Bersama Warga, Babinsa Koramil Ciputat Lakukan Fooging

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/bersama-warga-babinsa-koramil-ciputat.html
Jakarta (satunusantara) Sebagai bentuk antisipasi berkembang-biaknya
nyamuk aides aegepty penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD), puluhan
anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 06/Ciputat bekerjasama dengan
warga dan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Agung Al-Jihad Ciputat mengadakan
kegiatan fogging (pengasapan) di lingkungan RT 04 RW 01 Kelurahan Ciputat,
Jakarta Selatan.
Warga di lingkungan RT 04 RW 01 khususnya mereka yang tinggal di Jl. Ki
Hajar Dewantara, sangat antusias menyambut kegiatan ini, bahkan , mereka juga
turut membantu pelaksanaan kegiatan fogging. Pengurus DKM Masjid Agung Al-Jihad
H. Ujang S.Sos mengatakan, pihaknya sangat terbantu atas kegiatan yang diadakan
para anggota Babinsa. Sebab, dengan demikian dapat mencegah jatuhnya korban
akibat DBD. “Kami berharap, kegiatan ini dapat rutin diadakan untuk memberantas
sarang nyamuk,” tuturnya.
Danramil 06/Ciputat Kapten Inf Supardi turut mengajak masyarakat agar
peduli terhadap lingkungan karena Ciputat merupakan salah satu zona merah
penyebaran penyakit DBD sehingga kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan untuk
mengantisipasinya.
Menurutnya, kegiatan fogging ini merupakan salah satu cara untuk
memotong siklus penyebaran nyamuk aides aegepty. “Namun, kami juga minta agar
minta agar warga peduli lingkungan, salah satu caranya dengan menjaga
kebersihan sekitar,” jelasnya.
Warga dapat berperan serta dengan langkah 3M yakni menguras, menutup dan
mengubur barang-barang yang tidak diperlukan. Sebab, barang-barang yang tidak
terpakai ini berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DBD. “Saya sangat
mengapresiasi kepedulian dari masyarakat yang turut serta dalam kegiatan ini,”
tegasnya.
Selain dengan langkah 3M, tindakan untuk antisipasi penyebaran DBD dapat
dilakukan dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), saat ini Dinas
Kesehatan telah melakukan sosialisasi bersih-bersih lingkungan, pemberian abate
kepada masyarakat hingga fogging. Peran para jumantik (juru pemantau jentik) di
Tangsel juga sangat diharapkan, mengingat Tangsel memiliki tidak kurang 900
kader jumantik yang tersebar di seluruh kelurahan.pendam/linda.