“Selamat Jalan Kakek...”

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/03/selamat-jalan-kakek.html
Jakarta
(satunusantara) “Selamat jalan Ayah//Kakek..!!! Sampai
bertemu di surga.. Doa adik dan ibu selalu terpanjat untuk Ayah/Kakek (Alm
Letkol Faqih Korban Helikopter Jatuh di Poso) "Jangan tanyakan apa yang
telah negara berikan untukmu, tapi fikirkan apa yang kau berikan untuk
negara".
Demikian sebuah kutipan
kalimat sarat makna sebuah foto di halaman media sosial Instagram berakun @bubastian.
Postingan bergambar seorang bocah bernama “ CINTA” tengah mencium sebuah foto
wajah berfigura warna emas yang berada di atas kursi warna merah. Di kanan
kirinya terlihat bagian tubuh 3 anggota tentara berdiri mengapitnya dengan
pakaian loreng bersenjata laras panjang
dengan sangkur terhunus diujung larasnya. Sekilas tampak dibelakang figura
sebuah peti jenazah ditutupi dwi warna.
Foto postingan beberapa jam
lalu itu telah disukai (likes) oleh tidak kurang 1.749 dan 49 komentar para
pelaku medsos dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Ternyata fenomena ini juga
terjadi dibeberapa medsos lainnya seperti FB dan Tweeter. Banyak sekali
pengguna medsos memberikan menyukai (like) dan memberikan komentar terhadap
foto itu.
Siapa sebenarnya bocah itu?
Dan foto wajah siapa yang diciumnya?
Dialah Cinta, bocah wanita
sekira 4 tahunan yang tengah mencium foto sang kakek di Hanggar Skadron 17
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa, (22/3/16). Entah apa makna
ciumannya itu, hanya Cinta yang dapat mengerti. Yang pasti itulah ciuman
perpisahan seorang cucu dengan kakek tercinta untuk selama-lamanya. Itulah saat
dimana semua kenangan indah bersama sang kakek harus direlakan pergi bersama
iringan kendaraan menuju peristirahatan terakhir sang kakek. Kenangan saat
digendong, bercanda dan bermain bersama kakek, kini semua benar-benar hanya
menjadi kenangan manis karena sang kakek telah pergi menghadap Illahi.
Adalah sang kakek, Letnan
Kolonel Inf (Anumerta) seorang perwira menengah TNI AD (Kapenrem 132/TDL) yang
termasuk dalam 13 prajurit korban kecelakaan jatuhnya Helikopter Bell 412 nomor
AH 5171 milik TNI AD di perkebunan Kasiguncu, Poso Pesisir, Kabupaten Poso,
Sulawesi Tengah pada Minggu 20 Maret lalu, saat tengah membantu Operasi
Tinombala atau operasi khusus pengejaran kelompok teroris jaringan Santoso.
Tragedi yang telah membuat
duka TNI AD dengan gugurnya 13 prajurit terbaik saat menunaikan tugas negara,
ini banyak mendapat simpati berbagai kalangan. Bahkan apresiasi juga diberikan
oleh Presiden Jokowi dan wakil Presiden Yusuf Kalla saat hadir melayat di
persemayaman dan langsung mengucapkan turut berduka kepada keluarga korban
sebelum melakukan penerbangan menuju Pontianak. Begitu pula pejabat negara
lainnya juga tampak hadir melayat. Alampun menunjukan dukanya bagi pertiwi,
hujan deras mewarnai prosesi persemayaman yang dipimpin Pangdam Jaya Mayjen TNI
Teddy Lhaksmana W.K.
Cinta, yang di benaknya
mungkin belum sepenuhnya mengerti dengan peristiwa yang terjadi, hanya
memandang dengan kedua mata polosnya semua prosesi persemayaman sang kakek
bersama prajurit yang gugur lainya hingga diantar dan dikuburkan secara militer
di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.
Ke 13 jenazah memang
sepantasnya dimakamkan di TMPN Kalibata sebagai bentuk penghargaan negara bagi
prajurit TNI yang gugur melaksanakan tugas negara. Presiden Jokowi bahkan
langsung memerintahkan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk
melaksanakannya dan memimpin proses pemakaman.
Alam kembali menunjukan
duka, bumi pertiwi disirami hujan lebat saat pemakaman berlangsung. Bahkan
upacara sempat ditunda hingga hujan mereda. Kini ke 13 prajurit terbaik TNI AD
telah terbujur rapi selama-lamanya bersama pengabdian mereka bagi bumi pertiwi.
Negara memberikan penghargaan dengan menganguerahkan kenaikan pangkat luar
biasa (KPLB) kepada ke 13 prajuritnya, mereka adalah Brigjen TNI Anumerta
Saiful Anwar, Brigjen TNI Anumerta Heri Setiyadi, Brigjen TNI Anumerta Ontang
R.P., Kolonel Cpm Anumerta Tedy, Letkol Inf Anumerta Faqih, Mayor Ckm Anumerta
Dr. Yanto, Mayor Cpn Anumerta Agung, Kapten Cpn Anumerta Wiradi, Lettu Cpn
Anumerta Tito, Sertu Anumerta Karmin, Sertu Anumerta Bagus, Prajurit Kepala
Anumerta Bangkit dan Prajurit Satu Anumerta Kiki.
TNI juga memberikan bantuan
berupa biaya sekolah putra putri ke 13 prajurit hingga ke perguruan tinggi.
Sebesar apapun yang diberikan dari negara belum cukup untuk membayar
pengobanan/pengabdian tugas bagi 13
prajurit terbaik.pendam/linda.