Medco Siap Ambil Saham Newmont
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/11/medco-siap-ambil-saham-newmont.html
Jakarta
(Satunusantara) Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli
menerima kunjungan Presdir PT Medco Energi Arifin Panigoro di kantor Kemenko.
Rizal memuji langkah pengusaha nasional itu mengambil alih 76 persen saham
Newmont senilai 2,2 miliar dolar AS. Arifin juga berkomitmen membantu
pengembangan Labuhan Bajo sebagai tujuan wisata andalan lewat CSR-nya.
Menanggapi rencana tersebut, Rizal
pun memuji langkah Arifin yang membuktikan bahwa kekuatan nasional mampu
membeli dan mengelola pertambangan besar seperti Newmont. "Ini penting,
karena selama ini selalu didengung-dengungkan seolah-olah kita tidak
mampu," kata Rizal usai pertemuan tersebut.
Saat ini menurutnya, saham Newmont
paling besar dikuasai oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Oleh karena
itu, Rizal mendukung penuh langkah Arifin dan pengusaha lainnya, yang berminat
membeli atau mengambil alih saham mayoritas.
Lebih lanjut dikatakan, hal lain yang
membanggakan dari langkah ini, yaitu Arifin sudah menyiapkan sejumlah rencana
pengembangan. Salah satunya adalah komitmennya untuk membangun smelter
(pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Pembangunan
smelter merupakan kewajiban perusahaan pertambangan.
Rizal pun meminta pada Arifin, adalah agar
tambang Newmont tidak berubah menjadi kluster seperti pertambangan besar
lainnya. Sistem kluster telah menimbulkan kesenjangan yang amat lebar dengan
penduduk sekitar tambang. Di lokasi tambang infrastruktur dan sarana dibangun
sangat mewah. "Sebaliknya di permukiman sekitar tambang tetap saja miskin
dan terbelakang,” kilahnya.
Sementara itu Arifin mengatakan, siap membantu
mengembangkan destinasi wisata di Labuan Bajo dan Lombok. Menurut dia, gagasan
pak Menko untuk mengembangkan sejumlah tujuan wisata unggulan sangat bagus dan
perlu mendapat dukungan semua pihak.
Tak sekadar mencaplok tambang
Newmont, Arifin juga mengutarakan sejumlah rencana pengembangannya. Salah
satunya adalah membangun pabrik pengolahan (smelter) mineral sehingga bisa
meningkatkan nilai tambah hasil tambang itu. Pembangunan smelter merupakan
kewajiban perusahaan pertambangan seperti diamanatkan dalam Peraturan
Pemerintah No.77/2009.
Menurutnya, pihaknya akan langsung
mengerjakan pembangunannya setelah proses akusisi saham Newmont tuntas. Kalau
semua proses akuisisi tersebut tuntas pada akhir Desember nanti, maka
pembangunan smelter bisa dikerjakan mulai awal tahun depan.
Tambang Newmont saat
ini memproduksi 400.000 ton tembaga. Sedangkan produksi emasnya tidak terlalu
banyak. Arifin akan menginvestasikan dananya untuk membangun smelter berkapasitas
500.000 ton, sekaligus sebagai persiapan bila tambang di sebelah Batu Hijau
mulai berproduksi.linda.





