Konfrensi OKI, Kasdam Jaya: Prajurit Harus Tahu Apa yang Boleh dan Tidak

Tertawalah selagi Gratis
video-shooting-dan-fotografi
Video Shooting & Fotografi
Mengabadikan Momen, Menceritakan Cerita — Solusi Profesional untuk Video Shooting & Fotografi Anda.
0813-1615-8974
Info Lengkap
Jakarta (satunusantara) Menjelang Konferensi Orgaisasi Negara-negara Islam (OKI) diadakan gelar pasukan.  Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo selaku komandan satuan tugas menginginkan, setiap prajurit sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh selama KTT berlangsung. Hal itu dikatakan usai upacara di Makodam Jaya, Jakarta.

Lebih lanjut dikatakan, tugas pertama pengamanan venue objek KTT berlangsung, yang berada di ring dua dan ring tiga. Lalu tugas kedua pengamanan tempat penginapan atau akomodasi. dan tugas ketiga adalah mengamankan rute pergerakan peserta KTT.

“Hari ini secara keseluruhan sudah bagus, kita hanya menghaluskan sedikit lagi, dan setiap waktu kita latihan. Saya ingin setiap prajurit itu sudah tahu apa yang boleh dan tidak boleh” pungkasnya.


Konfrensi ini merupakan hajatan internasional, sudah barang tentu standar operasinya menggunakan standar internasional seperti, pengarahan personel, peralatan, dan kekuatan yang dikerahkan. Maka jumlah anggota yang disiapkan sekitar 3.600 personel terdiri dari TNI dan Polri.

Sedangkan Danbrigif I Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti, Kolonel Inf Rionando mengatakan, beberapa personilnya ada yang dilibatkan untuk pengamanan VVIP, ini merupakan tamu negara jadi wajib dilindungi. Mereka adalah lambing negera, pengamanan tak ubahnya seperti mengamankan Presiden dan Wakil Presiden kita.

Dia juga berpesan pada anggotanya, bila menemukan orang yang mencurigakan segera dihentikan, seperti mereka yang tanpa ID selama proses pelaksnaan KTT membawa barang mencurigakan. Bila ada indikasi menggagalkan KTT maka akan diproses dan diserahkan ke Kepolisian sesuai dengan prosedur hukum.

“Ada 55 kepala negara yang dikonfirmasi, nanti kita konfirmasi kembali apakah keseluruhannya kepala negara atau ada yang diwakili Menteri. Bila ada beberapa yang diwakili tidak menjadi prioritas pengamanan kita tapi pihak Kepolisian”, paparnya.


Sementara Kasdam Jaya dalam pengarahannya saat apel mengatakan, tugas pokok Kodam Jaya selaku Satgaspamwil dengan perkuatannya melaksanakan Pengamanan fisik tidak langsung pada Ring II dan Ring III terhadap Presiden/Wapres RI dan seluruh Kepala Negara/Pemerintahan peserta KTT dari 55 perwakilan negara anggota OKI, 4 negara observer yaitu Bosnia Herzegovina, Central African Republic, Russian Federation, Kingdom Of Thailand serta 4 Negara/Organisasi Anggota Quartet meliputi USA, PBB, Rusia, Uni Eropa.

“Kita akan mengerahkan 3.600 prajurit TNI, gabungan dari Kodam Jaya, Kostrad, Marinir dan Paskhas serta menyiapkan kendaraan tempur Anoa,  kendaraan jihandak, Sepeda Motor, Hand Held Metal Detector, alat-alat kesehatan dan gelar komunikasi untuk kepentingan pengamanan semua obyek sasaran meliputi personel, bandara, tempat kegiatan di JCC, hotel/penginapan dan rute perjalanan,” tuturnya.


Diharapkan dengan gelar kekuatan pasukan dan sarana prasarana tersebut, satgas dapat bekerja maksimal, untuk menutup setiap celah kelemahan, sehingga dapat mencegah ancaman sekecil apapun, serta momen apel gelar pasukan ini dimanfaatkan untuk mengecek secara langsung kondisi dan keadaan semua perangkat kesiapan yang dibutuhkan untuk tugas pengamanan sesuai kepentingan di lapangan. Sehingga dapat dipastikan bahwa personel, materiil dan alutsista serta pendukung lainnya yang digelar secara kuantitas dan kualitas telah siap untuk dioperasionalkan.linda.



Konsultan HRD

Related

News 7979105810450408312

Post a Comment

emo-but-icon

item