Ekspedisi Spirit of Majapahit, Bukti Nenek Moyang Kita Pelaut

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Kemenko Maritim dan Sumber Daya melepas ekspedisi Spirit of Majapahit, napak tilas perjalanan kapal Majapahit pada abad ke-15 ke Jepang. Inilah bukti nyata bahwa nenek moyang kita seorang pelaut, bukan cuma lirik lagu semata, papar Deputi IV Bidang Kordinasi SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin, di Pantai Marina, Jakarta.

Lebih lanjut dikatakan, rencananya kapal ini akan dimuseumkan begitu sampai Tokyo, sebagai symbol persahabatan antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin sejak dahulu. Dan sebelum masuk museum, kapal ini akan dipamerkan ke masyarakat Jepang lewat pameran yang agendanya digelar bersamaan dengan kedatangan kapal.

Perjalanan kapal tradisional ini diperkirakan sekitar dua bulan, dan tiba di Tokyo sekitar akhir Juli. Kapal dilepas dari Jakarta menuju Pontianak, lalu ke Brunei kemudian ke Manila lanjut ke Kausiung, Taiwan Selatan.  dan dari Kausiung pertama kali masuk Jepang yaitu ke daerah Okinawa lalu menuju pulau Kyusung dan berakhir  di pulau utama yaituTokyo.


“Ini menarik, semua ini bagian dari sejarah. Kita buktikan bukan cuma lewat lagu "Nenek Moyangku", ini bagian dari kita sebagai bangsa maritim dan bagian dari poros maritim”, tandasnya.

Menurutnya, kapal itu dibangun atas prakarsa pecinta budaya maritim. Saat digelar seminar tahun 2010, peserta dari Belanda, Perancis, Jepang dan Indonesia, diputuskan ada bukti sejarah perjalanan laut pada abad 15. Waktu ada sekitar 9 perjalanan kerajaan Jepang ke kerajaan Majapahit dan dari Majapahit ada 5 kali perjalanan ke Jepang.


Lalu ada yang ingin membuktikan itu, mahasiswa UI, USU, ITS dan Unhas membangun kapal ini. kapal dibangun di Sumenep, Madura, rencananya tahun 2010 kapal ini berlabuh ke jepang tapi terhalang topan di laut china selatan dan pelayaran berakhir sampai Manila.


Pembuatan kapal tersebut menelan biaya sekitar Rp.2 miliar, dan rencananya bila ekspedisi ini berjalan sukses akan dibuat kapal lain yang punya catatan sejarah dan pernah melanglang buana. Menurutnya, pada abad pertama masehi ada kapal Indonesia yang pernah mencapai pulau Ester di Pasifik, dan saat ini tengah dikaji dan diteliti jejak perjalanan tersebut.linda.



Konsultan HRD

Related

News 4811938274750149317

Post a Comment

emo-but-icon

item