Dua Kapal Baru TNI AL, Perkuat Pembangunan Kemaritiman
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/dua-kapal-baru-tni-al-perkuat.html
Jakarta
(satunusantara) TNI AL menerima dua kapal guna memperkuat
jajarannya, KRI Rigel dengan nomer lambung 933 dan KRI Spica berangka 934. Kapal
ini nantinya akan digunakan untuk survei dan memperkuat pembangunan
kemaritiman. Demikian tutur Kasal Laksamana TNI Ade Supandi di Kolinlamil,
Tanjung Priok, Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan,
kapal tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertahanan diberikan ke TNI
AL, dan langsung diserahkan ke pengguna yaitu Dinas Hidrografi AL. kapal ini
merupakan hasil kontrak dengan PT Ocea asal Perancis, sehari sebelumnya dilakukan
pengecekan dan hasilnya baik.
“Uji coba di Teluk Jakarta sangat
memadai, dan ini kapal sangat canggih di Asean. Terutama untuk poros maritim
dan penguatan pembangunan kemaritiman, dan kapal ini juga untuk survei
pembangunan infrastruktur maritim, di pelabuhan, alur maupun sumber daya
kelautan lainnya karena kapal ini sangat memadai” paparnya.
Kapal anyar milik TNI AL
tersebut menggunakan peralatan dengan teknologi generasi terakhir. Dan kemungkinan
peralatan yang digunakan sama dengan kapal lain namun teknologi yang diterapkan
kedua kapal tersebut merupakan gerenari paling akhir. Kapal ini juga bisa
digunakan untuk keperluan militer seperti melihat kerangka kapal di dasar laut.
Kini TNI AL memiliki 9 kapal
sejenis, namun menurut Kasal penambahan itu masih dirasa kurang karena 7 kapal
yang ada sudah terlalu tua yaitu buatan tahun 1980. Perlu peremajaan, mungkin
ada penambahn lagi 2- 4 kapal lagi. Kapal ini untuk kebutuhan survei, karena
setiap tahun TNI AL melakukan survey paling tidak dua titik.
“Minimal enam, dua di barat,
dua di tengah dan dua di timur. Setiap tahun kita melakukan survei dua titik karena
anggaran tetapi ada juga survei yang dibiaya kementerian lain misalnya ESDM
atau Kemenko Maritim” pungkasnya.
kapal ini mampu survei alur
laut, dengan menggunakan sonar atau survei kedalaman, bisa melihat hingga kedalaman
8.000 meter. Kapal ini untuk mendukung kegiatan pembangunan infrastruktur
kelautan dan survey, potensi ini sangat penting.
Kapal ini masih produksi
luar, karena memang teknologi alutsista AL kondisi dan spesifikasinya masih dari
luar, tapi TNI AL sendiri sudah menggunakan produksi dalam negeri meski bertahap.
Seperti kapal angkut minyak, kapal angkut tank, kapal patroli semua produksi dalam
negeri kecuali untuk beberapa perlengkapannya seperti sistem persenjataan
berikut rudalnya.linda.





