Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tutup Rakernas Forki
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/jenderal-tni-gatot-nurmantyo-tutup.html
Jakarta (satunusantara)
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki (Pengurus Besar Federasi Olahraga
Karate-Do Indonesia) secara resmi menutup Rakernas Forki
tahun 2016, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap.
Seperti
diketahui bahwa penyelenggaraan Gashuku dan Rakernas Forki dalam rangka
HUT ke-53 Forki tahun 2016 dengan tema “Melalui Gashuku dan Rakernas
Forki, Kita Perkokoh Tali Silaturahmi Karateka Antar Perguruan dan Provinsi
Guna Memupuk Kebersamaan dan Kekeluargaan Dalam Rangka Meraih Prestasi Emas
Dunia”, melibatkan peserta dan penyelenggara,
terdiri dari: Pelatihan
dan Seleksi Atlet 118 orang (25 Perguruan dan 34 Pengurus Provinsi), Perwasitan
59 orang (25 Perguruan, 34 Pengurus Provinsi), Manajer Meeting kegiatan
PON ke-XIX 34 orang, Sidang Paripurna 300
orang, acara keakraban 400 orang, Gashuku 3.000 orang (Pengurus PB
Forki, Pengurus Perguruan, Karateka masing-masing Perguruan Wilayah DKI,
Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU) serta Panitia Pendukung 80 orang.
Dalam kesempatan tersebut,
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki memberikan
penekanan kepada peserta Rakernas Forki, sebagai berikut : Pertama, Kebijakan
Pemerintah di Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan sesungguhnya
berpola secara sistematis, sinergis dan berkelanjutan, sehingga membuka ruang
solusi yang lebih lapang, melalui lintas sektoral, seirama dengan semakin
luasnya rentang potensi dan permasalahan yang melingkupi dunia olahraga. Unsur
terpenting adalah peran komunikasi dan koordinasi, menjadi kunci penentu
keberhasilan tugas. Untuk itu, kepada semua pengurus pusat hingga daerah untuk
bersinergi, bersama sama mengembangkan dan membesarkan PB Forki dengan upaya
membentuk dan mencetak para atlit berprestasi tingkat dunia. Kembangkan
gaya komunikasi lapangan yang simple, mudah dan cepat dalam setiap permasalahan.
Kedua, peningkatan prestasi olahraga
dilakukan secara berjenjang dengan menggali bibit-bibit atlet karate, melalui
pendidikan di sekolah-sekolah, dan pembinaan yang intensif melalui klub-klub,
serta pemusatan latihan pada tingkat regional dan nasional. Minat dan bakat alam harus
diasah dengan metode latihan secara efektif, melibatkan sport science secara
menyeluruh, serta melakukan kompetisi yang berkesinambungan di semua
tingkatan. Untuk itu, lakukan berbagai kerja sama dengan pihak
terkait, tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung
pembentukan atlit karate berprestasi.
Ketiga, dalam menyiapkan bibit
olahragawan karate berprestasi, lakukan koordinasi secara ketat dengan
Pemerintah yang telah berupaya merevitalisasi sentra-sentra keolahragaan
seperti Sekolah Khusus Olahraga, Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP)
serta Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa (PPLM), meningkatkan kuantitas dan
kualitas sarana dan prasarana olahraga mulai dari tingkat pusat hingga desa,
menyediakan tenaga keolahragaan yang memiliki standar kompetensi yang memadai,
serta meningkatkan tata kelola sentra olahraga yang lebih modern dan
profesional. Keempat, sebagai tindak lanjut dari
peningkatan prestasi olahraga, lakukan kerja sama secara intensif dengan semua
pihak khususnya dengan Pemerintah Daerah, yang telah melakukan berbagai
upaya pembangunan keolahragaan maupun peningkatan sarana dan prasarananya, melalui
program dan kegiatan yang dikemas setiap tahunnya dalam APBD. Selain itu juga
laksanakan berbagai event olahraga yang dilakukan secara berkala. Kelima, faktor dukungan anggaran
menjadi aspek penting dalam pelaksanaan pembinaan atlit karate, untuk itu
diharapkan kepada para pengurus PB Forki ditingkat pusat dan daerah untuk aktif
menggalang dukungan dana dari semua pihak, sehingga pelaksanaan pembinaan dan
juga penyelenggaraan berbagai event pertandingan,
dalam rangka mencari atlit-atlit berprestasi dapat dilaksanakan secara optimal
dan cita-cita meraih prestasi emas diajang internasional dapat terwujud.
