Gerhana, Kemenko Maritim Ajak Pelajar Berlayar Nikmati GMT
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/gerhana-kemenko-maritim-ajak-pelajar.html
Jakarta
(satunusantara) Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi berkah bagi
Indonesia, tentunya peristiwa alam nan fenomenal itu tak dilewatkan begitu saja.
Banyak agenda yang dilakukan pemerintah lewat Kementerian Maritim dan Sumber
Daya, salah satunya adalah mengajak kalangan pelajar, antariksawan dan ilmuwan,
belayar menikmati saat posisi matahari, bulan, dan bumi dalam posisi sejajar.
Kegiatan apa saja yang bakal
dilakukan mereka?, mulai dari sosialisasi, pemahaman tentang GMT hingga bagaimana
mengabadikan peristiwa alam yang terjadi sekali dalam 360 tahun. Utuk itu
satunusantara.com sengaja mewawancari Deputi IV Kemenko Maritim Bidang Koordinasi
Sumber Daya Manusia, IPTEK, dan Budaya Maritim, Safri Burhanuddin di ruang
kerjanya.
Menurut
Anda hal yang menarik dari GMT ?
GMT sebagai salah satu event
istimewa tahun ini, karena kejadian alam yang luar biasa. Kita ketahui untuk
dilintasi lagi harus menanti 360 tahun lagi. Indonesia pernah dilintasi GMT pada
tahun 83 di wilayah Jawa Tengah. Persiapan saat ini, dari seluruh wilayah yang
dilintasi kami bekerjasama denan berbagai pihak dalam rangka mempercepat jumlah
wisatawan ke Indonesia. Karena event ini melewati 12 provinsi maka kami coba
memanfaatkan 12 provinsi itu untuk sebuah kegiatan yang dimotori Lapan untuk
ursan ilmiah secara nasional sedangkan untuk pariwisata diketui Kemenpar dan Menko
yang mengkoordinir secara nasional.
Kemenko
Maritim sendiri membuat event?
kami mengelola satu event, yang
pertama memberi sosialisasi pada masyarakat di wilayah yang akan dilewati agar
masyarakat siap dilintasi GMT. Agar kejadian 1983 tidak terulang lagi. Saat itu
kita sangat panik dengan GMT, seolah kita harus sembunyi, ada yg sembunyi
dibawah tempat tidur dan sebagainya. Padahal itu kejadian alam yang biasa dan
normal tapi sangat jarang terjadi. Maka kita harus memberi pemahaman ke publik
ini kejadian normal pada saat bumi bulan dan matahari sejajar, dan tidak semua
dibumi ini kena GMT, nah kebetulan peristiwa itu melintasi Indonesia.
Kegiatan
pertama sebelum GMT terjadi?
kita akan mensosialisasikan
itu bersama Lapan di beberapa kota, kita memilih dari beberapa kota besar
seperti, di Blitung, Ternate, dan Palu. Kita bagi dengan peneliti lain yang
dibawa kordinasi Lapan, jangan sampai ada satu kota semua peneliti kesana jadi
semua terdistribusi, ada yang dibawah Lapan ada yang dibawah kami langsung.
Kegiatan kedua kami
menggerakan satu kapal KM Kelud kerjasama dengan PT Pelni, kami membawa 600
pelajar se-Jabaodetabek, bandung dan beberapa mahasiswa untuk ikut berlayar. Peserta
kebanyakan dari kalangan pelajar SMA unggulan di Jabodetabek. Kita sdh kirim surat
ederan ke masing-masing sekolah dan ditanggapi. mereka yg ikut dari kelas 11, saat
ini sudah ada 400 lebih yang terdaftar kita tunggu sampai batas waktu nanti
mungkin akan terdaftar 500-an pelajar dan semua peserta akan kita asuransikan.
Selain
pelajar ada peserta lain?
Ada, setiap Deputi punya mitra,
seperti kami dengan kelompok pemerhati lingkungan, kelompok gerakan sampah ini akan
kita bawa. Setiap Deputi membawa tamunya sekitar 60-75 orang atau skitar 300,
tambah media 100 dan dr kemenko 100 jumlah total peserta 1100.
Kapan
rencananya pemberaangkatannya?
Bila sesuai rencana kita berangkat
tgl 8 Maret pukul 10.00 pagi dari pelabuhan Tanjung Periok dan tiba di perairan
Tanjung Pandan skitar jam 6.00 pagi. Karena GMT diprediksi mulai 6.30 Wib, dan kita
akan cari posisi dimana awan yang paling tipis karena kita diperairan. BMKG
sendiri memprediksi saat GMT akan turun hujan, maka kita cari posisi karena
kita di kapal mudah bergerak ini radiusnya 150km tentu tidak semuanya berawan. Maka
tugasnya para antariksawan dan BMKG membuat analisa titik mana yang mereka akan
dapat, bisa saja dekat pulau atau jauh dari pulau yang penting kita bisa lihat
gerhana.
Selain
melihat GMT ada rencana lain?
Setelah menyaksikan GMT kita
akan merapat di pelbuhan Tanjung Batu semua rombongan kita aja ke Tanjung Klayang.
kita aja merek mengunjungi salah satu destinasi unggulan pemerintah, kita lihat
apa kelebihannya disana. Di pantai itu kita berada disana sekitar 5-6 jam dan
jam 17.00 Wib kita kembali ke kapal.
Kegiatan
selama pelayaran?
Ini yang menarik, sejak
lepas jangkar sampai tiba disana kita membuat
kegiatan dengan pelajar, pertama penjelasan apa itu GMT, ini mereka harus tahu
dan para pakar akan menjelasan. Kedua, mereka akan kita latih fotografer, kita
minta teman-teman fotografer memberikan kursus singkat. Ketiga kita sosialisasi
Gerakan Bersih dan Senyum (GBS), mereka generasi muda maka kita sosialisasikan
gerakan itu, termasuk dalam rangka mencintai Tanah Air.
Selain itu, di ruangan lain
ada diskusi dengan tema yang berbeda yang dilakukan ketiga Deputi lain. Setiap Deputi
punya mitra, mereka juga diskusi dengan para mitranya. Kenapa kita pilih
pelajar, karena mereka calon pimpinan maka kita pilih mereka apalagi jika mereka sudah cinta laut.linda.



