Bangun Bangsa Maritim, Kuatkan Nelayan lewat BPJS

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (Satunusantara) Pemerintah era Joko Widodo ingin membangun bangsa sebagai bangsa maritim, dulu kita pernah hebat. Sriwihaya sampai Thailand, Majapahit sampai malaysia dan sebagainya. Ini waktunya kembali berjaya di laut, tapi bagamana bisa berjaya kalau kebanyakan nelayan masih miskin.. kita baru bisa berjaya jika nelayan hidup lebih baik.
Hal itu disampaikan Menko Maritim Rizal Ramli saat memberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan di Indramayu, Jawa Barat. Lebih lanjut dikatakan, 2012 saya masih di luar pemerintah, oposisi, dengan serikat pekerja Indonesia demo pemerintah dan DPR agar BPJS jadi, dan bersyukur perjuangan itu berhasil.
“Jerman bisa maju, presiden Amerika Roosevelt bikin BPJS tahun 30-an, Singapura punya, Malaysia punya, kita paling akhir punya, walaupun paling akhir mudah-mudaan paling hebat di Asia”, kilahnya.

Karena itu Rizal mengajak para nelayan ikut program BPJS, karena program tersebut menguntungkan mereka. Iuran perbulannya pun menurut Menko Maritim hanya seharga sebungkus rokok namun bila kecelakaan di laut dan meninggal akan mendapat uang santunan senilai 115 juta rupiah, bila terluka ditanggung hingga pulih.
Rizal juga mengatakan, pemerintah terus memerangi nelayan besar yang melakukan illegal fishing, kapal ditangkap dan ditenggelamkan. Akibatnya illegal berkurang dan ikan tangkapan di pantai makin banyak. “Saya sedang pikirkan ada lembaga stabilisasi harga ikan, minimal harga ikan panen tidak jatuh”, tambahnya.
Kunjungan ke Indramayu selain memberikan BPJS ke nelayan, Rizal juga menyoroti kumuhnya pantai di sana, ia pun meminta Bupati agar meniru Ahok Gubernur DKI Jakarta, yang memanfaat pemuda penganggur sebagai pasukan pembersih sampah, anggarannya tak besar tapi dampaknya besar.


Sementara itu Dirut BPJS mengatakan, banyak sektor informal belum dapatkan perlindungan. khusus nelayan pekerjaan yang memiliki resiko tinggi untuk itu BPJS ketenakerjaan inisiatif mengenalkan dan memberikan perlindungan sektor informal khususnya nelayan.
Agar tatkala melaut terlindungi dr berbagai resiko. Menyelenggarakan 4 program jamsos, hari tua, pensiunan, kecelakaan kerja dan kematian. Kecelakaan kerja bisa dialami oleh siapa saja. Kami mengenalkan dua progrm terlebih dahulu, kecelakaan kerja dan kematian.
“Iuran yang dibayarkan tidak lebh 16.800 per bulan tidak jauh beda harga satu bungkus rokok yang mungkin sering dibeli nelayan. Ketika mengalami kecelakaan BPJS akan menanggung pengobatan sampai sembuh, jika terjadi musibah di laut akan mendapat santusan 115 juta plus beasiswa bagi anak. Kawan-kawan nelayan bisa melaut dengan tenang dan produktif”, pungkasnya.
Sedangkan anggota KNTI Indramayu Riza damanik menyebutkan, ada tiga aspek keaslian perikanan. pertama adil terhadap lingkungan laut, berharap ikan ditangkap bukan generasi hari ini saja tapi selanjutnya adil pada konsumen, kedua. berikan ikan sehat menopang kecerdasan anak bangsa. dan satu aspek belum optimal, yakni keadilan terhadap pekerja sektor perikanan.
Dua aspek yang sudah optimal itu semakin baik dilakukan pemerintah sedangkan aspek yang belum optimal, seperti diketahui jaminan sosial bagi masyarakat nelayan masih jauh dari harapan.
Ada 13 juta tenaga kerja di perikanan belum memiliki jaminan sosial. Tidak ada kejelasan nasib setelah pensiun, setelah PHK, dan rumah yang layak. Karena itu, KNTI menyambut baik terobosan Menko Maritim Rizal Ramli dan BPJS meluncurkan BPJS tenaga kerja khusus nelayan.linda.

Konsultan HRD

Related

News 6563170241478824944

Post a Comment

emo-but-icon

item