Mayjen TNI Hartind Asri Kupas Media Setting Theory ke Peserta Diklat IBPAOC 2015
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/11/mayjen-tni-hartind-asri-kupas-media.html
Jakarta (Satunusantara) "Perkembangan media di Indonesia sangat pesat, terkadang
sulit untuk dapat membedakan mana media yang benar benar memberitakan realita,
akurat dan tanpa ditumpangi kehendak ataupun tujuan dari si empunya media"
demikian kupasan awal Kepala Pusat
Diklat Tekfunghan Badiklat Kemhan, Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin saat
mengisi materi agenda setting theory, kepada 25 orang peserta kegiatan
Indonesian Basic Public Affair Officer Course, bertempat di ruang Teater Gedung
Maria Tuhateru Jl. Salemba Raya No 14 Jakarta Pusat.
Jenderal Bintang Dua TNI Angkatan Darat ini
menambahkan, melihat kondisi dunia media Indonesia yang cenderung bermuara pada
bisnis dan politik, sara dengan nuansa adu kepentingan dari pemilik media,
menuntut perwira penerangan untuk dapat menguasai seluruh tugas yang diemban.
menyikapinya dengan langkah-langkah yang
terencana dengan sebaik mungkin. Kesatuan pola pikir berikut tindakan sangat
mutlak diterapkan, agar kita dapat menyampaikan tujuan yang hakiki dari sebuah
berita atau kejadian kepada masyarakat/publik, dalam arti tidak mengorbankan
sisi kebenaran dan keseimbangan (truth and balance).
Letnan
Dua Kevin peserta kursus bertanya tentang tips atau upaya yang dapat dilakukan
agar seorang perwira penerangan dapat bekerja lebih maksimal. Mayjen TNI H.
Asrin menjelaskan bahwa "selain harus dapat menguasai semua ilmu yang
diajarkan pada kursus ini, para public affair juga harus sering berlatih, kaya
akan pengetahuan baik di bidang pendidikan, undang-undang, hukum dan
sebagainya. Rajin buka dan baca buku apa saja dan yang terpenting, seorang
perwira penerangan wajib mengaplikasikan prinsip-prinsip intelijen di dalam
menyajikan sebuah berita atau pemberitaan demi terjaminnya kerahasiaan dan
nilai kepatutan", tandasnya.
Sejalan
dengan materi diatas, masyarakat dunia pada umumnya memang sudah hampir tidak
peduli lagi dengan apa yang kita ketahui, namun publik akan tahu pasti dengan
apa yang perwira penerangan pedulikan", demikian hal senada sebagai
gambaran publik dalam hal penggunaan media dan kecanggihan fasilitasnya saat
ini.pendam/linda.




