Aparat Tiga Pilar Kota Depok Serius Persempit Ruang Gerak Teroris
https://satunusantaranews.blogspot.com/2016/01/aparat-tiga-pilar-kota-depok-serius.html
Jakarta
(satunusantara) Tiga
Pilar Kota Depok yang terdiri dari Kodim 0508/Depok, Polres Depok dan Wali
Kotamadya Depok serius dalam upaya mencegah masuknya aksi terorisme ke wilayah
Depok, pasca tragedi bom Sarinah Thamrin baru-baru ini. Keseriusan
Tiga Pilar Kota Depok ini, dibuktikan dengan diadakan Rapat Koordinasi (Rakor)
Tiga Pilar di Kantor Walikotamadya Depok, Jawa Barat.
Rakor tersebut dihadiri Kasdim 0508/Depok Mayor Inf
Mistar, Kapolres Depok Kombes Dwiyono dan Walikota Depok Nur Mahmudi
Ismail. Rakor ini juga dihadiri semua
Komandan Koramil (Danramil) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Kodim
0508 Depok. Sedangkan
dari Polres Depok, diikuti para Kapolsek dan Babinkamtibmas jajaran Polres
Depok. Dari Walikotamdya Depok sendiri dihadiri para Camat dan lurah.
Kapolres
Depok Kombes Dwiyono mengatakan, Tiga Pilar Depok (TPD) agar solid dalam
mengantisipasi/mencegah aksi teror di wilayah Depok. Menurutnya, mencegah aksi
teror tersebut dengan cara Tiga Pilar Kamtibmas Kota Depok untuk mempersempit
ruang gerak pelaku terorisme.
"Belajar
dari kejadian bom Sarinah (Thamrin), karena adanya kegagalan dalam deteksi dini
dalam mencegah aksi teror. Jika deteksi
dini terhadap rencana aksi teror di suatu wilayah itu berhasil, maka aksi
bom/peledakan oleh pelaku teror tidak akan terjadi," terang Kombes
Dwiyono.
Tujuan dari deteksi dini ini lanjutnya, untuk
mempersempit ruang gerak pelaku teror dan aksi teror ini jangan sampai sampai
terulang lagi di wilayah Depok Menurutnya,
upaya mempersempit ruang gerak pelaku teroris, dengan cara antara lain tiga
pilar Kamtibmas untuk mendata warga secara detail kepada warga secara door to
door, membuat pemberitahuan agar pengontrak rumah untuk wajib lapor 1 X 24 Jam,
memberi perhatian/atensi terhadap laporan orang hilang, melakukan monitor
terhadap simpatisan ISIS, dan membangun
komunikasi dengan Tokoj Pemuda (Toda), Tokoh Masyarakat (Tomas), serta
Tokoh Agama (Toga).
"Aparat
tiga pilar Depot, agar mendatangi semua warga dengan tulus ikhlas. Memang pendataan seperti ini capek, tapi kita
harus bersyukur dan harus memiliki semangat kerja yang tinggi. Untuk
Babinkamtibmas harus menyampaikan kepada Rukun Warga/Rukun Tetangga (Rw/Rt)
agar digalakkan kembali untuk tamu 1 x24 jam, harus wajib lapor Rt,"
tegasnya.
Kasdim
0508/Depok Mayor Inf Mistar mengatakan,
agar dalam pendataan kepada warga dilakukan secara persuasive agar
masyarakat bisa menerima secara lapang dada, dan para Babinsa sebagai tulang
punggung Kodim, agar melakukan temu cepat lapor cepat, jika ada temuan yang
perlu ditindaklanjuti.
Walikota
Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, dalam pendataan setiap rumah warga, agar
dilakukan sehalus/seramah mungkin, agar kita bisa menyatu dengan mereka
(warga), karena warga merasa terlindungi dengan kehadiran aparat tiga pilar
yang melakukan pendataan.
“Biasanya,
pelaku teroris atau orang yang punya niat tidak baik, akan risih dengan
kehadiran aparat yang melakukan pendataan.
Saya minta, kegiatan pendataan ini bukan sebagai beban, tapi jadikan
kegiatan ini suatu yang menyenangkan, demi menyelamatkan warga Depok dari
gangguan terror,” ujar Nur Mahmudi Ismail.pendam/linda.





