TNI: Pemuda Berperan Penting Dalam Pembangunan

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/05/panglima-tni-pemuda-berperan-penting.html
Jakarta
(satunusantara) Ancaman
kedepan semakin nyata dan perlu diantisipasi sejak dini, oleh karena itu para
pemuda harus menjadi agen perubahan sehingga akan muncul energi sosial. Pemuda
selalu di depan dan berperan penting dalam pembangunan dan pemuda harus menjadi
contoh dalam kehidupan bermasyarakat dan harus selalu menggunakan akal pikiran
serta nuraninya dalam bertindak.
Hal tersebut dikatakan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo dihadapan ribuan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Tanjungpura
(Untan) dalam Orasi Ilmiah pada Dies Natalis ke-57 Untan pada Sidang Senat
Terbuka dan Penyerahan Penghargaan Kepada Putra Terbaik Bangsa, bertempat di Auditorium Untan, Jl. Prof. Dr. H. Hadari
Nawawi, Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat.
Menurut Panglima TNI,
disinilah peran mahasiswa yang tak lain adalah pahlawan bangsa dimana mahasiswa
adalah pelajar dengan derajat paling tinggi dan mahasiswa adalah agen untuk
perubahan sebetulnya untuk mengalahkan Proxy War. “Negara kita sudah memiliki
semuanya, yakni Pancasila dan semangat gotong royong, maka mari hidupkan lagi
melalui Civitas Akademik ini,” tuturnya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
juga menyampaikan bahwa, Proxy War saat ini berlatar belakang energi dan pada
saat ini semakin nyata dengan adanya pergeseran konflik dunia. Menurutnya, saat ini sisa cadangan energi
dunia sisa 45 tahun dan akan habis jika kita semua tidak berusaha menemukan
penggantinya, karena konsumsi energi 2025 meningkat 45 persen, sedangkan
peningkatan energi pada tahun 2007-2009 juga memicu kenaikan harga pangan dunia
mencapai 75 persen.
“Di sisi lain, hanya ada
negara-negara yang dilintasi ekuator yang mampu bercocok tanam sepanjang tahun.
Negara tersebut adalah Amerika Latin, Afrika Tengah dan Indonesia sendiri.
Sementara itu, jumlah penduduk dunia akan mencapai 12,3 miliar, itu akan
terjadi di tahun 2043, jumlah tersebut tiga kali lipat melebihi daya tampung
bumi,” ujar Panglima TNI.
Panglima TNI menuturkan
bahwasanya di dunia ini hanya ada 2,5 miliar penduduk yang tinggal di garis
ekuator, sementara untuk sisa penduduknya ada sejumlah 9,8 miliar yang berada
di luar ekuator. “Kondisi ini memicu perang untuk mengambil alih energi
negara-negara yang berada di garis ekuator, salah satunya Indonesia,” ucapnya.
“Saat ini yang terjadi
adalah perang masa kini dengan latar belakang energi akan mengalami pergeseran
menjadi perang pangan, air dan energi. Dimana awalnya terjadi di wilayah Timur
Tengah, maka secara otomatis akan bergeser menuju ke Indonesia, Afrika Tengah
dan Amerika Latin,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo juga mengatakan bahwa, dunia akan kehabisan energi. Dalam 28
tahun ke depan, bisa saja anak-anak dari mahasiswa yang ada di Untan ini yang
akan menghadapi. “Saya pastikan nanti anak cucu Indonesia ke depannya yang akan
menghadapi kondisi seperti itu,” ungkapnya.
Menurut Panglima TNI, banyak
cara dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia. Saat ini
sudah terasa yakni adanya Proxy War dan sudah mulai kita waspadai, karena sudah
menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, caranya dengan
menguasai media di Indonesia, menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial,
perubahan budaya, pecah belah partai, dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh
hari dilakukan. “Lepasnya Timor Timur adalah salah satu contoh dampak Proxy
War, karena di celah Timor ada kandungan minyak luar biasa yang bernama Greater
Sunrise,” ujarnya.
Oleh karena itu, Panglima
TNI menyampaikan bahwasanya modal kita dalam menghadapi ini semua adalah modal
geografi dan modal demografi Indonesia. Modal geografi yaitu darat yang
merupakan negara agraris, sedangkan laut adalah negara maritim dan semua itu harus
melibatkan rakyat dan untuk rakyat.
Sedangkan modal demografi adalah Indonesia mempunyai kearifan lokal.
“Pemuda harus mempunyai
mimpi yang harus diraih dan di tempuh dengan berdoa, fokus, optimis, action,
fleksibel, buat great networking/jaringan, keep learning/belajar dan tentunya
semua dilakukan dengan hati yang yang tulus,” tandas Panglima TNI.
Diakhir acara Rektor Universitas Tanjungpura memberikan
penghargaan Untan Royale Award kepada Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
sebagai salah satu Putra Terbaik Bangsa. Turut hadir pada acara tersebut Aster
Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman,
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Agung Risdhianto, Waasops Panglima TNI
Laksma TNI Drs. Ir. Harjo Susmoro, S.H., M.H., Waaslog Panglima TNI Brigjen TNI
Achmad Sudarsono, S.I.P., Rektor Untan Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA, dan
Wagub Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya.puspen/linda.