Kemenpar Siapkan SDM, Lulus SMK Pariwisata Pegang Sertifikat Standar Asean

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Batam (satunusantara) Siapkan SDM kepariwisataan, Kemenpar ingin setiap lulusan SMK Pariwisata pegang sertifikat berstandar Asean. Karena itu diharapkan seluruh sekolah pariwisata terakredtasi A yang bisa mengeluarkan sertifikat tersebut. Demikian menurut Deputi bidang Pengembangan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Prof.Dr.H.M Ahman Sya, saat Rakornas SMK Pariwisata di Batam, Kepulauan Riau.

Lebih lanjut dikatakan, melalui rakornas  SMK Pariwisata Kemenpar mempunyai target salah satunya adalah pendirian lembaga sertifikasi profesi di sekolah, sehingga nanti setiap kelulusan SMK disertifikasi dengan standar Asean.

Karena itu pihaknya siap memfasilitasi pendirian lembaga tersebut, jadi nanti semua SMK yang terakreditasi A sudah punya lembaga sertifikasi profesi (LSP). Begitu mereka lulus tak hanya memperoleh ijazah tapi juga berhak memegang sertifikasi standar Asean.


“Sengajak kami tetapkan dengan seijin Dirjen Dikdasmen supaya ini menjadi motivasi. Karena itu, nanti ada sistem evaluasi, makanya kami berkordinasi dengan kepala dinas di propinsi, daerah, dan kota jika tahun depan ada peserta yang belum terakreditasi A tak diijinkan mengikuti rakornas”, pungkasnya.

Menurutnya, soal penilaian adalah kewenangan Kemendikbud, Kemenpar hanya menyiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Berkualitas itu, adalah lulusan SMK yang punya kemampuan bahasa asing,  teknologi informatika, dan manajemennya bagus.

Selain target mendirikan LSP di SMK Pariwisata, rakor ini juga menargetkan adanya komitmen seluruh stakeholder pariwisata termasuk SMK untuk berpartisipasi aktif dalam mensukseskan pembangunan kepariwisataan. Dan membangun komitmen serta menyepakati penetapan kurikulum berbasis kopentensi.

Dikatakan, peran Kemenpar tidak berada di wilayah perubahan kurikulum, tapi berperan sebagai pengisi konten dan memperbaharui kurikulum sesuai perkembangan zaman. Sepuluh tahun lalu pariwisata pasti berbeda dengan saat ini, karena itu nantinya pihaknya harus membuat proyeksi kemana dan bagaimana kurikulum pariwisata ini dikembangkan.

“Bicara pariwisata Kemenpar yang paling tahu, jadi tidak bisa kurikulum pariwisata itu disusun oleh orang yang tidak paham pariwisata. Ini evolusi yang dibuat cepat, dan kami membuat inovasi untuk menyiapkan SDM pariwisata. Kami tidak mengganti kurikulum tapi meng-update atau melakukan inovasi dan penyempurnaan disitulah kami ada”, tandasnya.


Sementara Wakil ketua Komisi X DPR-RI H.Ferdiansyah,S.E,M.M menjelaskan, konten kurikulum diisi oleh Kemenpar, tapi tetap harus mengacu pada delapan standar pendidikan nasional. Diantara standar isi, kompetensi kelulusan, standar penilaian dan lainnya.

Menurutnya, ada dua lembaga di Ristek dan Diktik serta Kemendikbud yang harus diajak berkordinasi. Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan, karena mereka yang akan menyampaikan. Prinsip kurikulum adalah satu metode atau cara mencapai tujuan, disitulah guru memberikan pengalaman pada muridnya.


Guru dan murid ini harusnya di-didik antara Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan bersama Kemenpar untuk mengisi peserta didik. Selain Dirjen tersebut satu lagi adalah adalah Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang menyiapkan dosen atau pengajar terapan.linda.

Konsultan HRD

Related

News 8922712469899989414

Post a Comment

emo-but-icon

item