Kemenpar Siapkan SDM, Lulus SMK Pariwisata Pegang Sertifikat Standar Asean
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/kemenpar-siapkan-sdm-lulus-smk.html
Batam
(satunusantara) Siapkan SDM kepariwisataan, Kemenpar ingin
setiap lulusan SMK Pariwisata pegang sertifikat berstandar Asean. Karena itu
diharapkan seluruh sekolah pariwisata terakredtasi A yang bisa mengeluarkan
sertifikat tersebut. Demikian menurut Deputi bidang Pengembangan Kepariwisataan
Kementerian Pariwisata, Prof.Dr.H.M Ahman Sya, saat Rakornas SMK Pariwisata di Batam,
Kepulauan Riau.
Lebih lanjut dikatakan,
melalui rakornas SMK Pariwisata Kemenpar
mempunyai target salah satunya adalah pendirian lembaga sertifikasi profesi di
sekolah, sehingga nanti setiap kelulusan SMK disertifikasi dengan standar Asean.
Karena itu pihaknya siap
memfasilitasi pendirian lembaga tersebut, jadi nanti semua SMK yang
terakreditasi A sudah punya lembaga sertifikasi profesi (LSP). Begitu mereka lulus
tak hanya memperoleh ijazah tapi juga berhak memegang sertifikasi standar Asean.
“Sengajak kami tetapkan dengan
seijin Dirjen Dikdasmen supaya ini menjadi motivasi. Karena itu, nanti ada
sistem evaluasi, makanya kami berkordinasi dengan kepala dinas di propinsi,
daerah, dan kota jika tahun depan ada peserta yang belum terakreditasi A tak
diijinkan mengikuti rakornas”, pungkasnya.
Menurutnya, soal penilaian
adalah kewenangan Kemendikbud, Kemenpar hanya menyiapkan SDM yang berkualitas
dan berdaya saing. Berkualitas itu, adalah lulusan SMK yang punya kemampuan bahasa
asing, teknologi informatika, dan
manajemennya bagus.
Selain target mendirikan LSP
di SMK Pariwisata, rakor ini juga menargetkan adanya komitmen seluruh
stakeholder pariwisata termasuk SMK untuk berpartisipasi aktif dalam
mensukseskan pembangunan kepariwisataan. Dan membangun komitmen serta menyepakati
penetapan kurikulum berbasis kopentensi.
Dikatakan, peran Kemenpar tidak
berada di wilayah perubahan kurikulum, tapi berperan sebagai pengisi konten dan
memperbaharui kurikulum sesuai perkembangan zaman. Sepuluh tahun lalu
pariwisata pasti berbeda dengan saat ini, karena itu nantinya pihaknya harus
membuat proyeksi kemana dan bagaimana kurikulum pariwisata ini dikembangkan.
“Bicara pariwisata Kemenpar
yang paling tahu, jadi tidak bisa kurikulum pariwisata itu disusun oleh orang yang
tidak paham pariwisata. Ini evolusi yang dibuat cepat, dan kami membuat inovasi
untuk menyiapkan SDM pariwisata. Kami tidak mengganti kurikulum tapi meng-update
atau melakukan inovasi dan penyempurnaan disitulah kami ada”, tandasnya.
Sementara Wakil ketua Komisi
X DPR-RI H.Ferdiansyah,S.E,M.M menjelaskan, konten kurikulum diisi oleh Kemenpar,
tapi tetap harus mengacu pada delapan standar pendidikan nasional. Diantara
standar isi, kompetensi kelulusan, standar penilaian dan lainnya.
Menurutnya, ada dua lembaga
di Ristek dan Diktik serta Kemendikbud yang harus diajak berkordinasi. Dirjen
Guru dan Tenaga Pendidikan, karena mereka yang akan menyampaikan. Prinsip
kurikulum adalah satu metode atau cara mencapai tujuan, disitulah guru
memberikan pengalaman pada muridnya.
Guru dan murid ini harusnya
di-didik antara Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan bersama Kemenpar untuk mengisi
peserta didik. Selain Dirjen tersebut satu lagi adalah adalah Dirjen Pembelajaran
dan Kemahasiswaan yang menyiapkan dosen atau pengajar terapan.linda.





