Batan Kembangkan Shorgum, Bahan Baku Energi Terbarukan

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Upaya pemerintah mengurangi konsumsi energi fosil dan memanfaatkan energi terbarukan bakal segera  terwujud.  Hal itu diterjemahkan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) lewat pengembangan shorgum sebagai bahan baku pembuatan bioenergi, selain sebagai bahan pangan alternatif pengganti padi.

Keragaman tanaman yag bisa menghasilkan bioenergi tersebar di Asia, ini merupakan modal alam yang mampu dimanfaakan untuk bahan penelitian yang potensial. Tanaman bioenergi dikelompokan menjadi tiga yaitu tanaman penghasil minyak (biodiesel) karbohidrat atau gula (bioetanol) dan biomasa (bagasse).

Di Indonesia pemuliaan tanaman bioenergi dengan teknik radiasi telah dilakukan di pusat aplikasi isotope dan radiasi, Batan dan menghasilkan varietas unggul shorgum. Tanaman ini memiliki banyak manfaat, biji shorgum mengandung karbohidrat, lemak dan protein tinggi dapat digunakan untuk bahan pangan, sedangkan batang dan daunnya untuk pangan ternak.


Selain itu, ada shorgum manis yang batangnya mengandung cairan gula cukup tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan gula cair, sirup, atau proses lanjut menjadi bioethanol.

Meski telah mengembangkan shorgum varietas unggul, sayangnya mereka tak meniliti lebih lanjut nilai ekonomis yang bisa dihasilkan dari tanaman tersebut. Mereka hanya mengatakan shorgum bisa tumbuh baik di dataran tandus atau tanah yang mengandung asam tinggi.

Kepala Batan, Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto mengatakan, pihaknya hanya meneliti dan mengembangkan bibit tanaman, lalu hasil tersebut dilepas atau diberikan kepada pihak lain baik itu pemerintah atau swasta untuk kelanjutan bibit yang telah dikembangkan Batan.

“Tidak mungkin Batan mengambil ranahnya orang lain, dan Batan tak mungkin menggotong dari hulu ke hilir. Biar pihak lain yang menerus apa yang telah dikembangkan”, pungkasnya saat pelatihan peneliti bekerjasama dengan Badan Atom Dunia (IAEA) di Jakarta.


Banyak sudah bibit yang telah dikembangkan Batan, salah satunya adalah shorgum ini yang telah dilepas dengan tiga varietas unggul yaitu Pahat, Samurai 1, dan Samurai 2, ketiganya dapat tumbuh baik terutama di lahan kering dengan curah hujan rendah. Bisa juga ditanam secara tumpangsari dengan perkebunan sawit, karet, coklat dan lainnya.

Menurutnya, semenjak varietas itu dilepas banyak pihak yang ingin lebihlanjut memanfaatkan apa yang telah dikembangkan Batan, salah satunya pihak swasta yang telah memanfaatkan shorgum untuk digunakan sebagai bahan baku energi terbarukan, baik itu untuk bioethanol maupun bahan bakar brikat.


Karena konsern dengan pengembangkan bahan pangan dan energi terbarukan, maka Indonesia ditunjuk IAEA sebagai pemimpin kordinator negara-negara di kawasan Asia. Batan dan IAEA berkerjasama pengembangan tanaman penghasil bioenergi dan teknik mutasi radiasi untuk mengoptimalkan lahan marginal.linda.

Konsultan HRD

Related

News 6757084934839526056

Post a Comment

emo-but-icon

item