Ciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat Kapal Perang Difumigasi

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/ciptakan-lingkungan-kerja-yang-sehat.html
Jakarta
(satunusantara) Jajaran Komando Lintas Laut Militer
(Kolinlamil) melaksanakan fumigasi (teknik pemberantasan hama dengan
penyemprotan) di kapal perang jenis BAP (Bantu Angkut Personel) KRI Tanjung Nusanive 973. Ini dilakukan guna
pemeliharaan peralatan kapal perang dari gangguan hama seperti tikus, kecoak,
laba-laba, dan rayap.
“Kegiatan ini dilakukan saat
kapal sandar di Dermaga Kolinlamil,” kata Kadiskes Kolinlamil Letkol Laut (K) dr Hengky Setyahadi di Jakarta.
Menurutnya, fumigasi
dilaksanakan setiap triwulan dengan skala prioritas untuk pemeliharaan
peralatan unsur kapal perang dari serangan hama yang dapat merusak kelengkapan
peralatan dalam mengoperasikan kapal perang. Selain itu kegiatan ini juga dapat
membasmi keberadaan nyamuk deman berdarah dan malaria yang bersarang di kapal
perang.
Dengan fumigasi diharapkan
dapat menciptakan dan meningkatkan lingkungan kesehatan di dalam kapal perang
terutama bagi anak buah kapal selama melaksanakan kegiatan dan aktivitas di
kapal perang dalam kegiatan operasi maupun selama di pangkalan.
“Jika kondisi kenyamanan dan
kesehatan lingkungan kapal terganggu, maka kinerja secara keseluruhan akan
terhambat, itu akan merugikan kesatuan terutama dalam menjalankan pengamanan
perairan,” katanya.
Kegiatan fumigasi
dilaksanakan selama dua hari oleh tim dari Diskeskolinlamil dengan perwira
tertua Kapten Laut (K) Yayat Ruhiyat. Dalam pelaksanaan Fumigasi mulai dari
penyemprotan sampai bekerjanya obat secara efektif dibutuhkan waktu sekitar 16
jam dengan kondisi ruang-ruang kapal perang tertutup rapat dengan menggunakan obat jenis methyl bromide 98 %.
Setelah dibiarkan beberapa
saat, selanjutnya dilaksanakan pengeluaran
asap yang mengandung obat tersebut dengan membuka ruang-ruang kapal dan
dilaksanakan penyedot udara dengan menghidupkan blower/penyedot udara sampai
dinyatakan dengan aman dan sehat dengan menggunakan alat pengukur kesehatan.
Usai dilaksanakan kegiatan
fumigasi, tahapan selanjutnya adalah pembersihan bangkai hama. ”Setelah disemprot ditemukan
puluhan hama tikus yang mati dan banyak hama kecoa dan laba-laba yang ditemukan
mati di ruang-ruang kapal perang,” tutur Kadiskes.
Sedangkan untuk kapal perang
lainnya di jajaran Kolinlamil, Kegiatan Fumigasi tetap dilaksanakan secara
prioritas disesuaikan dengan kesiapan operasi yang digelar Kolinlamil dalam
mengemban tugas angkutan laut militer.
“Seluruh kapal TNI AL pasti
akan melalui fumigasi, tapi akan diperioritaskan pada kapal yang lebih
membutuhkan sehingga dapat segera menjalankan tugas kembali baik untuk
mengangkut personel atau banpur,” katanya.penkolinlamil/linda.