Panglima TNI : Ancaman Bangsa Sekarang Sudah Memasuki Sendi Kehidupan
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/04/panglima-tni-ancaman-bangsa-sekarang.html
Jakarta
(satunusantara) Ancaman bangsa sekarang sudah masuk dalam
sendi-sendi kehidupan diantaranya paham-paham radikal, terorisme,
tayangan-tayangan media yang memperlihatkan kekerasan yang merupakan rekayasa
sosial. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat
memberikan Kuliah Umum dihadapan ribuan Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas
Lampung (Unila), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan unsur Pemda Kabupaten Kota
se-Provinsi Lampung, di Gedung Serba Guna Unila.
“Masyarakat kita yang
tadinya santun, gotong royong dan rukun, tiba-tiba menjadi berubah sampai
terjadi pembunuhan sadis, perkelahian antar suku, agama dan antar kelompok
warga. Bahkan yang sangat memprihatinkan adalah terjadinya 22 kasus dalam tiga tahun
yaitu pembakaran kampus yang dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini merupakan bentuk
ancaman dari tangan-tangan jahat yang tidak terlihat merekayasa semuanya,”
tambah Panglima TNI.
Dalam pembekalan yang
bertema “Dalam Perjuangan Menuju Indonesia Raya Peran Civitas Akademika Sangat
Strategis” Panglima TNI menjelaskan bahwa, Indonesia tengah mewaspadai
penyebaran Proxy War. Salah satu jenis peperangan ini masuk ke kategori perang
yang mematikan. Proxy War diartikan sebagai
peristiwa saling adu kekuatan di antara dua pihak yang bermusuhan, dengan
menggunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini dijelaskan sebagai pihak yang tidak
dikenal oleh siapapun, kecuali pihak yang mengendalikannya dari jarak tertentu.
Oleh karena itu, pihak-pihak seperti mahasiswa, ormas, lembaga masyarakat, dan
perorangan disinyalir mudah menjadi boneka atau pihak ketiga tersebut.
“Saat ini sudah terasa yakni
adanya Proxy War sudah mulai kita waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi
kehidupan berbangsa, bernegara dan berkeluarga. Caranya dengan menguasai media
di Indonesia, dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial,
perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan Narkoba sudah
jauh-jauh hari dilakukan,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Guna mengatasi permasalahan
tersebut, menurut Panglima TNI maka semua komponen bangsa harus membekali diri
dengan ilmu pengetahuan yang cukup, keahlian sesuai bidangnya, menempa diri
dengan pengalaman yang nyata di lapangan. Dengan demikian akan terbentuk
karakter individu bangsa Indonesia yang kuat dan berwawasan kebangsaan. Pada
akhirnya, dengan kekuatan karakter individu yang kuat tersebut, bangsa
Indonesia akan mampu melawan dan menghancurkan Proxy War di Indonesia.
Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo menegaskan, agar kita tidak menyerah terhadap semua ancaman,
sebab kita memiliki modal geografi dengan potensi menjadi negara agraris yang
berkelimpahan sumber daya alam. Sebagai negara maritim, kita memiliki sumber
daya alam kelautan yang melimpah. Jika kedua potensi tersebut dikelola dan
dikembangkan, maka akan menjadi daya tawar yang sangat besar bagi bangsa
Indonesia.
“Keyakinan saya, para
pemuda-lah yang harus menjadi motor penggerak pemersatu dan kemajuan bangsa.
Raihlah mimpimu, ajaklah teman-temanmu meraih mimpi bersama-sama dalam
mewujudkan Indonesia yang jaya,” pungkas Panglima TNI.
Turut serta dalam acara
tersebut diantaranya, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington,
Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aslog Panglima TNI Marsda TNI
Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI
Mayjen TNI Tatang Sulaiman.puspen/linda.





