Konfrensi OKI, Kasdam Jaya: Prajurit Harus Tahu Apa yang Boleh dan Tidak
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/02/konfrensi-oki-kasdam-jaya-prajurit.html
Jakarta
(satunusantara) Menjelang Konferensi Orgaisasi Negara-negara
Islam (OKI) diadakan gelar pasukan.
Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo selaku komandan satuan tugas
menginginkan, setiap prajurit sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh selama
KTT berlangsung. Hal itu dikatakan usai upacara di Makodam Jaya, Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan,
tugas pertama pengamanan venue objek KTT berlangsung, yang berada di ring dua
dan ring tiga. Lalu tugas kedua pengamanan tempat penginapan atau akomodasi.
dan tugas ketiga adalah mengamankan rute pergerakan peserta KTT.
“Hari ini secara keseluruhan
sudah bagus, kita hanya menghaluskan sedikit lagi, dan setiap waktu kita
latihan. Saya ingin setiap prajurit itu sudah tahu apa yang boleh dan tidak
boleh” pungkasnya.
Konfrensi ini merupakan
hajatan internasional, sudah barang tentu standar operasinya menggunakan
standar internasional seperti, pengarahan personel, peralatan, dan kekuatan
yang dikerahkan. Maka jumlah anggota yang disiapkan sekitar 3.600 personel
terdiri dari TNI dan Polri.
Sedangkan Danbrigif I
Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti, Kolonel Inf Rionando mengatakan, beberapa
personilnya ada yang dilibatkan untuk pengamanan VVIP, ini merupakan tamu negara
jadi wajib dilindungi. Mereka adalah lambing negera, pengamanan tak ubahnya
seperti mengamankan Presiden dan Wakil Presiden kita.
Dia juga berpesan pada
anggotanya, bila menemukan orang yang mencurigakan segera dihentikan, seperti
mereka yang tanpa ID selama proses pelaksnaan KTT membawa barang mencurigakan.
Bila ada indikasi menggagalkan KTT maka akan diproses dan diserahkan ke Kepolisian
sesuai dengan prosedur hukum.
“Ada 55 kepala negara yang
dikonfirmasi, nanti kita konfirmasi kembali apakah keseluruhannya kepala negara
atau ada yang diwakili Menteri. Bila ada beberapa yang diwakili tidak menjadi
prioritas pengamanan kita tapi pihak Kepolisian”, paparnya.
Sementara Kasdam Jaya dalam
pengarahannya saat apel mengatakan, tugas pokok Kodam Jaya selaku Satgaspamwil
dengan perkuatannya melaksanakan Pengamanan fisik tidak langsung pada Ring II
dan Ring III terhadap Presiden/Wapres RI dan seluruh Kepala Negara/Pemerintahan
peserta KTT dari 55 perwakilan negara anggota OKI, 4 negara observer yaitu
Bosnia Herzegovina, Central African Republic, Russian Federation, Kingdom Of
Thailand serta 4 Negara/Organisasi Anggota Quartet meliputi USA, PBB, Rusia,
Uni Eropa.
“Kita akan mengerahkan 3.600 prajurit
TNI, gabungan dari Kodam Jaya, Kostrad, Marinir dan Paskhas serta menyiapkan
kendaraan tempur Anoa, kendaraan
jihandak, Sepeda Motor, Hand Held Metal Detector, alat-alat kesehatan dan gelar
komunikasi untuk kepentingan pengamanan semua obyek sasaran meliputi personel,
bandara, tempat kegiatan di JCC, hotel/penginapan dan rute perjalanan,”
tuturnya.
Diharapkan dengan gelar kekuatan
pasukan dan sarana prasarana tersebut, satgas dapat bekerja maksimal, untuk
menutup setiap celah kelemahan, sehingga dapat mencegah ancaman sekecil apapun,
serta momen apel gelar pasukan ini dimanfaatkan untuk mengecek secara langsung
kondisi dan keadaan semua perangkat kesiapan yang dibutuhkan untuk tugas
pengamanan sesuai kepentingan di lapangan. Sehingga dapat dipastikan bahwa
personel, materiil dan alutsista serta pendukung lainnya yang digelar secara
kuantitas dan kualitas telah siap untuk dioperasionalkan.linda.



