Intelijen Kodam Jaya Endus Aksi Kiri
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/intelijen-kodam-jaya-endus-aksi-kiri.html
Jakarta
(satunusantara) Tanda-tanda kebangkitan atau kemunculan
komunisme di Indonesia dengan istilah Komunisme Gaya Baru (KGB) sudah nampak
dengan berbagai cirinya. Pembedanya terletak pada warna dan kualitasnya. Jika
dahulu pendekatan yang lebih dominan dilakukan oleh Komunis yaitu melalui
kekerasan/pembunuhan namun sekarang ini melalui pendekatan strategis dengan soft power.
Komunisme bergerak melalui
seluruh sendi kehidupan baik di legislatif, eksekutif atau merayap di
tengah-tengah masyarakat Indonesia. KGB juga bergerak melalui partai-partai
yang berhaluan mendukung kepada keberadaan Komunis.
Menghadapi situasi seperti
sekarang ini, Kodam Jaya melalui aparat Intelijen dan komando kewilayahan terus
memantau setiap ancaman yang ditimbulkan oleh Komunis Gaya Baru ini, walaupun
cara yang mereka lakukan sekarang ini secara terselubung dan berkedok sosial.
Cara ini membuat masyarakat menjadi terninabobokan dan mereka menebarkan
anggapan bahwa faham komunis itu tidaklah berbahaya.
Kodam Jaya juga berupaya
memberikan sosialisasi baik internal maupun ke lingkungan sosial melalui
Bintara Pembina Desa (Babinsa), bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa yang
tidak boleh dirubah-rubah. Seluruh suku bangsa di Indonesia harus tetap
dipersatukan oleh ideologi Pancasila yang merupakan identitas bangsa Indonesia.
“Akhir-akhir ini aparat
intel mencium gelagat munculnya kembali Aksi dari kelompok Komunis Gaya Baru
(KGB) melalui rencana kegiatan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta”, ucap
Danden Inteldam jaya. Info yang didapatkan aparat dilapangan, pemutaran film
“Pulau Buru Tanah Air Beta” ini akan dilaksanakan
pada Rabu 16 Maret 2016 di Guest House Jl. Sam Ratulangi No. 9-5 Menteng Jakpus
pada pukul 17.00-20.30 wib malam.
Film ini disinyalir memutar
balikkan fakta dengan menceritakan negara telah melakukan perbuatan kejam dan tidak manusiawi dengan
membuang warga ke pulau Buru, dengan tujuan untuk meraih simpati masyarakat
awam terutama generasi muda yang sebelumnya tidak mengetahui dan mendapat
cerita langsung kekejaman PKI 1965.
“Kita berupaya kegiatan ini
agar tidak dilaksanakan, karena jika dilaksanakan akan memancing reaksi dari
Ormas yang selama ini menentang Komunis di Indonesia, yang akan berujung
bentrok dan akan merugikan banyak pihak” tegas Danden Intel.
Aparat Intelijen Kodam Jaya
diibaratkan sebagai mata dan telinga yang selalu siap mengawasi setiap
perubahan situasi di wilayah akan selalu waspada terhadap segala upaya yang
dilakukan oleh KGB.
Perlu sama-sama
diingat bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah
mati, akan tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya
baru. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan sebagai support TNI dalam
menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari bahaya laten komunis. Oleh karena itu
kita sebagai warga negara harus saling membantu dalam membendung perkembangan
Paham Komunis di Indonesia. ingat “KOMUNIS SEKARANG SUDAH ADA DIMANA-MANA!!!.pendam/linda.