Mengakhiri
sambutannya Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam mencermati
berbagai permasalahan yang terjadi, diperlukan sinergisitas dan kerja keras
dari seluruh stake
holder untuk
memberikan perhatian yang lebih terhadap pembinaan dan peningkatan prestasi
olahraga karate. Langkah-langkah konkrit pembinaan yang terarah dan lebih fokus
perlu terus ditingkatkan, setiap unsur berkewajiban untuk berperan serta dalam
kegiatan olahraga karate dan memelihara prasarana dan sarana olahraga.Peran dan partisipasi dari
seluruh unsur baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta masyarakat
sangat diperlukan dalam rangka memajukan dunia olahraga karate.
Selain melakukan
upaya-upaya tersebut, untuk mewujudkan kemajuan prestasi olahraga maka perlu
didukung dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
berkelanjutan, melalui berbagai lembaga penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keolahragaan yang bermanfaat untuk kemajuan pembinaan
dan pengembangan keolahrgaan nasional. Untuk melaksanakan hal tersebut
perludilaksanakan berbagai penelitian, pengkajian, alih teknologi, sosialisasi,
pertemuan ilmiah, dan kerja sama antar lembaga penelitian,
baik nasional maupun internasional yang memiliki spesialisasi ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan.
Sebelum menutup Rakernas Forki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo memberikan tali asih berupa hadiah uang pembinaan kepada para Atlet
berprestasi dan pelatih dalam acara keakraban di GOR Ahmad Yani Mabes TNI
Cilangkap.
Dalam acara keakraban sebelum
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum PB Forki menyampaikan bahwa, kita
semua berkumpul karena termotivasi dengan latar belakang menunggu sebuah Medali
yang tidak pernah tercapai selama 51 tahun, namun pada tahun 2015 selain
sebagai penyelenggara WKF Indonesia mampu memperoleh empat Medali Emas. “Maka
kita harus yakin bahwa Karateka memang sudah punya potensi untuk ditingkat dunia,
inilah hal yang kita motivasikan agar Olimpiade yang pertama diikuti Karate
nanti pada tahun 2020 kitapun harus memperoleh emas” ujarnya.
“Kita
melaksanakan Gashuku disini untuk menyamakan persepsi kita, semangat kita,
motivasi kita, karena Karate bukan hanya sekedar Karate prestasi tetapi juga
beladiri yang membentuk karakter anak-anak bangsa menjadi patriot-patriot
bangsa dan kesatria-kesatria bangsa, karena beladiri Karate adalah bela bangsa,
kami sebagai ketua FORKI tidak pernah menyampaikan bonus apa yang diberikan
karena kami ingin atlet-atlet kami berjuang hanya satu tujuan, mereka
mengibarkan Merah Putih yang dihormati oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia, dan
itu bisa kita lakukan empat kali pada saat pertandingan kemarin di tanggerang
empat Medali Emas kita peroleh setelah 51 tahun kita menunggu. Untuk itu, atas
nama pribadi dan keinginan pribadi saya sebagai ketua FORKI, saya akan
memberikan hadiah kepada para Atlet dan para pelatih. Untuk para Atlet, saya
akan berikan hadiah 300 juta rupiah dan para pelatihnya 25 juta rupiah,” tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.puspen/linda,




