Tingkatkan Kualitas Pekerja, Pendidikan Kejuruan Diperbanyak
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/perbanyak-pendidikan-kejuruan-percepat.html
Jakarta
(satunusantara) Menteri Kordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal
Ramli bersama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, bahas percepatan ubah tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi tenaga
profesional indonesia (TPI) selama lima tahun ke depan.
Percepatan itu dimulai dari
pendidikan, karena itu keduanya setuju memperbanyak sistem pendidikan kejuruan
dan politeknik yang akan menggandeng beberapa negara. Selama ini sistem
pendidikan Indonesia terlalu fokus pada pendidikan umum dan bukan kepada
keahlian. Karena itu, Rizal meminta Kementerian Pendidikan menganggarkan Rp.44
triliun guna pembiayaan pembentukan TPI selama lima tahun.
Menurutnya, sistem
pendidikan yang fokus ke pendidikan umum itu berkiblat pada negara Amerika
Serikat (AS) dan Inggris. Padahal, sistem pendidikan Jerman, Australia dan Swiss yang lebih mengutamakan
sistem kejuruan melalui politeknik dan pelatihan vokasional juga bisa dijadikan
panutan yang baik.
"Itu lebih fokus, lebih
mementingkan pendidikan kejuruan sehingga alumninya bisa masuk cepat ke
industri. Sementara kita terlalu jor-joran menyediakan pendidikan umum.
Kebanyakan lulusannya memang berpengetahuan luas, tapi tidak memiliki skill
yang memadai”, pungkasnya.
Tujuan memperbanyak sistem
kejuruan dan politeknik di Indonesia, supaya kualitas skill masyarakat semakin
tinggi. Dan berimbas dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dengan cara
berkualitas.
Pertumbuhan ekonomi tidak
berkualitas sudah pasti kesejahteraan SDM terbatas, dengan peningkatan skill
SDM. Transformasi tenaga kerja profesional bisa mendatangkan devisa lima kali
lipat daripada transformasi TKI yang hanya mendatangkan devisa per tahunnya
sekira USD10 miliar. Artinya dengan skill masyarakat pertumbuhan ekonomi tumbuh
dengan kualitas.
Mereka pun membahas strategi
percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar segera naik kelas
menjadi tenaga profesional Indonesia. Usulan percepatan peningkatan kualitas
tenaga kerja itu telah disampaikan kepada Presiden dan akan dibahas dalam rapat
kabinet.
Rencananya, pemerintah akan
membuat balai latihan kerja (BLK) dan politeknik sebanyak mungkin di seluruh Indonesia.
Dengan menerapkan skema country partner sebagai infrastrukturnya, seperti
dengan Jerman yang dikenal jagonya teknik, nantinya peralatan dan instruktur
langsung dari industry di negara tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan
sendiri mengatakan, BLK, sekolah kejuruan dan politeknik akan disesuaikan
dengan sarana dan prasarana yang ada ditiap-tiap lokasi. “Misalnya di Serang
kita butuh apa kita minta bantuan pemerintah Austria, di Bekasi kita butuh BLK
apa kita minta pemerintah Jerman. Kita sesuaikan dengan kebutuhan daerahnnya”,
tambahnya.linda/apr.





