Bedah Peta BPJS Kesehatan Perlu Evaluasi Sistem dan Naikan Premi
https://satunusantaranews.blogspot.com/2015/08/bedah-peta-bpjs-kesehatan-perlu.html
Jakarta (Satu Nusantara)- Dalam ‘Bedah Peta BPJS Kesehatan’ di Hall Dewan Pers, yang dibuka Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, panelis merekomendasikan mendesaknya evaluasi sistem pelayanan BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat sesuai amanat UU. Bahkan untuk memberikan jalan keluarnya dari kemungkinan kebangkrutan BPJS yang digambarkan banyak RS kurang dibayar akibat BPJS deficit, maka dimungkinkan untuk menaikan premi peserta, demikian dijelaskan Dr.H.Sulastomo, MPH, AAK sebagai salah satu panelis dalam ‘Bedah Peta BPJS Kesehatan’ tersebut.
“Pelayanan BPJS Kesehatan terkesan ribet atau dengan kata lain BPJS belum persis dilakukan seperti yang dimaksud oleh UU. Oleh karenanya evaluasi system harus dilakukan BPJS agar efektif, efisien dan bermutu, bersama Dewan Jaminan Sosial Nasional yang langsung dibawah Presiden,” jelas Sulastomo.

Seperti diketahui program BPJS merupakan gabungan program kesehatan ASKES, ditambah Jamkesmas, ketenaga-kerjaan, dan kemudian untuk perseorangan. Empat program kesehatan itu dijadikan satu, melibatkan perubahan ‘program baru layanan kesehatan jutaan orang’, yang serentak diberlakukan 1 Januari 2014 lalu. Akibatnya, terkesan regulasi BPJS Kesehatan tidak tersosialisasi dengan baik dan benar jika dikaitkan dengan kondisi saat ini.
Oleh karenanya, tambah Sulastomo, peran pemerintah harus dominan untuk model gotong royong ‘kesehatan’ dengan format modern ini agar Investasi jaminan kesehatan bagi masyarakat meningkat. Sesuai pesan UU, bahwa SJSN tidak saja berdampak bagi kesehatan tapi juga kesejahteraan. Jangan BPJS sampai bangkrut karena akan berdampak sosial yang sangat luar biasa. Wajib dijaga. Sistemnya harus di evaluasi dengan premi yang disesuaikan dengan dana yang tersedia. (mdtj; foto cuk



