Dukung Sanksi PBB, China Hentikan Perdagangan dengan Korut
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/dukung-sanksi-pbb-china-hentikan.html
Jakarta
(satunusantara) Dukung Sanksi PBB, China hentikan
perdagangan dengan Korea Utara. Pemerintah Beijing melarang impor emas dan
tanah langka dari Korea Utara, serta menyetop ekspor bahan bakar jet dan produk
minyak lainnya untuk bahan bakar roket.
Awal Maret lalu Dewan Keamanan
PBB mengeluarkan resolusi guna memperluas saksi untuk Korut, diduga dana
kemanusiaan untuk korban kelaparan di sana dipergunakan untuk program nuklir
dan rudal balistik. Pyongyang telah melakukan uji coba nuklir ke-empat kalinya
dan meluncurkan roket jarak jauh Februari lalu.
Sektor pertambangan
merupakan bagian penting dari perekonomian Korea Utara, yang perdagangannya sebagian
besar sudah terputus di seluruh dunia. Para ahli percaya pendapatan dari sektor
ini membantu menanggung pengeluaran militer Korea Utara.
Pihak China juga
mengkorfirmasikan, akan melarang pengiriman batubara dari Korea Utara, meski sekedar
pengecualian karena konsisten dengan sanksi. Termasuk penggunaan yang ditujukan
untuk "kesejahteraan rakyat” dan tidak terhubung ke program nuklir atau
rudal.
Departemen Perdagangan di
Beijing mengumumkan larangan setelah Presiden China Xi Jinping kembali dari KTT
Keamanan Nuklir di Washington. Ia setuju dengan presiden AS, untuk membawa
Korea Utara kembali ke meja perundingan.
Dukungan China untuk sanksi
PBB atas program senjata nuklir Kim Jong Un bulan lalu penting karena Korea Utara bergantung pada
perdagangan dua arah untuk makanan, senjata, energi dan mata uang.
Batu bara Korea Utara
mewakili kurang dari 10 persen dari volume impor China, komoditas yang
menyumbang lebih dari 40 persen dari keseluruhan ekspor Utara ke negara dalam
dolar AS, menurut Administrasi Umum data Bea Cukai. China mengimpor 19,6 juta
metrik ton batubara dari Korea Utara tahun lalu.
Penghentian perdagangan itu
masih harus diteliti, AS dan sekutu-sekutunya telah lama mengeluh tentang
penyelundupan merajalela di perbatasan Cina dan Korea Utara, berupa ekspor
batubara yang melanggar sanksi sebelumnya.
Jamuari lalu Korut menguji
bom hidrogen pertama, sebukan kemudian mereka meluncurkan roket. Namun para
analis barat meragukan percobaan itu, apakah bom itu benar berhulu ledak
nuklir.ray/foto:ist.





