Sidak ke Bandara Soetta, Turis Bebas Visa Masih Bayar

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/sidak-ke-bandara-soetta-turis-bebas.html
Jakarta
(satunusantara) Ketentuan bebas visa bagi 169 negara
ternyata belum tersosialisasi, hal ini terbukti dari hasil sidak Menko Maritim
dan Sumber Daya Rizal Ramli ke bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Menurutnya, banyak turis
asal negara bebas visa masih membayar biaya visa sebesar 35 Dolar AS begitu
tiba di bandara. Setelah hal itu diberi penjelasan, mereka baru menyadari adanya
pemberian bebas visa tersebut. Dan uang yang telah dibayarkan pun dikembalikan
ke turis tersebut.
“Jadi maslah ini sebetulnya
masalah informasi dan sosialisasi, ini yang nanti kita minta ke Kemnlu supaya
negara yang masuk bebas visa tidak perlu membayar” tandasnya.
Rizal mengatakan, guna
meningkatkan kunjungan turis manca negara, pihaknya akan bekerja keras. Dalam jangka
sepuluh tahun turisme akan menjadi bisnis nomer satu di Indonesia mengalahkan
sektor migas dan CPO (minyak sawit). Selain itu pemerintah juga akan membenahi pelayanan
di bandara.
Ada contoh di dunia, negara yang sektor devisanya paling
besarnya itu turisme yaitu Spanyol, dan Italia. Indonesia harus mampu seperti
dua negara itu, karena alamnya indah, rakyatnya bersahabat dan ramah. mestinya bisa jadi sektor yqng paling penting
dalam 10 tahun.
Dijelaskan, selama ini kita
kehilangan potensi ekonomi dari mampirnya pesawat yang melintas di wilayah
udara Indonesia, terutama pesawat asal
Australia dan Selandia Baru menuju Jepang, Korea, China dan Taiwan tidak transit
di bandara Soetta tapi di Changi Singapura.
Kenapa demikian, salah satu
alasannya menurut Rizal karena mahalnya biaya avtur di Indonesia, sebesar 27 persen
dari harga di Singapura. Sebagian karena PPN dan Pertamina yang kurang
kompetitif. Untuk itu, pihaknya akan berupaya meminta penghapusan pajak tersebut.
“Pertamina sendiri tidak
kompetitif, kami akan angkat supaya Pertamina kompetitif sehingga paling tidak sepertiga
dari pesawat itu transit di Indonesia sehingga kegiatan ekonomi kita juga baik”,
kilahnya.linda.