Warga Cipayung Banyak Belum Miliki Jamban

https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/warga-cipayung-banyak-belum-miliki.html
Jakarta (satunusantara) Di
zaman teknologi canggih ini, ternyata
masih banyak warga di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, yang rumahnya belum
memiliki jamban. Padahal jamban ini sangat vital bagi warga dan sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
lingkungan.
Melihat kondisi tersebut, jajaran Koramil Cipayung dan SMPN 246
Lubang Buaya, menggelar program bantuan 1.000 jamban. Hal ini dilakukan agar
warga yang kesusahan ini tak lagi kebingungan untuk “buang hajat”.
Komandan Koramil (Danramil) 07 Cipayung, Kapten Arm Sukarna
mengatakan, bantuan program 1.000 jamban dilakukan karena banyak warga yang
belum memiliki jamban selama lebih dari 40 tahun. Ia mengaku miris begitu
mengetahui dan melihat kondisi tersebut.
“Program 1.000 jamban ini sebenarnya sudah digerakan sejak tahun
2015 lalu dan saat ini baru 30 jamban terselesaikan. Kami pun menargetkan hal
ini akan rampung pada 2016,” ujar Kapten Arm Sukarna.
Sementara itu, Kepala SMPN 246 Lubang Buaya, Mohammad Samin mengatakan,
untuk mendukung program 1.000 jamban, pihaknya menyiapkan material berupa pasir
dan semen. Sedangkan jamban atau closet dan tenaga berasal dari pihak Koramil.
“Untuk mendapatkan itu, kami dari orangtua murid hingga guru patungan,”
katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai kepedulian sekolah,
sekaligus untuk mengajak siswa siswinya praktek langsung dalam kepedulian
sosial terhadap lingkungan. Sehingga dari situ, siswa tak hanya belajar di
sekolah, namun langsung mempraktekannya. “Apalagi kami juga praktik langsung
program sosial di masyarakat,” ujar Samin.
Menurutnya, satu jamban dibutuhkan biaya Rp2,5 juta hingga Rp5
juta. Anggaran ini meliputi untuk pembelian pasir, semen, pipa, closet, keramik
dan material lainnya. Sebab terkadang pihaknya bukan hanya membuat jambannya
saja. “Kami juga harus membuat septic tank, kamar mandi hingga dapur,”
ungkapnya.pendam/linda.